08.00 - 10.00 dan sebelum matahari terbenam 15.00 – 17.00. Nyamuk betina mengisap darah dengan tujuan untuk mendapatkan protein untuk memproduksi telur
sedangkan nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan Djunaedi, 2006.
2.1.1. Klasifikasi Nyamuk Aedes spp.
Menurut Gandahusada 2000 dalam Santi 2010, kedudukan nyamuk Aedes spp. dalam klasifikasi hewan, yaitu:
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Bangsa : Diptera
Suku : Culicidae
Marga : Aedes
Spesies : Aedes spp.
2.1.2. Morfologi nyamuk Aedes spp.
Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes spp. dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa, sehingga termasuk
metamorfosis sempurna. a. Telur
Karakteristik telur Aedes spp. adalah berbentuk bulat pancung yang mula- mula berwarna hitam kemudian berubah menjadi hitam. Telur tersebut diletakkan
secara terpisah di permukaan air yang memudahkannya menyebar dan berkembang menjadi larva di dalam media air. Media air yang di pilih untuk tempat peneluran itu
Universitas Sumatera Utara
adalah air bersih yang stagnan tidak mengalir dan tidak berisi spesies lain sebelumnya Supartha, 2008.
Telur Aedes spp. dapat bertahan pada kondisi kering pada waktu dan intensitas yang bervariasi hingga beberapa bulan, tetapi tetap hidup. Jika tergenang
air, beberapa telur mungkin menetas dalam beberapa menit, sedangkan yang lain membutuhkan waktu lama terbenam dalam air, kemudian penetasan berlangsung
dalam beberapa hari atau minggu. Bila kondisi lingkungan tidak menguntungkan, telur-telur mungkin berada dalam status diapause dan tidak akan menetas hingga
waktu istirahat berakhir. Telur-telur Aedes spp. dapat berkembang pada habitat kontainer kecil lubang pohon, ketiak daun, dan sebagainya yang rentan terhadap
kekeringan Sayono, 2008. b. Larva
Telur menetas menjadi larva atau sering juga disebut jentik. Larva nyamuk memiliki kepala yang cukup besar serta toraks dan abdomen yang cukup jelas. Larva
dari kebanyakan nyamuk menggantungkan diri pada permukaan air. Jentik-jentik nyamuk Aedes spp. biasanya menggantungkan tubuhnya agak tegak lurus pada
permukaan air, guna untuk mendapatkan oksigen di udara Sembel, 2009. Larva ini dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami empat
tahapan yang disebut Instar. Keempat instar itu dapat di selesaikan dalam waktu 4 hari – 2 minggu tergantung keadaan lingkungan seperti suhu air dan persediaan
makanan. Pada air yang agak dingin perkembangannya agak sedikit lambat, demikian
Universitas Sumatera Utara
juga keterbatasan persediaan makanan menghambat perkembangan larva Supartha, 2008.
c. Pupa Stadium pupa ini merupakan tahapan akhir dari siklus hidup nyamuk dalam
air. Pupa adalah fase inaktif yang tidak membutuhkan makan, namun tetap membutuhkan oksigen untuk bernafas. Untuk keperluan pernafasannya pupa berada
di dekat permukaan air. Umumnya nyamuk jantan yang terlebih dahulu keluar sedangkan nyamuk betina muncul belakangan Supartha, 2008.
d. Nyamuk dewasa Nyamuk memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, memiliki kaki panjang dan
merupakan serangga yang memiliki sepasang sayap sehingga tergolong pada ordo Diptera dan famili Culicidae. Tubuh nyamuk terdiri atas tiga bagian yaitu kepala,
dada, dan perut. Nyamuk jantan lebih kecil dari pada nyamuk betina Lestari, 2010. Nyamuk Ae. aegypti memiliki ciri khas yaitu mempunyai warna dasar yang
hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian-bagian badannya terutama pada kakinya. Morfologi yang khas adalah gambaran lira lyre-form yang putih pada
punggungnya Gandahusada, 2000. Nyamuk ini hidup didalam dan di sekitar rumah. Boleh dikatakan bahwa nyamuk betina sangat menyukai darah manusia
anthropophilic dari pada darah binatang. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan menghisap darah berpindah-pindah berkali-kali dari satu individu ke individu lain
Soegijanto, 2006. Nyamuk Ae. albopictus secara morfologis sangat mirip dengan nyamuk Ae. Aegypti yang membedakan hanyalah pada strip putih yang terdapat pada
Universitas Sumatera Utara
skutumnya. Pada Ae. albopictus skutumnya juga berwarna hitam hanya berisi satu garis putih tebal dibagian dorsalnya Supartha, 2008.
Gambar 1. Nyamuk Aedes aegypti
Gambar 2. Nyamuk Aedes albopictus Sumber. www.google.com
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Siklus Hidup Nyamuk Aedes spp.