Menurut Munawir 2002 : 31, Mengemukakan defenisi likuiditas adalah
sebagai berikut: “Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera di penuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih”.
Menurut Riyanto 1997 : 25, Tentang masalah likuiditas menyatakan bahwa :
Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera
harus di penuhi. Jumlah alat-alat pembayaran alat-alat likuid yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan “kekuatan
membayar” zahlungskraft dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai “kekuatan membayar” belum tentu dapat
memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum mempunyai “kemampuan
membayar” zahlungsfahigkeit. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut
dalam keadaan “likuid” artinya perusahaan mempunyai aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar. Tetapi apabila terjadi sebaliknya, berarti
perusahaan dalam keadaan likuid.
2.2.1 Rasio Likuiditas
Menurut Syahyunan 2004 : 83, “ Rasio likuiditas merupakan rasio yang
digunakan mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu”.
2.2.2 Tujuan Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir 2009 : 132, Berikut adalah tujuan yang dapat dipetik dari rasio likuiditas yaitu :
1 Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan
untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan tanggal dan bulan tertentu,
Universitas Sumatera Utara
2 untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secar keseluruhan. Artinya jumlah
kewajiban yang berumur di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar,
3 untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan atau
piutang. Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi persediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah,
4 untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan,
5 untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang,
6 sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang,
7 untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode,
8 untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan , dari masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan hutang lancar,
9 menjadi alat pemacu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang pada saat ini.
2.2.3 Manfaat Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir 2009 : 133, Rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga.
Adapun rasio-rasio yang dapat digunakan untu mengukur likuiditas suatu
perusahaan adalah Kasmir, 2009 : 134 :
1 Rasio Lancar Current Ratio Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan
kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat
pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan margin of safety sutu perusahaan. Perhitungan rasio lancar dengan cara
Universitas Sumatera Utara
membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Versi terbaru pengukuran rasio lancar adalah mengurangi persediaan dan
piutang. Aktiva lancar current ratio merupakan harta perusahaan yang dapat
dijadikan uang dalam waktu singkat maksimal satu tahun. Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang,
persediaan, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya.
Utang lancar current liabilities merupakan kewajiban perusahaan jangka pendek maksial satu tahun. Artinya, utang ini segera harus
dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun. Komponen utang lancar terdiri dari utang dagang, utang bank satu tahun, utang wesel, utang gaji,
utang pajak, utang dividen, biaya diterima dimuka, utang jangka panjang yang sudah hampir jatuh tempo, serta utang jangka pendek lainnya.
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang.
Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi karena tidak digunakan
sebaik mungkin. Untuk mengatakan suatu kondisi perusahaan baik atau tidaknya, ada suatu standar rasio yang digunakan, misalnya rata-rata
industri untuk usaha yang sejenis atau dapat pula digunakan target yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya., sekalipun kita tahu bahwa
Universitas Sumatera Utara
target yang telah ditetapkan perusahaan biasanya ditetapkan berdasarkan rata-rata industri untuk usaha yang sejenis.
Dalam praktiknya sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan standar 200 2:1 yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang
cukup baik atau memuaskan bagi suatu perusahaan. Artinya dengan hasil rasio seperti itu, perusahaan sudah merasa berada dititik aman dalam
jangka pendek. Namun, sekali lagi untuk mengukur kinerja manajemen, ukuran yang terpenting adalah rata-rata industri untuk perusahaan sejenis.
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio dapat digunakan sebagai berikut :
����� ������ = ������ ������
������ ������ � 100
2 Rasio Cepat Quick Ratio Rasio cepat quick ratio atau rasio sangat lancar atau acid test ratio
merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar utang jangka
pendek dengan aktiva lancar tanpa menghitungkan nilai persediaan inventory. Artinya nilai persediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi
dari nilai total aktiva lancar Hal ini dilakukan karena persediaan dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila
perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.
Untuk mencari quick ratio, diukur dari total aktiva lancar, kemudian dikurangi dengan nilai persediaan. Terkadang perusahaan juga
Universitas Sumatera Utara
memasukkan biaya yang dibayar dimuka jika ada dan dibandingkan dengan seluruh utang lancar.
Rumus untuk mencari rasio cepat quick ratio dapat digunakan sebagai berikut :
����� ����� = ������ ������ − ����������
������ ������ � 100
3 Rasio Kas Cash Ratio Disamping kedua rasio yang sudah dibahas diatas, terkadang
perusahaan juga ingin mengukur seberapa besar uang yang benar-benar siap digunakan untuk membayar utangnya. Artinya dalam hal ini
perusahaan tidak perlu menunggu untuk menjual atau menagih utang lancar lainnya dengan menggunakan rasio lancar.
Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan dibank yang
dapat ditarik setiap saat. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-
utang jangka pendeknya. Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan
sebagai berikut : ����� ��� =
��� ������ ������ �
100
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pengaruh Modal Kerja Terhadap Likuiditas