Peranan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANANKEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADADEPARTEMEN S1AKUNTANSI FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

DiajukanOleh:

OCTOVIANUS SILITONGA 102101128

GunaMemenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013


(2)

DIPLOMAIIIKEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : OCTOVIANUS SILITONGA

NIM : 102101128

JUDUL : PERANAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP

PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA

DEPARTEMEN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STUDI : DIII KEUANGAN

Tanggal : ... Januari 2014 Dosen Pembimbing

(Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M. Si ) NIP. 19770214 200812 2 001

Tanggal :... Januari 2014 Ketua Program Studi DIII - Keuangan

(Dr. Yeni Absah, SE, M. Si) NIP. 19741123 200012 2001 Tanggal :… Januari 2014 Dekan

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA) NIP. 19560407 198002 1001


(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah banyak memberikan rahmat dan kasih-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M. Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam proses penyelesaian tugas akhir sehingga dapat terselesaikan dengan baik.


(4)

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan memberikan penjelasan terhadap data yang dibutuhkan penulis.

6. Teristimewa untuk kedua orangtua, Ayahanda Rajuman Silitonga dan Ibunda Karmina Pakpahan yang telah mendoakan penulis agar tetap menjadi yang lebih baik dan meraih cita – cita yang diinginkan.

7. Buat abang penulis Redno Sapriadi Silitonga, S.P dan adik tersayang Jessica Silitonga yang selama ini telah menjadi teman dan sahabat sekaligus pemberi masukan bagi penulis.

8. Spesial untuk Deby Vivi Yanti Tambunan, A. Md yang selalu bersedia memberikan bantuan dan motivasi yang besar kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca-pembaca lainnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan karunia –Nya kepada kita semua dan membalas segala kebaikan dan kebajikan semua pihak yang selama ini sudah mendukung dan membantu penulis.

Medan, Januari 2014 Penulis


(5)

iii

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job Description ... 15

D. Kinerja Departemen Akuntansi ... 16

E. Jaringan Usaha/Kegiatan ……… 17

F. Rencana Kegiatan ... 18

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Disiplin Kerja ... 19

1. Pengertian Disiplin Pegawai ... 20

2. Pentingnya Disiplin Kerja ... 21

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 22

4. Pelaksanaan Disiplin Kerja ... 24

5. Cara Menegakkan Disiplin Kerja ... 25

6. Hubungan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja ... 26

7. Hal-hal yang Menunjang Kedisiplinan ... 28

B. Faktor dan Indikator yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 32

C. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai ... 34

D. Pelaksanaan Tata Kerja dalam Mempengaruhi Kinerja Pegawai ... 36

E. Prestasi Kerja ... 39


(6)

Kerja Pegawai ... 46 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 48 B. Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA ... 51


(7)

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. 1 Jadwal Penulisan Tugas Akhir ... 5 Tabel 1. 2 Jadwal Masuk dan Pulang Kerja ………. 29


(8)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departemen Akuntansi


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Kedisiplinan memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas sehari-hari para pegawai untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi. Oleh karena itu, kedisplinan sebagai salah satu unsur penting dalam peningkatan kinerja seseorang, sebab dengan disiplin maka semua tugas akan dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.

Menurut Fathoni (2006:172), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Jadi kedisiplinan dapat diartikan bilamana pegawai datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, maka sulit bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuan.

Menurut Helmi (2006), disiplin kerja adalah disiplin terhadap waktu kerja dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan organisasi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka prestasi kerja juga akan meningkat.


(10)

Memelihara dan meningkatkan kedisplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain tujuan dan kemampuannya, teladan pimpinan, balas jasa (gaji dan kesejahteraan), keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukum, ketegasan, peraturan dan hubungan kemanusiaan. Jadi sangat jelas kontrol dari atasan merupakan salah satu faktor dalam menciptakan disiplin kerja pegawai pada suatu organisasi.

Pegawai memegang peranan penting dalam suatu organisasi, tanpa bantuan dan peran para pegawai, program kerja yang telah ditetapkan tidak dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu kerja sama yang terkoordinasi dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar dapat benar-benar terlaksana. Tujuan organisasi dapat dicapai apabila manajemen mampu mengelola, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimilikinya secara efektif dan efisien.

Pegawai sebagai pelaku utama pada kegiatan suatu organisasi. Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi secara efektif dan efisien serta pegawai merupakan penggerak yang mengatur jalannya organisasi.

Menurut Waworuntu (1991: 8), organisasi adalah pola hubungan yang terjadi atau berlangsung antara manusia yang berada di dalam organisasi itu disebabkan karena adanya kesamaan seperti kepentingan, perasaan, tugas dan pekerjaan serta kegemaran. Organisasi mempunyai peraturan dan aturan permainan yang telah disepakati bersama, sebab pelanggaran terhadap peraturan yang telah dibuat


(11)

3

haruslah dikenakan tindakan pendisiplinan. Untuk menerapkan peraturan-peraturan tersebut diperlukan adanya peraturan-peraturan disiplin yang memuat pokok-pokok kewajiban, larangan dan sanksi apabila tidak ditaati atau larangan tersebut dilanggar.

Untuk menjalankan kedisiplinan pegawai tidak cukup hanya dengan mempertajam pengenaan sanksi atau ancaman saja, tetapi perlu disertai dengan perbaikan tingkat kesejahteraan pegawai. Selain penegakan disiplin kerja untuk peningkatan prestasi kerja pegawai juga dapat ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti melaksanakan pekerjaan dengan baik. Jadi peran pimpinan dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk mempengaruhi perilaku anggota organisasi yang dalam ini adalah pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pimpinan harus dapat memberikan contoh yang baik yang menyangkut disiplin kerja kepada pegawai, sehingga pegawai dapat menerapkan dalam pekerjaan mereka masing-masing. Pimpinan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan lebih mudah menerapkan kedisiplinan tersebut kepada pegawainya.

Dari uraian ini jelas bahwa kedisiplinan itu sangat penting, fungsi kedisiplinan merupakan kebijaksanaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai. Maka dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya arti kedisiplinan dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai.


(12)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dibahas, yaitu “Bagaimana Peranan Kedisplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat Meningkatkan Prestasi Kerja?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan Kedisplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis

Memperdalam pengetahuan mengenai Peranan Kedisplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan melatih serta mengembangkan kemampuan berfikir penulis dalam mengembangkan teori – teori yang ada.

2. Bagi instansi

Sebagai bahan masukan bagi instansi dalam mengambil kebijaksanaan untuk mencapai langkah-langkah pada masa yang akan datang sehingga dapat mengalami perkembangan.


