Dalam penelitian ini terbukti bahwa terjadi penurunan konsentrasi ion Fe dan ion Na dengan membandingkan konsentrasi ion Fe dan Na dalam limbah cair
detergen sebelum reparasi sampel yaitu 3,2550 mgL dan 15,445 mgL. Penyerapan ion Fe dan Na paling besar terjadi pada konsentrasi ion Fe
akhir 0,0966 mgL dan ion Na 0,5512mgL mempunyai daya serap optimal ion Fe 97,03 dan ion Na 96,43 .
Kemudian pada konsentrasi akhir Fe dan Na 0,1426 dan 0,6503 daya serapnya turun menjadi 95,61 dan 95,78 . Hal ini terjadi karena kejenuhan
larutan terjadi pada konsentrasi akhir ion Fe 0,1426 dan konsentrasi akhir ion Na 0,6503 tersebut.
4.4.2 Analisa Field Emition Scanning Electron Microscopy FESEM
Hasil karakterisasi Kitosan Nanopartikel dilakukan dengan analisis Field Scanning Electron Mikroscope FESEM. Alat ini berfungsi untuk menunjukkan
bentuk morfologi dan perubahan dari suatu permukaan bahan. Partikel Kitosan Nano terbentuk dengan sempurna dan homogen. Hal ini ditunjukkan dengan foto
FESEM yang diperbesar 1000 kali.Dapat dilihat pada Lampiran .
4.4.3 Spektrum FT-IR Derajat Deasetilasi dari Kitosan Nanopartikel
Dari hasil analisis spektrofotometer infra red FT-IR gambar pada lampiran pembentukan Kitosan Nanopartikel terjadi pada serapan daerah
bilangan gelombang cm
-1
: amina ikatan N-H pada 3425,6 ; ikatan C-H pada 2877,8 ; pita amida ikatan C=O pada 1651,1 ;ikatan C-N pita hidroksi pada
1381,0.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Bilangan Gelombang Derajat Deasetilasi
Ikatan Bilangan Gelombang Bilangan gelombang Literatur cm Yang Didapat cm
__________________________________________________________________
Ikatan N-H amina 3500-3100 3425,6
Ikatan C-H 3000-2800 2877,8 Ikatan C=O amida 1670-1600 1651,1
Ikatan C-N 1400-1000 1381,0 __________________________________________________________________
Sumber : Fessenden, J.R 1999 Spektrum inframerah FT-IR bagi sampel kitosan terdapat dalam
lampiran semua menunjukkan spektrum yang hampir sama kecuali pada serapannya yang berbeda. Hal yang terpenting dari kelima spektrum kitosan
tersebut adalah pada panjang gelombang 1655 cm
-1
, 1555 cm-
-1
dan 1313 cm
-1
yang semuanya merupakan daerah panjang gelombang amida. Sedangkan pada panjang gelombang 2867 cm
-1
menunjukkan adanya gugus NH, sedangkan panjang gelombang 3450 cm
-1
menunjukkan nilai absorbansi gugus hidroksil OH. Intensitas pada panjang gelombang 1655 cm
-1
menunjukkan gugus N-asetil yang ada sehingga jika intensitasnya menurun maka nilai N-deasetilasi akan
meningkat. Dari hasil penelitian diperoleh derajat deasetilasi sebesar 82,65 .
Universitas Sumatera Utara
4.4.4 Penyerapan Kitosan Nanopartikel Dengan Variasi Berat Kitosan Nanopartikel