Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

Absensi kehadiran para pegawai juga sangat mempengaruhi terhambatnya suatu pekerjaan karyawan. Dalam rangka pemeliharaan dan pemanfaatan karyawan, langkah-langkah yang dilakukan perlu untuk diperhatikan terhadap karyawan adalah berupa : Kenaikan pangkat, pemberian bonus,hukuman,teguran dan lain-lain. Yang diharapkan dapat membantu loyalitas dan dedikasi karyawan sehingga mereka akan mampu menghasilkan dan memberikan prestasi kerja yang optimal. Bagi karyawan yang tidak disiplin diberikan suatu peringatan. Dengan demikian setiap karyawan yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara paham apa yang diharapkan dari mereka dimasa yang akan datang.

3.1.2 Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu organisasi. Faktor dan indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah : 1. Tujuan dan kemampuan Tujuan dan kemampuan ini mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti bahwa pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus sesuai dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. Akan tetapi, jika pekerjaan yang diberikan diluar kemampuan pegawai atau jauh di bawah kemampuannya maka tingkat kesungguhan dan kedisiplinan pegawai rendah. Disinilah letak pentingnya asas the right man in the right place and the right man in the right job. 2. Teladan pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinanan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai dengan perbuatan.Hal ini yang diterapkan oleh pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terhadap bawahannya. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik kurang berdisiplin, para bawahan pun akan kurang disiplin. Pimpinan jangan mengharapkan kedisiplinan bawahannya baik jika dia sendiri kurang disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani bawahannya. Hal inilah yang mengharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang baik agar para bawahan pun mempunyai disiplin yang baik pula. 3. Balas Jasa Balas jasa atau gaji, kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan pegawai, karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap organisasinya. Jika kecintaan pegawai semakin tinggi terhadap pekerjaannya, maka kedisiplinan akan semakin baik pula. Untuk mewujudkan kedisiplinan pegawai yang baik organisasi harus memberikan balas jasa yang relatif besar atau setimpal dengan kinerja yang telah dicapai pegawai. Kedisiplinan pegawai tidak mungkin baik apabila balas jasa yang mereka terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarga.Dalam hal ini Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memberikan balas jasa yang sesuai dengan kinerja dari setiap pegawai yang bekerja. Jadi, balas jasa barperan penting untuk menciptakan kedisiplinan pegawai. Artinya semakin besar balas jasa yang diberikan, maka semakin baik kedisiplinan pegawai. Sebaliknya, apabila balas jasa yang diberikan terlalu kecil, maka kedisplinan pegawai menjadi rendah. Pegawai sulit untuk berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi dengan baik. 4. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisplinan pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau hukuman di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadikan terciptanya kedisiplinan yang baik.Pimpinan yang baik dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua pegawai. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula. 5. Waskat pengawasan melekat Waskat adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai dalam sebuah organisasi.Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus aktif dan langsung mengatasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja agar dapat meningkatkan prestasi kerja bawahannya. 6. Sanksi hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan memberikan sanksi hukuman yang berat, pegawai akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Berat atau ringan sanksi hukuman yang diterapkan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ikut mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan para pegawainya. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sanksi yang diberikan jika pegawainya melanggar peraturan yang telah ditetapkan adalah berupa teguran secara lisan, teguran secara tulisan, penundaan kenaikan pangkat dan lain-lain. 7. Ketegasan Ketegasan pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam melakukan tindakan berpengaruh terhadap kedisiplinan pegawai fakultas, pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk memberikan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan fakultas sebelumnya. Dengan demikian pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan fakultas. 8. Hubungan kemanusiaan Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi dan harmonis diantara semua pegawainya. Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hubungan antara sesama pegawai maupun antara pimpinan dengan bawahan terjalin baik dan harmonis.

3.1.3 Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai