2.1.3. Siklus Hidup Nyamuk Aedes spp.
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna, yaitu: telur, larva, pupa, dewasa. Stadium telur, larva, dan pupa hidup di dalam air sedangkan stadium dewasa
hidup di udara. Telur yang dihasilkan nyamuk betina berwarna putih, tetapi sesudah 1-2 jam
berubah menjadi hitam. Setelah 2-4 hari telur menetas menjadi larva yang selalu hidup dalam air, kemudian mengalami pengelupasan kulit sebanyak 4 kali, tumbuh
menjadi pupa dan akhirnya menjadi dewasa. Pertumbuhan larva nyamuk Aedes spp. instar 1 sampai 4 berlangsung 6-8 hari Gandahusada, 2000.
Gambar 3. Siklus Hidup Nyamuk Sumber. www.google.com
2.1.4. Tata Hidup nyamuk Aedes spp.
Nyamuk-nyamuk Aedes spp. berbiak dalam air-air bersih yang tertampung dalam kontainer-kontainer bekas seperti botol-botol plastik, kaleng-kaleng bekas, ban
Universitas Sumatera Utara
mobil bekas, tempurung, bak-bak air penampungan terbuka, bambu-bambu pagar, tempurung kelapa, pelepah kelapa, kulit-kulit buah seperti kulit buah rambutan,
vas-vas bunga segar yang berisi air, dan lain-lain. Nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus biasanya aktif pada waktu siang hari dan lebih suka menghisap darah
manusia daripada hewan Sembel, 2009. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan menghisap darah berpindah-pindah
berkali-kali dari satu individu ke individu lain, dikarenakan manusia yang menjadi sumber makanan darah utamanya beraktifitasbergerak sehingga nyamuk merasa
tidak tenang ketika menghisap darah Soegijanto, 2006. Secara umum, nyamuk adalah organisme yang mudah dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan. Fenomena pemanasan global diduga memicu terjadinya metamorfosis yang semakin cepat, termasuk pada nyamuk Ae. aegypti dan
Ae. albopictus Soegijanto, 2006.
2.1.5. Suhu
Menurut Yotopranoto, et al. dalam Yudhastuti 2005 dijelaskan bahwa rata- rata suhu optimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25-27°C dan pertumbuhan
nyamuk akan berhenti sama sekali bila suhu kurang dari 10°C atau lebih dari 40°C.
2.1.6. Kelembaban