Analisis Regresi Sederhana Tabel 4.4 Uji t

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Dari gambar scatterplot diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasi tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.2 Analisis Regresi Sederhana Tabel 4.4

Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.416 .426 -.976 .332 Modal Kerja .052 .025 .241 2.119 .037 a. Dependent Variable: Rasio Lancar Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.4 dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = a + bX Y = -0,416 + 0,052 X Rasio Lancar = -0,416 + 0,052 Modal Kerja Dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa konstanta sebesar -0,416 menyatakan jika modal kerja konstanta maka rasio lancar adalah sebesar -0,416 Koefisien regresi modal kerja sebesar 0,052 menyatakan bahwa setiap peningkatan modal kerja sebesar satu satuan maka akan meningkatkan rasio lancar sebesar 0,052. Untuk mengetahui seberapa besar persentase modal kerja dalam mempengaruhi rasio lancar dapat dilihat dari R Adjusted Square. Tabel 4.5 Pada tabel diatas R Adjusted Square memiliki nilai sebesar 0,045, yang kemudian dikalikan dengan seratus persen diperoleh 4,5 Nilai ini menunjukkan bahwa persentase modal kerja dalam mempengaruhi rasio lancar sebesar 4,5 Sedangkan 95,5 merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diamati oleh peneliti yaitu faktor-faktor diluar variabel modal kerja. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .241 a .058 .045 .64401 a. Predictors: Constant, Modal Kerja b. Dependent Variable: Rasio Lancar Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Uji t

Uji-t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen dalam regresi berpengaruh terhadap variabel dependen secara parsial dengan ketentuan : Jika t hitung t tabel maka H ditolak, H a diterima Jika t hitung t tabel maka H diterima, H a ditolak Selanjutnya dilakukan dengan membandingkan signifikansi : Jika nilai sig α 0,05 maka signifikan Jika nilai sig α 0,05 maka tidak signifikan Pada tabel 4.4 menunjukkan nilai t hitung modal kerja sebesar 2,119 Sementara t tabel yang dihitung dengan ketentuan taraf signifikan 5 α = 0,05 dan derajat kebebasan n – 2 = 75 – 2 = 73 diperoleh 1,666. Dengan demikian t hitung t tabel 2,119 1,666 maka H ditolak atau H a diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh modal kerja terhadap rasio lancar. Dari tabel tersebut dapat dinyatakan tidak signifikan karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,037 lebih besar dari 0,05. Universitas Sumatera Utara

4.3 Pengaruh Modal Kerja X Terhadap Rasio Cepat Y