(13)

5

3. Bagi pihak lain

Sebagai bahan pembanding dan referensi bagi peneliti-peneliti lain dan semua pihak yang membutuhkan, khususnya tentang Kedisplinan Kerja.

E. Jadwal Kegiatan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, jadwal kegiatan dapat dilihat pada table 1.1 untuk pengumpulan data dan penyusunan laporan Tugas Akhir. Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. T. M. Hanafiah Kampus USU Medan.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan

NO

KEGIATAN

September

Oktober

November

20 s/d 30 Sep

2013

01 s/d 21 Okt 2013

01 s/d 17 Nov 2013 1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan

Sumber : Penulis (2013)

Keterangan :

Pada tahap penyusunan draft Tugas Akhir, dimulai dari pencarian buku- buku referensi mengenai sistem informasi. Kemudian pada tahap pengumpulan data dilakukan dengan magang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(14)

Setelah semua informasi dapat dikumpulkan, Penulis kemudian melakukan penyusunan laporan Tugas Akhir.

F. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas beberapa sub bab antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal survei dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini berisikan sejarah perusahaan, stuktur organisasi, uraian tugas, kegiatan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis pada Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan pengaruh kedisiplinan kerja pegawai.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan di Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan beberapa saran yang bermanfaat dikemudian hari.


(15)

7

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar. Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tehknik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri dan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan kedalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I


(16)

No.0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.23/DIKTI/Kep/1987, No.25/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata-1 , Program Pendidikan Diploma D-III. Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangakan Program Diploma-III terdiri dari : a. Program Diploma III Kesekretariatan

b. Program Diploma III Keuangan c. Program Diploma III Akuntansi

Sementara pendidikan profesi berada dibawah Departemen Akuntansi, yakni Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang kurikulum dan proses pendidikan diselenggarakan secara tersendiri. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Dalam perjalanan yang panjang, pada tahun 2003 Universitas Sumatera Utara menjadi PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2003, tanggal 11 November 2003, dimana Fakultas Ekonomi Sumatera Utara merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang ada pada saat Universitas Sumatera Utara menjadi PT BHMN, dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikolog pada tahun 2007 Universitas Sumatera Utara telah memiliki 12 Fakultas.


(17)

9

Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Universita Sumatera Utara :

Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, Manajemen, Akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatakan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.

B. Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.


(18)

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/perubahan. C. Struktur Organisasi

Stuktur Organisasi diperlukan untuk membedakan wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya keterkaitan antar bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi masing masing pegawai tahu akan tugas , wewenang , dan tanggung jawab sehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang di bebankan kepada nya dengan baik dan tanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan suatu wadah yang mengatur seluruh aktivitas organisasi yang disusun dalam suatu stuktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangakain kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut ini :


(19)

7 Sumber: Fakultas Ekonomi Sumatera Utara (2013)

STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI

DEKAN PEMBANTU DEKAN Senat Akademik Komisi- Komisi Pusat Kajian/ Pengembanga n Unit Pelaksana Teknis Tata Usaha Subbag Umum dan Perlengkapan Subbag Pendidikan Subbag Keuangan dan Kepegawaian Subbag Kemahasiswaa

n dan Alumni

Departemen Manajemen

Departemen Akuntansi Departemen Ekonomi Pembangunan

L A B O R A T O R I U M

Dose

Manajemen S1 Reguler Manajemen S1 Ekstension DIII Keuangan

DIII Kesekretariatan

Dose

Dose Akuntansi S1 Reguler

Akuntansi S1 Ekstension DIII Akuntansi

Ekonomi Pembangunan S1 Reguler

Ekonomi Pembangunan S1 Ekstension

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

11 I Bag Pendidikan II Bag Tata Usaha III Bag Kemahasiswaan


(20)

Pimpinan dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc,Ak Pembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, MM,Ak

Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE,M.Si

PROGRAM S1

Ekonomi Pembangunan

Ketua Departemen : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec Sekretaris Departemen : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si Ketua Program Studi : Irsyad Lubis, M.Soc, Ph.D

Sekretaris Program Studi : Paidi Hidayat SE, M.Si

Manajemen

Ketua Departemen : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Sekretaris Departemen : Dra. Maharyanie, M.Si

Ketua Program Studi : Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si

Akuntansi

Ketua Departemen : Dr. Syafruddin Ginting SE, M. Ak Sekretaris Departemen : Drs. Hotmal Dja‟far, MM, Ak Ketua Program Studi : Firman Syarif, M.Si, Ak Sekretaris Program Studi : Mutia Ismail, SE, MM, Ak


(21)

13

PROGRAM DIPLOMA Keuangan

Ketua : Dr. Yeni Absah,SE, M.Si

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si

Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak

Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM Sekretaris : Magdalena L.L Sibarani, SE, M.Si

Sesuai dengan pembahasan penulis, maka dalam hal ini akan dibahas tata kerja pada Departemen Akuntansi. Oleh karena itu, terlebih dahulu kita harus mengetahui struktur organisasi pada bagian Departemen Akuntansi. Pada gambar 2.2 dapat dilihat Struktur Organisasi Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(22)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara

Sumber : Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara (2013) KETUA DEPT. AKUNTANSI

Dr.Syarifuddin Ginting

SEKRETARIS DEPT. AKUNTANSI Drs. Hotmal Jafar,MM,AK

KETUA PRODI S1 Drs. Firman Syarif,Msi.Ak

SEKRETARIS PRODI S1 Mutia Ismail,SE,MM,Ak

STAF

Sugeng Suprayitno,SE

STAF

Rayaken Ginting Suka, SE

STAF Suprapto


(23)

15

D. Job Description

Job description adalah uraian pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap pegawai dimana pekerjaan tersebut telah ditetapkan oleh pimpinan sesuai kemampuan dan pengetahuannya menurut Purwanto (2006 : 46).

Pada uraian berikut ini, dapat dilihat Job Description pada bagian Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan urutan jabatan sebagai berikut :

Ketua Departemen

1. Membuka sidang ujian komprehensif

2. Menandatangani DP3 dosen yang akan naik golongan atau pangkat 3. Menandatangani proposal yang telah ada pembimbing dan pembanding 4. Menandatangani KRS dan KHS mahasiswa

5. Menandatangani persetujuan mahasiswa yang akan seminar proposal 6. Menandatangani skripsi yang telah di perbanyak mahasiswa

7. Menghadiri pertemuan rapat fakultas / rapat dosen yang berhubungan dengan Departemen Akuntansi

8. Kegiatan akademik yang berhubungan dengan Departemen Akuntansi dan lain-lain yang berhubungan dengan Departemen Akuntansi.

