Nanopartikel Kitosan nano partikel

Gambar 2.1. Struktur Kitin Sumber, Muzzarelli, 1977 Gambar 2.2. Struktur Kitosan Sumber, Muzzarelli, 1977

2.1.1 Nanopartikel

Dalam nano teknologi, suatu partikel digambarkan sebagai satu objek kecil yang bertindak secara unit keseluruhan dalam hal transfor dan sifat – sifatnya. Dengan nano teknologi material dapat didesain sedemikian rupa dalam orde nano sehingga dapat diperoleh sifat dan material yang diinginkan tanpa melakukan pemborosan atom – atom yang tidak diperlukan. Ruang lingkup nano teknologi meliputi usaha dan konsep untuk menghasilkan material berskala nano meter melalui eksplorasi dan rekayasa Universitas Sumatera Utara karakteristik material serta mendesain ulang material ke dalam bentuk atau ukuran yang diinginkan. Nanopartikel merupakan partikulat material dengan ukuran paling sedikit satu dimensi lebih kecil dari 100 nanometer. Satu nanometer adalah 10 -9 m. Sehingga nanopartikel mempunyai luas permukaan yang lebih besar terhadap perbandingan volume.Karakteristik nanopartikel umumnya dilakukan dengan teknik mikroskop elektron [TEM, SEM], mikroskop atomic [AFM], penghamburan cahaya dinamik [ DLS], x-ray mikroskop foto elektron [XPS], bubuk x-ray difraktometri [XRD], FT-IR, spektroskopi UV-Vis.Anisa Muyusiwalla, 2003.

2.1.2 Kitosan nano partikel

Kitosan nano partikel adalah kitosan yang mana partikelnya berukuran 100- 400 nm. Sekarang ini banyak ahli menggunakan kitosan dengan nano teknologi, You Shan Szeto dan Zhigang Hu untuk menyiapkan kitosan nano partikel dimana kitosan dilarutkan dalam larutan asam lemah kemudian ditambahkan larutan yang bersifat basa seperti larutan amoniak, natrium hidroksida atau kalium hidroksida distirer dengan kecepatan 300 rpm sehingga diperoleh gel kitosan putih dan dibilas dengan aquadest sampai netral kemudian ditempatkan dalam ultrasonic batch untuk memecah partikel partikel gel kitosan menjadi lebih kecil. Szeto, 2007.Sebagian ahli juga mencoba metode lain untuk menyiapkan kitosan nano partikel dengan menambahkan larutan tripolipospat ke dalam larutan kitosan sehingga diperoleh emulsi kitosan sambil distirer dengan Universitas Sumatera Utara kecepatan 1200 rpm kemudian emulsi dibuat pH 3,5 dengan menambahkan asam asetat hasilnya akan berupa suspensi kitosan Cheung, 2008 .

2.1.3 Sifat – sifat dan Penggunaan Kitosan