Spektrofotometer Serapan Atom TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Spektrofotometer Serapan Atom

Prinsip Dasar Spektrofotometer Serapan Atom Prinsip penentuan metode ini berdasarkan pada penyerapan energi radiasi oleh atom-atom netral pada keadaan dasar dengan panjang gelombang tertentu yang menyebabkan tereksistansinya dalam berbagai tingkatan energi. Keadaan eksitasi ini tidak stabil dan kembali ke tingkat dasar dengan melepaskan sebahagian atau seluruh energi eksistansinya dalam bentuk radiasi. Sumber radiasi tersebut dikenal sebagai lampu katoda berongga hallow chode lamp. Proses- proses yang terjadi dari saat pemasukan larutan dari unsur yang dianalisis sampai pencatatan adalah atomisasi, interaksi atom dengan berbagai bentuk energi dan penguluran intensitas frekuensi radiasi oleh alat pencatat. Unsur yang diperiksa harus dalam keadaan atom yang tidak tereksitasi, proses untuk menghasilkan atom tersebut disebut atomisasi. Jika larutan yang mengandung suatu garam logam atau sesuatu senyawa logam dihembuskan ke dalam suatu nyala misalnya asetilena yang terbakar di udara dapatlah terbentuk uap yang mengandung atom–atom logam dalam gas ini dapat dieksitasi ke tingkatan energi yang cukup tinggi untuk memungkinkan pemancaran radiasi yang karakteristik dari logam tersebut. Atom – atom keadaan dasar ini mampu menyerap energi cahaya yang panjang gelombang resonansinya khas untuknya, yang pada umumnya adalah panjang gelombang radiasi yang dipancarkan atom – atom itu bila tereksitasi dari keadaan dasar. Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi itu dilewatkan nyala yang mengandung atom – atom yang bersangkutan, maka sebagian cahaya itu Universitas Sumatera Utara akan diserap, dan jauhnya penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Inilah yang mendasari spektroskopi serapan atom AAS . Secara garis besar instrumentasi dari Spektrofotometer Serapan Atom dapat digambarkan sebagai berikut : 7. Penguat Arus 6. Detektor 5. Monokromator 4. Nyala 1. Sumber Cahaya 3. Udara Gas pembakar 8. Pencatat 2. Sampel Gambar 2.3. Skematis Peralatan Spektrofotometer Serapan Atom Keterangan : 1. Sumber cahaya 2. Sampel 3. Udara – bahan bakar 4. Nyala 5. Monokromator 6. Detektor 7. Penguat Arus 8. Pencatat Sumber cahaya yang sesuai untuk SSA adalah lampu katoda berongga yang mempunyai sifat yang sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan Universitas Sumatera Utara spectrum dengan ketelitian yang tinggi dan tajam, serta menghasilkan pancaran cahaya yang diskrit dengan garis serapan yang kelebaran jalurnya 0.0001 . Nyala yang digunakan harus memberi suhu 2000 K untuk mencapai suhu biasanya digunakan gas pembakar dalam gas pengoksida oksigen seperti udara dan nitrogen oksida N 2 O. Gas pembakar yang umum dipakai adalah etena C 2 H 2 , Hidrogen H 2 dan propane C 3 H 8 . Monokromator pada SSA adalah memisahkan, mengisolasi serta mengontrol intensitas radiasi yang mencapai detector. Sampai saat ini detector tabung penggandaan foton PMP = Photo Multipler Tube. Frekuensi resonansi yang telah dipisahkan oleh monokromator selanjutnya ditransmisikan ke amplifier. A

2.5 Spektrum Inframerah