Sekretaris Departemen

1. Mengoreksi judul Outline mahasiswa

2. Mengoreksi skripsi yang akan di uji/ diperbanyak

3. Pendelegasian tugas dari ketua departemen dan lain-lain yang berhubungan dengan Departemen Akuntansi.


(24)

Staf

1. Mengetik surat masuk / keluar 2. Mengarsip surat masuk / keluar

3. Memberikan KRS / KHS kepada mahasiswa

4. Menstempel skripsi mahasiswa yang telah di tandatangani oleh Ketua Departemen Akuntansi

5. Menstempel persetujuan seminar proposal mahasiswa

6. Menstempel skripsi mahasiswa yang akan di uji / di perbanyak

7. Memasukkan nilai ujian semester mahasiswa ke kartu evaluasi belajar 8. Mengetik daftar alumni Departemen Akuntansi

9. Menstempel KRS / KHS mahasiswa

10. Mengerjakan Dikti untuk Departemen Akuntansi

11. Membuat transkip sementara mahasiswa yang akan ujian komprehensif 12. Mengetik transkip asli dan SKTL mahasiswa yang telah selesai / tamat.

E. Kinerja Departemen Akuntansi

Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005 : 9), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82 ) adalah kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, hubungan mereka dengan organisasi. Setiap Perguruan Tinggi Negeri mempunyai visi dan misi yang harus


(25)

17

dijalankan sesuai dengan tujuan Perguruan Tinggi Negeri, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya pada bagian Departemen Akuntansi terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Untuk mendorong tercapainya hasil yang optimal diperlukan kinerja yang profesionalt. Kinerja usaha yang dijalankan instansi saat ini adalah menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar dan diskusi. Departemen juga melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas. Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas,seperti perayaan hari-hari besar keagaaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isra‟Mi‟raj, dan lain-lain) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Jaringan Usaha/Kegiatan

Untuk mencapai program kerja Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi USU menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut :

1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang digunakan dapat ditingkatkan.


(26)

2. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum dan harus ada pada rumpun ilmunya.

3. Bagi dosen yang mengajar di Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU harus melaksanakan pengabdian masyarakat dan penelitian.

4. Meningkatkan kegiatan seminar, lokal karya, kuliah umum tentang ilmu-ilmu manajemen.

5. Menyiapkan laporan barang, laporan evaluasi diri per semester, laboratorium dosen untuk meningkatkan nilai akreditas Akuntansi yang baik.

G. Rencana Kegiatan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Rencana kegiatan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain adalah sebagai berikut :

1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil. 2. Perkuliahan semester genap/ganjil.

3. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil 4. Wisuda mahasiswa


(27)

19

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin Kerja

Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin “discipline” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Hal ini menekankan pada bantuan kepada pegawai untuk mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya. Disiplin merupakan suatu kekuatan yang berkembang didalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah laku (Asmiarsih 2006:23).

Dalam suatu organisasi atau Perusahaan disiplin kerja termasuk hal yang paling penting demi kelancaran organisasi tersebut. Disiplin kerja merupakan alat untuk berkomunikasi untuk dapat mencapai sebuah tujuan bersama yang dipakai oleh atasan dengan bawahan maupun oleh sesama pegawai dalam suatu organisasi atau dalam lingkup sebuah kantor.

Ada kalanya pegawai atau karyawan melakukan pelanggaran untuk itu diperlukan disiplin kerja agar dapat memperbaiki perilaku-perilaku menyimpang dari pegawai atau karyawan tersebut Setelah terwujudnya motivasi kerja maka akan timbul disiplin kerja yang baik. Untuk mewujudkan keduanya, maka diperlukan adanya kerjasama antara atasan dan para pegawai bawahannya, agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif untuk mendukung kinerja para pegawai


(28)

secara maksimal di dalam organisasi ataupun perusahaan tersebut.

Kedisiplinan adalah bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam mematuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan dan diberlakukan dalam suatu organisasi atau Perguruan Tinggi Negeri (Greenberg dan Baron, 1993 : 104). Disiplin kerja dalam organisasi sangat memegang peranan penting. Disiplin kerja merupakan ketaatan, kepatuhan untuk mengikuti aturan yang menjadi tanggung jawab pegawai. Disiplin sangat berkaitan dengan kewenangan, karena apabila kewenangan tidak dijalankan dengan semestinya maka disiplin itu akan hilang, dan tidak akan tercapai tujuan yang diharapkan (Fathoni, 2006 : 6).

1. Pengertian Disiplin Pegawai dari beberapa ahli:

a. Singodimedjo (2002), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan nentaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedabgkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.

Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketentuan perusahaan. Bentuk disiplin yang baik akan tercemin pada suasana, yaitu:

a) Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

b) Tinggi semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan pekerjaan.


(29)

21

c) Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

d) Berkembangnya rasa memiliki dan solidaritas yang tinggi di kalangan karyawan.

e) Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.

b. Latainer dalam Soeiono (1995:6) mengartikan disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku.

c. Bagi Beach dalam Siagian (2002:12) disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Arti yang kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan perusahaan.

2. Pentingnya Disiplin Kerja

Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan uitama disiplin adalah untuk menigkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan. Singkatnya, disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna


(30)

menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha untuk melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang dikehendaki. (Tohardi, 2002)

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga di peroleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Singodimedjo (2000), faktor yang memengaruhi disiplin pegawai: 1) Besar kecilnya pemberian kompensasi.

Besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jeri payanya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan.

2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan .

Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar dalam perusahaan, karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan karyawan. Para bawahan akan meniru yang dilihatnya setiap hari. Apapun yang dibuat pimpinannya. Oleh sebab itu, bila seorang pemimpin menginginkan tegaknya


(31)

23

disiplin dalam perusahaan, maka ia harus lebih dulu mempraktekkan, supaya dapat diikuti dengan baik oleh para karyawan lainnya.

3) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Para karyawan akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas dan diinformasikan kepada mereka. Bila aturan disiplin hanya menurut selera pimpinan saja atau berlaku untuk orang tertentu saja, jangan diharap bahwa para karyawan akan mematuhi aturan tersebut.

4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan tehadap pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.

5) Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan seperti demikian, maka sedikit banyak para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja.

6) Ada tidaknya perhatian kepada karyawan

Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara yang satu dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya puas dengan penerimaan


(32)

kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan dan kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya. 7) Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain:

a. Saling menghormati, bila ketemu di lingkungan pekerjaan.

b. Melontarkan pujian yang sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.

c. Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan, apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka.

d. Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan menginformasikan, kemana dan untuk urusan apa, walaupun kedapa bawahan sekalipun.

