kelembaban dan suhu ketika pengeringan serta kecepatan pembebanan Binawan Setia,2010.
Dalam penelitian ini akan mencoba menguasai teknologi pembuatan batako dari campuran air, semen, pasir, dan limbah abu terbang batubara fly
ash,limbah dasar abu batubara bottom ash dan limbah padat pabrik karet sludge yang menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar. Selama ini
pemanfaatan limbah padat tersebut belum optimal. Sebagian kecil limbah hanya dimanfaatkan sebagai tanah urugan pada area di sekitar pabrik, sedangkan
sisanya ditimbun begitu saja. Apabila keadaan ini dibiarkan terus-menerus, maka semakin lama pabrik akan kekurangan lahan untuk penimbunan limbah sehingga
dimungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu alternatif adalah
dengan melakukan daur ulang limbah menjadi bahan bangunan seperti batako . Sehingga dengan memanfaatkan limbah abu terbang batubara fly ash,limbah
dasar abu btubara bottom ash dan limbah padat sludge pabrik karet sebagai agrerat batako diharapkan dapat tercapai penyerapan air 35
dengan kekuatan mekanik 2-7 MPa menurut PUBI 1982.
1.2 Perumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Apakah limbah abu terbang batubara fly ash, limbah abu dasar batubara bottom ash dan limbah padat sludge industri karet dapat dipakai sebagai
bahan campuranaditif pembuatan batako ? 2.
Bagaimana komposisi optimum pada pembuatan batako dengan
menggunakan limbah abu terbang batubara fly ash, limbah abu dasar batubara bottom ash dan limbah padat sludge industri karet pada
pembuatan batako ?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada : 1.
Limbah batubara yang dipakai adalah limbah abu terbang fly ash dan limbah abu dasar batubara bottom ash yang diperoleh dari sisa pembakaran
salah satu industri oleokimia yang ada di KIM 2 Medan, sedangkan limbah padat sludge industri karet diperoleh dari industri pengolahan karet di
Tanjung Morawa. 2.
Pengujian karakteristik sampel batako dilakukan setelah pengeringan secara alami selama 28 hari, dengan jenis – jenis pengujian sebagai berikut : Uji
Densitas, Uji Penyerapan Air, Uji Tekan Compressive Strength, Uji Patah Bending Strength, dan Uji Hammer test dan Uji foto Mikroskopik .
1.4. Tujuan Penelitian
Dari uraian di atas maka dapatlah dirumuskan tujuan penelitian ini : 1.
Memanfaatkan limbah abu terbang batubara fly ash, limbah abu dasar batubara bottom ash dan limbah padat sludge industri karet untuk
pembuatan batako. 2.
Mengetahui seberapa besar pengaruh abu terbang batubara fly ash, limbah dasar batubara bottom ash dan limbah padat sludge industri karet
terhadap karakteristik batako. 3.
Mengetahui logam bahan beracun berbahaya yang terkandung didalam limbah abu terbang batubara dan limbah padat sludge industri karet.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai : 1.
Tambahan informasi tentang karakteristik batako yang menggunakan limbah abu terbang batubara fly ash, abu dasar batubara bottom ash dan
limbah padat sludge industri karet pada komposisi semen, pasir dan air.
Universitas Sumatera Utara
2. Memberikan informasi kepada industri pemakai batubara dan industri
pengolahan karet cara pengolahan limbahnya untuk mengurangi
pencemaran lingkungan.
1.6. Metodologi Penelitian