KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kualitas hidup sebagian besar penderita kusta di Kota Medan yang mendatangi klinik
kusta di RSU Pirngadi Medan pada bulan September-Oktober 2011 masih dalam kategori sedang 58,8.
2. Tingkat Kecacatan pada pasien kusta di kota Medan dilihat dari keadaan pasien setelah terkena penyakit. Dari hasil penelitian ditemukan terjadi
kecacatan tingkat 1 pada tangan dan kaki 70,6 dan terjadi kecacatan tingkat 2 pada tangan dan kaki 29,4. Sedangkan pada mata, ditemukan
kecacatan tingkat 0 88,2 dan ditemukan kecacatan tingkat 1 11,8. 3. Tingkat keterbatasan dan kebergantungan penderita kusta dalam
melakukan aktivitas fisik, didapati terjadi penurunan waktu dalam bekerja atau melakukan suatu pekerjaan 70,6, terjadi penurunan jumlah
pekerjaan atau kegiatan yang dapat dilakukan 70,6, dan juga terjadi keterbatasan ringan dalam melakukan suatu aktivitas sehingga harus
meminta bantuan orang lain 76,5. 4. Dari penelitian, ditemukan bahwa tingkat penghasilan penderita kusta di
kota Medan yang berada diatas UMR Upah Minimum Regional kota Medan ada sebanyak 41,2. Sedangkan kebanyakan memiliki
penghasilan diatas UMR 58,8. 5. Permasalahan psikologis pada penderita kusta yaitu depresi dan stress, dari
hasil penelitian didapati subjek yang sering mengalami depresi 35,3 dan subjek yang jarang mengalami depresi 52,9. Sedangkan untuk
stress, didapati subjek yang sering merasa stress akibat penyakit yang dideritanya 23,5 sedangkan untuk stress ringan 58,8.
6. Pada penilaian kehidupan dan dukungan sosial, terdapat kesulitan mencari pekerjaan akibat penyakit kusta yang diderita 52,9, subjek
Universitas Sumatera Utara
mengasingkan diri dari masyarakat akibat penyakitnya 29,4, dan tidak ada pengucilan dari masyarakat akibat penyakit yang dideritanya 00,0
7. Pada penilaian kepuasan tidur dan fungsi seksual didapati bahwa terjadi gangguan tidur pada subjek 29,4 dan sekuruh subjek tidak pernah
melakukan hubungan seksual setelah menderita penyakit kusta 100,0. 8. Pada penilaian kehidupan spiritual, didapatkan bahwa terjadi peningkatan
frekuensi ibadah setelah menderita enyakit kusta 88,2 dan sebagian besar subjek tetap melakukan ibadah di rumah ibadah umum seperti biasa
70,6.
6.2. Saran