4. Pelaksanaan Disiplin Kerja

Disiplin yang paling baik adalah disiplin diri. Kecenderungan orang normal adalah melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan menepati aturan permainan. Organisasi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan dalam organisasi.

Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan disiplin itu antara lain:

a) Peraturan jam masuk, pulang,dan jam istirahat


(33)

25

c) Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan hubungan dengan unit kerja lain

d) Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di lakukan oleh para karyawan selama dalam organisasi dan sebagainya. (Singodimedjo, 2000). 5. Cara Menegakkan Disiplin Kerja

Salah satu tugas yang paling sulit bagi seorang atasan adalah bagaimana menegakkan disiplin kerja secara tepat. Jika karyawan melanggar aturan tata tertib, seperti terlalu sering terlambat atau membolos kerja, berkelahi, tidak jujur atau bertingkah laku lain yang dapat merusak kelancaran kerja suatu bagian, atasan harus turun tangan. Kesalahan semacam itu harus dihukum dan atasan harus mengusahakan agar tingkah laku seperti itu tidak terulang.

Ada beberapa cara menegakkan disiplin kerja dalam suatu perusahaan: a. Disiplin Harus Ditegakkan Seketika

Hukuman harus dijatuhkan sesegera mungkin setelah terjadi pelanggaran Jangan sampai terlambat, karena jika terlambat akan kurang efektif.

b. Disiplin Harus Didahului Peringatan Dini

Dengan peringatan dini dimaksudkan bahwa semua karyawan hams benar-benar tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang dibenar-benarkan dan mana yang tidak.

c. Disiplin Harus Konsisten

Konsisten artinya seluruh karyawan yang melakukan pelanggaran akan diganjar hukuman yang sama. Jangan sampai terjadi pengecualian, mungkin


(34)

karena alasan masa kerja telah lama, punya keterampilan yang tinggi atau karena mempunyai hubungan dengan atasan itu sendiri.

d. Disiplin Harus Impersonal

Seorang atasan sebaiknya jangan menegakkan disiplin dengan perasaan marah atau emosi. Jika ada perasaan semacam ini ada baiknya atasan menunggu beberapa menit agar rasa marah dan emosinya reda sebelum mendisiplinkan karyawan tersebut. Pada akhir pembicaraan sebaiknya diberikan suatu pengarahan yang positif guna memperkuat dan memperkokoh jalinan hubungan antara karyawan dan atasan.

e. Disiplin Harus Setimpal

Hukuman itu setimpal artinya bahwa hukuman itu layak dan sesuai dengan tindak pelanggaran yang dilakukan. Tidak terlalu ringan dan juga tidak terlalu berat. Jika hukuman terlalu ringan, hukuman itu akan dianggap sepele oleh pelaku pelanggaran dan jika terlalu berat mungkin akan menimbulkan kegelisahan dan menurunkan prestasi.

6. Hubungan Disiplin Dengan Produktivitas Kerja

Disiplin pegawai memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Disiplin kerja para pegawai sangat penting. Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap karyawan, karena hal ini akan menyangkut tanggung jawab moral karyawan itu pada tugas kewajibannya. Seperti juga suatu tingkahlaku yang bisa dibentuk melalui kebiasaan. Selain itu, disiplin kerja dapat


(35)

27

ditingkatkan apa bila tedapat kondisi kerja yang dapat merangsang karyawan untuk berdisiplin. (Sukarno. 1994:54)

Disiplin kerja atau kebiasaan-kebiasaan baik yang harus ditanamkan dalam diri karyawan sebaiknya bukan atas dasar paksaan semata, tetapi harus lebih di dasarkan atas kesadaran diri dalam diri karyawan. Tohardi (2002), ketidakdisiplinan individu atau karyawan dapat memengaruhi produktivitas kerja organisasi.

Kegiatan pendisiplinan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar meengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat di cegah. Sasaran pokoknya dalah untuk mendorong disiplin diri di antara para karyawan untuk datang di kantor tepat waktu. Dengan datang ke kantor tepat waktu dan melaksanakan tugas sesuai dengan tugasnya, maka diharapkan produktivitas kerja akan meningkat.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja pegawai dalam suatu organisasi di pengaruhi oleh disiplin pegawai. Apalagi di antara pegawai sudah tidak menghiraukan kedisiplin kerja, maka dapat dipastikan produktivitas kerja akan menurun. Pdahal untuk mendapatkan produktivitas kerja sangat di perlukan kedisiplinan dari para pegawai.


(36)

7. Hal - Hal yang Menunjang Kedisiplinan

Menurut Alex S. Nitisemito (2003:119-123) ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan karyawan yaitu:

a. Ancaman

Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih bertujuanuntuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yangkita harapkan.

b. Kesejahteraan

Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja, tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima, sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.

c. Ketegasan

Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas.

d. Partisipasi

Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan bersama.


(37)

29

e. Tujuan dan Kemampuan

Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dari karyawan.

f. Keteladanan Pimpinan

Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan.

Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menyadari pentingnya kedisiplinan dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai. Pelaksanaan disiplin kerja pegawai bagian Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang saya lihat sudah baik, karena selama saya melakukan riset para pegawai sangat aktif dan disiplin dalam melakukan pekerjaannya masing-masing sesuai dengan tugas mereka. Disiplin kerja pegawai membuat mereka dapat mencapai prestasi kerja yang optimal.

Jadwal masuk dan pulang kerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah

Tabel 1.2

Jadwal masuk dan pulang kerja

NO HARI KERJA JAM MASUK KERJA JAM PULANG KERJA

1 SENIN 08.00 WIB 14.00 WIB

2 SELASA 08.00 WIB 14.00 WIB

3 RABU 08.00 WIB 14.00 WIB

4 KAMIS 08.00 WIB 14.00 WIB

5 JUMAT 08.00 WIB 11.00 WIB


(38)

Pegawai yang bekerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melaksanakan semua kewajibannya sesuai dengan peraturan yang ada, yaitu :

1. Masuk kerja dan pulang kerja sesuai peraturan yang ada pada Departemen S1 Akuntansi.

2. Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.

3. Mematuhi peraturan yang diberikan pimpinan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Komunikasi antara pimpinan Departemen S1 Akuntansi dengan para pegawai/staf nya juga terlihat baik. Pimpinan departemen melihat secara langsung apakah kedisiplinan sudah terlaksana dengan baik atau tidak. Pimpinan dapat secara langsung memberikan teguran kepada pegawai pada departemen ini yang melanggar peraturan. Jadi komunikasi antara pimpinan dengan pegawai terjalin hubungan kerja yang baik yang pada akhirnya pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan seefektif dan seefisien mungkin.

