4.4 Pengujian Rangkaian Pengirim Data Melalui Infra Merah
Untuk mengetahui apakah rangkaian pengirim data inframerah sudah bekerja dengan baik juga diperlukan suatu pengujian rangkaian. Seperti yang sudah dilakukan penulis
pada prakteknya bahwa pemancar inframerah tidak bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Data yang disampaikan oleh pemancar inframerah tidak sama dengan data
yang diterima oleh penerima inframerah.
Setelah dilakukan analisa, ternyata pemancar inframerah tidak dapat bekerja dengan baik karena adanya gangguan dari inframerah yang dipancarkan oleh alam
baik matahari, tumbuhan bahkan tubuh manusia sendiri. Untuk membuktikan kebenaran dari analisa ini, maka pengujian rangkaian dilakukan pada malam hari
dimana tidak ada inframerah yang dipancarkan dari alam. Dan ternyata hasilnya pemancar inframerah dapat mengirimkan data sampai pada jarak maksimum tersebut.
Agar data dapat dikirimkan sampai jarak maksimum tersebut maka LED infra merah harus dipancarkan dengan frekuensi 38 KHz karena frekuensi ini bebas dari
gangguan frekuensi infra merah alam. Jika LED infra merah dipancarkan dengan frekuensi selai 38 KHz, maka pancarannya akan terganggu oleh frekuensi-frekuensi
infra merah dari alam, seperti frekuensi infra merah yang dipancarkan oleh matahari, tumbuhan, bahkan badan manusia. Dengan menggunakan frekuensi 38 KHz, maka
pancaran LED infra merah yang dihasilkan oleh rangkaian tidak terganggu oleh pancaran infra merah alam, sehingga jarak pengiriman data semakin jauh.
Untuk memancarkan frekuensi 38 KHz dari LED infra merah, langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengedipkannya menghidupkan dan mematikannya
Universitas Sumatera Utara
dengan frekuensi tersebut, yaitu dengan memberikan logika high dan low pada P3.7 dengan selang waktu perioda :
3
1 1
1 0, 0000263
26,3 38
38 10 T
s s
f KHz
x Hz
µ =
= =
= =
Untuk mendapatkan perioda tersebut, maka program yang harus diberikan pada mikrokontroler AT89S51 adalah:
38KHz: clr p3.7
nop nop
nop nop
nop nop
nop nop
nop nop
nop nop
setb p3.7 nop
nop nop
nop nop
nop nop
nop nop
nop sjmp 38KHz
Universitas Sumatera Utara
Mikrokontroler AT89S51 memerlukan 12 Clock setiap satu siklus mesin. Dengan demikian, jika digunakan kristal 12 MHz, maka waktu yang diperlukan untuk
satu siklus mesin adalah :
6
12 1 10
1 12
Clock x
sekon s
MHz
µ
= =
Jika dihitung lamanya mikrokontroler AT89S51 mengerjakan perintah di atas :
Tabel 4.3 Siklus Mesin
Instruksi Siklus mesin
Waktu μS CLR
NOP SETB
SJMP 1
1 1
2 1
1 1
2
Berdasarkan tabel di atas, maka lamanya logika low 0 pada P3.7 adalah 13 μ dan
lamanya logika high 1 adalah 13 μs, sehingga periodanya menjadi 26 μs.
13 μs
13 μs
Low High
26 μs
Dengan demikian frekuensi yang dihasilkan oleh P3.7 adalah :
Universitas Sumatera Utara