Rehabilitasi Cacat Kusta Kusta 1. Definisi

c. Lama sakit d. Tidak teratur minum obat e. Riwayat reaksi f. Lokasi lesi g. Perawatan diri

2.1.11. Rehabilitasi Cacat Kusta

Rehabilitasi merupakan proses pemulihan untuk memperoleh fungsi penyesuaian diri secara maksimal atas suatu usaha untuk mempersiapkan penderita cacat secara fisik, mental, sosial dan kekaryaan untuk suatu kehidupan yang penuh, sesuai dengan kemampuan yang ada padanya Depkes, 1977. Maxwell Jones, Leonardi Mayo, dan Hinsi dan Campbell memberi pengertian rehabilitasi sebagai berikut: 1. Rehabilitasi ditujukan bagi orang cacat dan yang mempunyai keterbatasan atau handicap. 2. Rehabilitasi adalah pertolongan yang berdasarkan pada pemberian hak azasi, bukan pada filanterofi. 3. Rehabilitasi bertujuan untuk mengembalikan individu menjadi manusia normal, mandiri dan berguna. 4. Rehabilitasi merupakan upaya yang terpadu dan terkordinasi meliputi berbagai aspek yang dijalankan menurut sistem dan metode tertentu secara bertahap Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta. Maka dari itu, Penderita Cacat Kusta PCK perlu mendapat berbagai macam rehabilitasi melalui pendekatan paripurna mencakup: 1. Rehabilitasi bidang medis: a. Perawatan yang dikerjakan bersamaan dengan program Pencegahan Cacat POD, Kelompok Perawatan Diri KPD atau Self Care Group. b. Rehabilitasi fisik dan mental yang dikerjakan melalui berbagai tindakan pelayanan medis dan konseling medik Soewono, 1997. 2. Rehabilitasi bidang sosial-ekonomi Universitas Sumatera Utara Rehabilitasi sosial ditujukan untuk mengurangi masalah psikologis dan stigma sosial agar PCK dapat berintegrasi sosial meliputi: konseling, advokasi, penyuluhan dan pendidikan. Sedangkan rehabilitasi ekonomi ditujukan untuk perbaikan ekonomi dan kualitas hidup meliputi: meliputi keterampilan kerja vocational training, fasilitas kredit kecil untuk usaha sendiri, modal bergulir, modal usaha, dll Soewono, 1997. Menurut Soewono 1997, pada rehabilitasi PCK, peranan fisioterapi sangatlah penting, beberapa peranan fisioterapi bagi PCK adalah: 1. Mengembalikan tonus otot yang mengalami kelumpuhan 2. Mencegah atrofi atau kontraktur otot yang mengalami kelumpuhan 3. Mencegah timbulnya kontraktur dan mempertahankan range sendi normal 4. Membuat kulit tetap lembut dan lunak. Sebagai kesatuan dari rehabilitasi kusta, maka perlu dilakukan tindakan bedah pada penderita kusta yang cacat, khususnya bedah rekonstruksi, dengan tujuan: 1. Memperbaiki fungsi anggota badan seoptimal mungkin. 2. Mencegah cacat berlanjut menjadi berat 3. memperbaiki penampilan kosmetik Agar pembedahan dapat berhasil dengan baik, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Basil tahan asam M. Leprae negatif atau penderita sudah bebas terapi CTC = Completetion to treatment cure 2. Bebas reaksi lebih dari 6 bulan 3. Tidak pernah mendapat pengobatan steroid dalam 6 bulan terakhir 4. Kelumpuhan otot sudah menetap 5. Tidak ada kontra indikasi pada operasi umum 6. Penderita kooperatif dan ada motivasi untuk dioperasi

2.2.12 Pencegahan Cacat Kusta