Absensi kehadiran para pegawai tata usaha juga sangat mempengaruhi kelancaran pekerjaan pegawai. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai, langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk diperhatikan terhadap pegawai Departemen S1 Akuntansi adalah berupa : kenaikan pangkat, pemberian bonus, liburan bersama dan lain-lain. Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengharapkan langkah-langkah peningkatan kinerja tersebut dapat membantu meningkatkan loyalitas dan dedikasi pegawai sehingga mereka akan mampu menghasilkan dan memberikan prestasi kerja yang optimal.


(39)

31

Bagi pegawai yang tidak disiplin akan diberikan suatu peringatan. Dengan demikian setiap pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara paham apa yang diharapkan dari Perguruan Tinggi Negeri dimasa yang akan datang.

Tujuan kedisiplinan adalah : “ untuk mengoreksi penampilan kerja dan untuk mendorong pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berperilaku sepantasnya di tempat kerja, dimana perilaku yang pantas ditetapkan sebagai kebutuhan terhadap peraturan dan prosedur ” (Subekti, 2008).

Adapun manfaat kedisiplinan pegawai Departemen S1 Akuntansi bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan jadi lebih cepat selesainya.

2. Pada jam kerja pegawai tidak ada yang malas.

3. Pegawai lebih semangat dalam bekerja karena adanya peningkatan prestasi kerja yang berpengaruh pada peningkatan jabatan.

4. Komunikasi antara atasan dengan pegawai dapat terjalin dengan baik.

B. Faktor Dan Indikator Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Faktor dan indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :


(40)

1. Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal dan cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan.

2. Keteladanan Pemimpin

Kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Hal ini juga diterapkan pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kepada para bawahannya (Saiman, 2002:20) 3. Balas jasa

Jika kebutuhan pegawai Departemen S1 Akuntansi sudah terpenuhi sesuai dengan yang mereka harapkan maka kedisiplinan mereka juga dalam bekerja pasti akan semakin tinggi. Dalam hal ini pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memberikan balas jasa yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan sesuai dengan kinerja pegawai.

4. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisplinan pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.


(41)

33

Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau hukuman pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadikan terciptanya kedisiplinan yang baik. Pimpinan yang baik dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua pegawai. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula.

5. Sanksi hukuman

Sanksi sangat berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai Departemen S1 Akuntansi dengan sanksi hukuman yang tepat, pegawai akan semakin patuh dan takut melanggar peraturan-peraturan organisasi, sehingga kedisiplinan pegawai akan semakin meningkat. Sanksi yang diberikan jika pegawai pada departemen ini melanggar peraturan yang telah ditetapkan, seperti teguran secara lisan, teguran secara tulisan serta penundaan kenaikan pangkat dan lain-lain.

6. Waskat (pengawasan melekat)

Waskat adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai dalam sebuah organisasi. Pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus aktif dan langsung mengatasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja agar dapat meningkatkan prestasi kerja bawahannya.


(42)

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam melakukan tindakan berpengaruh terhadap kedisiplinan pegawai, pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk memberikan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan departemen sebelumnya. Dengan demikian pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan pegawai nya.

8. Hubungan kemanusiaan

Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi dan harmonis diantara semua pegawainya. Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik. Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hubungan antara sesama pegawai maupun antara pimpinan dengan bawahan terjalin baik dan harmonis.

C. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai

Pembinaan disiplin kerja para pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dikembangkan dengan cara kepemimpinan yang dapat dijadikan panutan atau teladan bagi para bawahan. Di depan selalu memberikan teladan, ditengah selalu membangkitkan semangat dan kegairahan kerja, dan dibelakang selalu bertindak sebagai motivator.

Adapun upaya untuk menciptakan adanya disiplin yang baik pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara antara lain


(43)

35

dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana tetapi memadai yang dapat diketahui oleh setiap pegawai sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi mereka.

Upaya lain yang tidak kalah pentingnya ialah menciptakan keseimbangan kepentingan antara pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dan pribadi yang kadang-kadang saling bertentangan. Untuk dapat menciptakan suasana yang memungkinkan, maka banyak hal yang harus diperhatikan misalnya mengenai : penghargaan, pendidikan dan latihan, fasilitas, organisasi pegawai, rekreasi, dan hal yang menyangkut dasar-dasar kemanusiaan pada mereka pegawai.

Apabila usaha tersebut dapat diwujudkan dengan baik, maka disiplin pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dapat ditegakkan dan dipelihara sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan (Sedarmayanti 2001:120).

Menurut Sondang P. Siagian (2007:63), adapun upaya-upaya yang dilakukan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai adalah sebagai berikut:

1. Disiplin disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan yang diberikan.

2. Pemberian motivasi dan dorongan kepada setiap pegawai.

3. Adanya cuti tahunan.


(44)

D. Pelaksanaan Tata Kerja Dalam Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Tata kerja mempunyai prinsip lancar, berjalan lurus (tidak maju mundur/simpang siur) dan mudah pengawasannya, sehingga memberikan hasil kerja yang memuaskan bagi perorangan serta menjamin pencapaian tujuan dilihat dari segi mutu dan jumlah serta. Ditinjau dari segi perluasan pekerjaan, seorang pegawai berperan penting dalam tanggung jawab pekerjaannya, pengambilan keputusan, sesuai dengan wewenang yang diberikan. Untuk memperlancar kegiatan tata kerja, pimpinan juga harus memperhatikan langkah – langkah dalam penyelesaian permasalahan instansi.

Pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam memperlancar kinerja pegawai dipengaruhi oleh fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia serta ruangan pekerjaan yang membantu siklus kerja Departemen S1 Akuntansi. Selain itu sasaran yang mempengaruhi kinerja pegawai Departemen S1 Akuntansi dengan adanya peningkatan hasil kerja baik dari segi jumlah ataupun mutu, peningkatan motivasi pegawai, kesetiaan dan ketertarikan pada pekerjaannya dan rasa puas terhadap karyanya, serta mengurangi rasa malas dan keluh kesah. Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta memperhatikan perluasan pegawai Departemen S1 Akuntansi, maka segala kegiatan yang berlangsung di Departemen S1 Akuntansi yang mencakup tata kerja akan memudahkan pimpinan dalam melakukan pengendalian dan pembinaan jalannya instansi yang diinginkan.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat kinerja pegawai menurut Fuad Gani ( 2008 : 122 ) adalah dengan cara :


(45)

37

1) Menentukan standar/ ukuran baku yang akan menjadi patokan. Dalam hal ini standarnya adalah penyelesaian tugas secara efektif dan efisien.

