financial yang harus dilakukan, diaman bagian aktiva lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa
mengganggu likuiditasnya yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja
bersih Net Working Capital.
3 Konsep Fungsional Konsep ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan
pendapatan income. Setiap dana yang digunakan dalam suatu periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan
bagi periode tersebut dan ada sebagian dana lain yang juga digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk
menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut. Sebagian dari dana itu dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan untuk periode-periode
berikutnya.
2.1.2 Jenis-Jenis Modal Kerja
Dalam menjalankan operasi sehari-hari suatu perusahaan biasanya membutuhkan modal kerja yang sifatnya suatu keharusan, yaitu modal kerja yang
sifatnya harus ada dalam suatu perusahaan, dan ada modal kerja menurut kebutuhan yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan keadaan. Jenis-Jenis
modal kerja dapat dibedakan dua jenis yaitu Syahyunan, 2004 : 39: Modal
Kerja Tetap Permanent Working Capital, Modal Kerja Variabel Variable Working Capital.
1 Modal Kerja Tetap Permanent Working Capital Modal kerja tetap adalah modal kerja yang harus ada pada perusahaan
untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari. Tanpa adanya modal kerja ini mengakibatkan operasi akan berhenti. Modal kerja tetap
dibedakan atas :
a Modal Kerja Primer Modal kerja primer adalah jumlah jumlah modal kerja minimum yang
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya. b Modal Kerja Normal
Modal kerja normal adalah jumlah modal kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai kapasitas produksi normal secara dinamis.
Artinya, jika rata-rata produksinya selama 6 bulan adalah 2.000 unit per bulan, maka dapat dikatakan bahwa kapasitas produksi normalnya adalah
2.000 unit. Jika 6 bulan berikutnya rata-rata produksi adalah 3.000 unit
Universitas Sumatera Utara
per bulan, maka kapasitas produksi normalnya berubah menjadi 3.000 unit.
2 Modal Kerja Variabel Variable Working Capital Modal kerja variabel adalah modal kerja yang penggunaannya selalu
mengalami perubahan sesuai dengan keadaan. Perubahan tersebut dikarenakan fluktuasi musim, fluktuasi konjungtur, dan perubahan yang
sifatnya darurat, sehingga modal kerja variabel dibedakan atas:
a Modal Kerja Musiman Modal kerja ini berubah-ubah menyesuaikan dengan fluktuasi musiman.
b Modal Kerja Siklis Modal kerja ini berubah-ubah berdasarkan fluktuasi konjugtur.
c Modal Kerja Darurat Modal kerja ini berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak
dapat diperkirakan sebelumnya.
Perusahaan yang membiayai kebutuhan modal kerjanya dengan pinjaman jika tidak dilakukan perencanaa yang matang selain akan mengurangi laba yang
diperolehnya, juga akan memberikan beban berat pada perusahaan diwaktu yang akan datang. Manajemen modal yang efektif menjadi sangat penting untuk
pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan
meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinannya akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup
tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas. Maka untuk itu manajemen modal kerja sangat
penting bagi perusahaan dalam mengelola kebutuhan modal kerjanya sehingga terhindar dari resiko yang akan terjadi.
Menurut Martono dan Harjito 2002 : 74, Manajemen modal kerja sangat
penting karena : a Aktiva lancar dari perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun
perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar dibanding dengan jumlah aktiva secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
b Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama bagi pendanaan eksternal. Perusahaan ini tidak memiliki akses pada pasar
modal untuk pendanaan jangka panjangnya. c Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang
sesuai untuk pengelolaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan modal kerja.
d Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat risiko, laba, dan harga saham perusahaan.
e Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak
mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutup kerugian-kerugian dan dapat mengatasi keadaan krisis darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan
perusahaan.
Menurut Djarwanto 2004, hal 89, Manfaat dari tersedianya modal kerja
yang cukup adalah sebagai berikut : 1 Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva
lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot,
2 memungkinkan perusahaan untuk melunasi semua kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya,
3 memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga,
4 menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran,
pencurian, dan sebagainya, 5 memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
guna melayani permintaan konsumennya, 6 memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat kredit yang
menguntungkan kepada para langganan, 7 memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efesien
karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, supplies yang dibutuhkan,
8 memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Fungsi Modal Kerja