toksisitasnya Berger et al, 2004 . Kitosan juga memperlihatkan aktivitas biologi seperti hypocholesterolemic, antimikroba, anti jamur Rhoades Roller., 2000 .
Tabel 2.1. Pemanfaatan Kitosan pada Beberapa Industri
Industri Manfaat
Industri pengolahan Penyerap ion logam, koagulan, protein, asam amino, dan Limbah bahan
pencelup. Industri makanan
Pengawet, penstabil makanan, penstabil warna, bahan pengental, dan lain – lain.
Industri kesehatan Penyembuh luka dan tulang, pengontrol kolesterol
darah, kontak lensa, penghambat plat gigi, dan lain – lain . Industri pertanian
Pupuk, pelindung biji dan lain – lain. Kosmetik
Pelembab moisturizer , krem wajah, tangan dan badan, dan lain – lain.
Bioteknologi Dapat immobilisasi enzim, chromatography, penyembuh sel dan lain – lain.
__________________________________________________________________ Sumber : Fernandez-Kim., 2004
2.1.4 Derajat Deasetilasi
Derajat deasetilasi adalah persentasi gugus asetilasi yang berhasil dihilangkan selama proses deasetilasi kitin. Derajat deasetilasi berperan penting
dalam proses penyerapan. Pertambahan nilai derajat deasetilasi menyebabkan bertambahnya jumlah gugus amina bebas Milot et al, 1998 . Berat molekul
kitosan dan derajat deasetilasi juga dapat mempengaruhi kelarutan kitosan dalam suasana asam dan membawa pengaruh pada proses penyerapan.
Beberapa publikasi menyatakan bahwa derajat deasetilasi akan dapat meningkatkan keupayaan dalam proses penyerap ion logam. Ini disebabkan
Universitas Sumatera Utara
meningkatnya gugus amina bebas didalam praktiknya berat molekul dan derajat deasetilasi bertambah nilainya juga membawa pengaruh pada sifat fisik dan
fisikokimia pada porositas, viskositas, dan titik leburnya Agusnar., 1990 . Perbedaan antara kitin dengan kitosan terdapat dalam derajat
deasetilasinya. Kitosan mempunyai derajat deasetilasi 80 – 90 akan tetapi kebanyakan publikasi menggunakan istilah kitosan apabila derajat deasetilasi
lebih besar dari 70 .
2.1.5 Interaksi Kitosan Dengan Ion Logam
Interaksi kitosan dengan ion logam terjadi karena proses pengkompleksan dimana pertukaran ion, penyerapan dan pengkhelatan terjadi selama proses
berlangsung. Ketiga proses tersebut tergantung dari ion logam masing – masing. Kitosan menunjukkan afinitas yang tinggi pada logam transisi golongan 3, begitu
pula pada logam yang bukan golongan alkali dengan konsentrasi rendah. Muzzarelli., 1973, 1977 .
Sifat penyerapan ion logam yang sangat baik oleh kitosan dengan selektif dan kapasitas penyerapan yang tinggi yang disebabkan tiga sifat yaitu :
1. Sifat hidrofilik kitosan dengan jumlah yang besar pada gugusan hidroksil.
2. Gugus amina primer dengan aktivitas yang tinggi.
3. Struktur rantai polimer kitosan yang fleksibel yang dapat membentuk
konfigurasi untuk pengkompleksan kitosan dengan ion logam.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mc Kay 1987 , kitosan mempunyai kemampuan untuk mengikat logam dan membentuk kompleks logam - kitosan. Contoh mekanisme
yang terjadi seperti dibawah ini.
2R-NH
3
+ Fe
+
² +2Cl¯ 2 RNH
3
FeCl
2
Amelia A.,
1991 Kitosan mempunyai satu kumpulan amino linier bagi setiap unit glukosa.
Kumpulan amino ini mempunyai sepasang elektron yang dapat berkoordinat untuk membentuk ikatan – ikatan aktif dengan kation – kation logam. Unsur
nitrogen pada setiap monomer kitosan dikatakan sebagai gugus yang aktif berkordinat dengan kation logam. Hutahahean., 2001 .
2.2 Jenis – Jenis Daya Serap Kitosan 2.2.1 Adsorbsi