Departemen S1 Akuntansi menentukan standart waktu untuk menyelesaikan pengetikan satu buah surat umum atau surat undangan adalah 10 menit. Dari pengamatan selama penulis magang di bagian Akuntansi, para pegawainya mampu menyelesaikan pengetikan surat standart waktu yang telah ditentukan, yaitu 10 menit untuk menyelesaikan satu buah surat umum dan surat undangan. Begitu pula dalam hal menemukan arsip, standart waktunya adalah 5 menit untuk satu buah arsip dan pegawai juga bisa menemukannya secara tepat waktu. Untuk mengarsip surat masuk dan surat keluar standart waktunya adalah 2 menit untuk satu buah surat dan pegawai sudah mengerjakannya sesuai standart yaitu 2 menit atau kadangkala bisa kurang dari 2 menit. Ini berarti pegawai telah melaksanakan tugasnya sesuai standart waktu yang ditentukan.

2) Mengukur/ menilai kegiatan – kegiatan yang sedang dijalankan atau hasil kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin.

Dalam hal ini adalah Ketua Departemen dan Ketua Program Studi S1 Akuntansi dilihat dari temuan di lapangan dan berdasarkan pengamatan selama penulis magang di bagian Akuntansi, ternyata ada beberapa keluhan yang dialami mahasiswa dalam urusan penyelesaian transkip nilai. Keterlambatan penyelesaian transkip ini lebih sering dikarenakan oleh sarana penunjang kerja dalam kondisi kurang baik. Untuk menyelesaiakan transkip standart waktu yang telah ditentukan adalah 3 hari, mulai dari pengetikan, meminta pengesahan kepada PD I, Ketua


(46)

Departemen dan yang terakhir adalah Dekan. Apabila sarana penunjang kerja seperti mesin printer pada saat itu dalam kondisi kurang baik dan ditambah lagi atasan – atasan yang berwenang untuk mengesahkan transkip tersebut tidak sedang berada di tempat, maka hal itu yang mengakibatkan tidak efektif dan efisienya pekerjaan pegawai. Tetapi keluhan ini hanya dialami oleh sebagian kecil mahasiswa saja, untuk keseluruhan kinerjanya sudah baik. Karena biasanya pegawai bisa menyelesaikan pembuatan transkip dan meminta pengesahannya kepada atasan yang berwenang dalam waktu 3 hari saja.

3) Memperbaiki penyimpangan/perbedaan yang terjadi agar semua kegiatan/hasilnya sesuai yang telah ditentukan.

Dari pengamatan selama penulis magang di bagian Akuntansi penyimpangan yang terjadi bukan dikarenakan kinerja pegawai yang tidak baik, melainkan karena sarana penunjang kerjanya pada saat itu kondisinya kurang baik. Sehingga mengakibatkan penyimpangan waktu yang sebenarnya telah ditentukan standartnya menjadi tidak sesuai target yang diharapkan. Untuk mengontrol semua kegiatan dan kinerja pegawai S1 Akuntansi, supervisi atau pemimpin memperolehnya dari berbagai sumber, baik sumber tercetak maupun elektronik, serta sumber-sumber dari informan. Informasi tentang kinerja pegawai diperoleh dengan metode tertentu. Misalnya, informasi yang dapat diukur dan terlihat bisa diperoleh dari sumber tercetak, sedangkan informasi yang implicit bisa diperoleh dari wawancara dan pengamatan langsung atau survei.


(47)

39

1. Laporan pelaksanaan kegiatan, secara lisan/tertulis, berkala/sewaktu-waktu atas permintaan.

2. Buku catatan tugas/ hasil kerja, jadwal kegiatan, laporan kemajuan pekerjaan. 3. Survei atau inspeksi setempat di mana kegiatan-kegiatan dilakukan.

4. Wawancara dengan pelaksana-pelaksana tugas yang bersangkutan.

Dalam kegiatan mengontrol tersebut, penyelia atau pemimpin sebaiknya bersikap lebih sensitif, baik terhadap sumber tertulis maupun terhadap informasi. Bila penyelia menggunakan metode wawancara, ia harus berhati-hati dengan ucapan-ucapan individu, sebab seseorang seringkali berkata „a‟, tetapi perilakunya „b‟. Pengontrolan perlu dilakukan secara reguler dan konsisten, untuk mengingatkan setiap pegawai bahwa mereka harus tetap menjaga kinerja mereka untuk mencapai tujuan bersama.

E. Prestasi Kerja

1) Pengertian Prestasi Kerja Menurut para ahli :

a) Menurut Hasibuan (2005:94), prestasi kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani dan pikiran untuk menghasilkan barang barang atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan prestasi tertentu.

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

b) Siswanto (2002:235), prestasi diartikan sebagai hasil akhir yang memuskan dari pekerjaan yang dilakukan seseorang dapat dilakukan dengan mengukur


(48)

kinerjanya. Adapun unsur-unsur yang dinilai adalah kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, kreativitas, dan kedisiplinan.

Penilaian prestasi kerja merupakan langkah yang diperlukan untuk melihat sejauh mana kinerja para pegawai, apakah kinerja dari pegawai tersebut memiliki dampak positif untuk pengembangan organisasi yang di huni oleh pegawai itu sendiri, ataukah sebaliknya kinerja dari pegawai memberikan dampak negatif terhadap pengembangan sebuah organisasi.

Suatu penerapan penilaian prestasi pekerjaan dikatakan baik bila penilaian prestasi pekerjaan diarahkan bukan untuk menilai orangnya, tetapi yang kita nilai adalah hasil pekerjaan yang telah dilakukannya. Suatu proses penilaian prestasi pekerjaan dapat dikatakan baik, apabila mampu:

a. Menghasilkan umpan balik hasil prestasi kerja yang jelas, sehingga yang bersangkutan tahu apa yang diharapkan darinya

b. Mengenali bidang pelaksanaan pekerjaan secara khusus yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan.

c. Mengenali cara-cara yang dapat memberi kemungkinan bagi yang bersangkutan untuk mengembangkan bakat dan tangung jawab yang besar.

Proses penilaian prestasi kerja menghasilkan suatu evaluasi atas prestasi kerja pegawai di waktu yang lalu dan prediksi prestasi kerja diwaktu yang akan datang. Ketepatan penilaian terutama tergantung pada berbagai standar, ukuran dan teknik evaluasi yang dipilih.


(49)

41

2) Manfaat Penilaian Prestasi Kerja

Manfaat penilaian prestasi kerja menurut Effendi Hariandja (2002:195-197) yaitu:

1. Perbaikan untuk kerja memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja melalui feedback yang diberikan oleh organisasi.

2. Penyesuaian gaji dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi pegawai secara layak sehingga dapat memotivasi mereka.

3. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukannya penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya.

4. Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari pegawai sehingga dapat dilakukan program pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif.

5. Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan perencanaan karier bagi pegawai dan menyelaraskannya dengan kepentingan organisasi.

6. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu unjuk kerja yang baik menunjukkan adanya kelemahan dalam penempatan sehingga dapat dilakukan perbaikan.


(50)

Manfaat dari penilaian prestasi kerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

1. Mendorong peningkatan prestasi kerja pegawai.

2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. 3. Untuk kepentingan mutasi pegawai.

4. Guna menyusun program pendidikan dan pelatihan.

Sasaran penilaian prestasi kerja pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

1. Hukuman

Dengan adanya sanksi atau hukuman yang diberikan atas pelanggaran terhadap disiplin kerja maka pegawai akan lebih disiplin lagi karena mereka akan takut untuk melanggar peraturan-peraturan yang ada. Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai, jadi hukuman harus jelas dan benar-benar dilaksanakan untuk peningkatan disiplin pegawai dan peningkatan kinerja pegawai.

3. Training

Training harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan pada berbagai faktor, yaitu : waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, dan latar belakang peserta.

4. Motivasi

Motivasi sangat penting diberikan kepada setiap pegawai karena itu akan membuat mereka lebih giat lagi dalam bekerja dan lebih antusias dalam mencapai hasil yang optimal.


(51)

43

5. Transfer ( Mutasi )

Pegawai yang berprestasi rendah akan ditransfer ke pekerjaaan yang lebih rendah jabatannya sebaliknya pegawai yang berprestasi tinggi akan di transfer kepekerjaan yang lebih tinggi jabatannya dari sebelumnya. Mutasi harus didasarkan pada indeks prestasi yang dapat dicapai oleh pegawai yang bersangkutan.

3) Dasar Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

Beberapa unsur yang dapat dijadikan dasar penilaian yang akan dinilai dalam penilaian prestasi kerja pegawai secara umum adalah sebagai berikut:

1. Kesetiaan pegawai terhadap organisasi

2. Prestasi kerja yang telah dihasilkan pegawai untuk memajukan organisasi 3. Kejujuran pegawai dalam berorganisasi

4. Kedisiplinan dalam melaksanakan tugas 5. Kerjasama diantara anggota organisasi 6. Kepribadian

7. Kecakapan 8.Tanggung jawab 9.Kehadiran dari pegawai

Adapun yang menjadi dasar-dasar penilaian prestasi kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Kerjasama 2. Tanggung jawab


(52)

3. Kedisiplinan 4. Kepemimpinan 5. Kualitas Kerja

4) Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Sondang P. Siagian (2007:89), penilaian prestasi kerja ini pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Penilaian prestasi kerja juga memungkinkan para pegawai untuk mengetahui bagaimana prestasi kerja mereka, dan sejauh mana hasil kerja mereka dinilai oleh atasan. Kegiatan penilaian ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberi umpan balik kepada pegawai dalam pelaksanaan kerja mereka. Hal ini akan dapat memotivasi mereka untuk meningkatkan prestasi-prestasi mereka di masa mendatang.

Faktor-faktor penilaian prestasi kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut : 1. Tingkat absensi

Tingkat absensi pegawai yang tinggi akan mempengaruhi kelancaran dari jalannya suatu organisasi dan akan berpengaruh pada pegawai yang lain.

2. Motivasi kerja

Motivasi kerja sangat penting karena hal ini yang menyebabkan pegawai mau bekerja giat, dengan ini maka prestasi kerja pegawai akan meningkat.


(53)

45

Pimpinan yang baik dan ramah terhadap pegawai akan menimbulkan suasana yang menyenangkan dikantor dan menambah semangat kerja pegawai dalam bekerja, tetapi pimpinan yang arogan dan tertutup kepada pegawainya ini akan dapat menimbulkan hubungan yang tidak nyaman dikantor.

4. Komunikasi

Komunikasi yang baik antara sesama pegawai dengan pimpinan akan membuat pekerjaan cepat selesai. Tetapi apabila tidak ada hubungan atau komunikasi yang baik dan jelas maka semua pekerjaan akan tertunda.

5. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang nyaman akan meningkatkan semangat kerja pegawai sehingga prestasi kerja akan meningkat pula. Tetapi apabila tempat kerja yang tidak aman mungkin karena tempatnya, pimpinan, fasilitas dan teman kerja yang kurang menyenangkan secara otomatis prestasi kerja pegawai akan menurun dan hasil kerja pasti tidak optimal.

Karena faktor-faktor diatas maka pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara membuat solusinya dengan cara antara lain :

1. Memperlihatkan kebutuhan rohani. 2. Perlu adanya suasana santai.

3. Tempatkan pegawai pada posisi yang tepat. 4. Menciptakan selalu suasana aman dalam kantor. 5. Menciptakan komunikasi yang baik pada semua orang.


(54)

Adapun hambatan – hambatan yang dialami oleh pegawai Departemen S-1 Akuntansi adalah :

1. Fasilitas kerja yang digunakan oleh pegawai kondisinya kurang baik, seperti printer yang memerlukan penggantian. Sehingga kadang menyebabkan kurang efisienya kerja pegawai.

2. Ruang kerja yang kurang kondusif, sehingga menimbulkan ketidakleluasaan untuk bekerja karena ruangan yang terlalu sempit.

3. Kurangnya jumlah pegawai yang mengakibatkan mahasiswa sering kecewa karena terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan dalam hal memperoleh informasi.

4. Perlengkapan kerja yang letaknya kurang tertata dengan baik.

5) Hubungan Kedisiplinan Dengan Prestasi Kerja Pegawai

Disiplin kerja berangkat dari sifat dasar manusia yang tidak luput dari kesalahan. Setiap organisasi yang menginginkan kemajuan harus dapat mewujudkan disiplin kerja pegawainya. Dengan disiplin kerja yang baik berarti produktivitas akan meningkat. Dengan meningkatnya produktivitas kerja diharapkan meningkatkan prestasi kerja pula. Hal inilah yang dilakukan pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sebab tanpa adanya disiplin pegawai yang baik maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai secara optimal. Kesadaran pegawai dalam melakukan disiplin dan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang dibebankan kepadanya pasti pegawai itu akan berhasil dalam kariernya. Departemen S1


(55)

47

Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara hendaknya memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dengan baik sebagai suatu harapan dan rasa terima kasih atau bangga terhadap pegawai atas kinerjanya dalam meningkatkan kemajuan organisasi. Agar dapat terus memberikan yang terbaik bagi Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Jadi dapat disimpulkan hubungan kedisiplinan dengan prestasi kerja pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

1. Memajukan sumber daya manusia. 2. Meningkatkan semangat kerja pegawai. 3. Dapat memajukan karier seorang pegawai. 4. Meningkatkan intensitas kerja.


(56)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kedisiplinan pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, dan sanksi hukuman. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah tingkat absensi, motivasi kerja, sifat kepemimpinan, komunikasi, dan lingkungan kerja.

2. Upaya-upaya yang dilakukan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai Pada Departemen S1 Akuntansi yaitu disiplin disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan yang diberikan, pemberian motivasi dan dorongan kepada setiap pegawai, adanya cuti tahunan, dan liburan bersama.

3. Disiplin kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara relatif baik, dilihat dari ketepatan waktu kedatangan dan pulang kerja pegawai, pelayanan terhadap mahasiswa, pekerjaan yang diselesaikan tepat pada waktunya, dan kerja sama yang baik antara pimpinan dengan bawahan.


(57)

49

4. Peranan kedisiplinan dalam usaha meningkatkan prestasi kerja pegawai antara lain adalah mendukung dalam kenaikan jabatan, memajukan karier seorang pegawai, meningkatkan semangat kerja pegawai, meningkatkan intensitas kerja, dan memajukan sumber daya manusia.


(58)

B.Saran

Adapun saran yang akan diberikan kepada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu:

1. Pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya meningkatkan pembinaan kepada pegawai agar pelaksanaan dan penerapan disiplin kerja sesuai dengan aturan.

2. Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya terus mengembangkan usaha-usaha untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai.

3. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya memberikan reward dan punish bagi pegawai sesuai dengan prestasi kerjanya.

4. Sebaiknya Pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih memperhatikan hambatan-hambatan yang dialami oleh pegawai/stafnya, seperti fasilitas kerja, ruang kerja dan lainnya agar kinerja pegawai lebih efektif dan efisien.


(59)

51

DAFTAR PUSTAKA

Sedarmayani. 2001. Dasar Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran. Bandung : Mandar Maju

Siagian, Sondang. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga

Fathoni, Abdurrahmat, 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia,

Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Greenberg dan Baron, 2001. Pengertian Kedisiplinan,

http://jurnal-sdm.blogspot.com

Faustino Cardoso Gomes, manajemen sumber daya, andi, Yogyakarta:2003 Mathis, Robert, 2002. ManajemenSumberDayaManusia, Penerbit Salemba

Empat Jakarta.

Subekti, Heru, 2008. DisiplinKerja, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Saiman, 2002. ManajemenSekretaris, Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.


(1)

Adapun hambatan – hambatan yang dialami oleh pegawai Departemen S-1 Akuntansi adalah :

1. Fasilitas kerja yang digunakan oleh pegawai kondisinya kurang baik, seperti printer yang memerlukan penggantian. Sehingga kadang menyebabkan kurang efisienya kerja pegawai.

2. Ruang kerja yang kurang kondusif, sehingga menimbulkan ketidakleluasaan untuk bekerja karena ruangan yang terlalu sempit.

3. Kurangnya jumlah pegawai yang mengakibatkan mahasiswa sering kecewa karena terlalu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan dalam hal memperoleh informasi.

4. Perlengkapan kerja yang letaknya kurang tertata dengan baik.

5) Hubungan Kedisiplinan Dengan Prestasi Kerja Pegawai

Disiplin kerja berangkat dari sifat dasar manusia yang tidak luput dari kesalahan. Setiap organisasi yang menginginkan kemajuan harus dapat mewujudkan disiplin kerja pegawainya. Dengan disiplin kerja yang baik berarti produktivitas akan meningkat. Dengan meningkatnya produktivitas kerja diharapkan meningkatkan prestasi kerja pula. Hal inilah yang dilakukan pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sebab tanpa adanya disiplin pegawai yang baik maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai secara optimal. Kesadaran pegawai dalam melakukan disiplin dan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang dibebankan


(2)

47

Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara hendaknya memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dengan baik sebagai suatu harapan dan rasa terima kasih atau bangga terhadap pegawai atas kinerjanya dalam meningkatkan kemajuan organisasi. Agar dapat terus memberikan yang terbaik bagi Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Jadi dapat disimpulkan hubungan kedisiplinan dengan prestasi kerja pegawai Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

1. Memajukan sumber daya manusia. 2. Meningkatkan semangat kerja pegawai. 3. Dapat memajukan karier seorang pegawai. 4. Meningkatkan intensitas kerja.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kedisiplinan pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, dan sanksi hukuman. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah tingkat absensi, motivasi kerja, sifat kepemimpinan, komunikasi, dan lingkungan kerja.

2. Upaya-upaya yang dilakukan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai Pada Departemen S1 Akuntansi yaitu disiplin disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan yang diberikan, pemberian motivasi dan dorongan kepada setiap pegawai, adanya cuti tahunan, dan liburan bersama.

3. Disiplin kerja pegawai pada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara relatif baik, dilihat dari ketepatan waktu kedatangan dan pulang kerja pegawai, pelayanan terhadap mahasiswa, pekerjaan yang diselesaikan tepat pada waktunya, dan kerja sama yang baik


(4)

49

4. Peranan kedisiplinan dalam usaha meningkatkan prestasi kerja pegawai antara lain adalah mendukung dalam kenaikan jabatan, memajukan karier seorang pegawai, meningkatkan semangat kerja pegawai, meningkatkan intensitas kerja, dan memajukan sumber daya manusia.


(5)

B.Saran

Adapun saran yang akan diberikan kepada Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu:

1. Pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya meningkatkan pembinaan kepada pegawai agar pelaksanaan dan penerapan disiplin kerja sesuai dengan aturan.

2. Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya terus mengembangkan usaha-usaha untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai.

3. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya memberikan reward

dan punish bagi pegawai sesuai dengan prestasi kerjanya.

4. Sebaiknya Pimpinan Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih memperhatikan hambatan-hambatan yang dialami oleh pegawai/stafnya, seperti fasilitas kerja, ruang kerja dan lainnya agar kinerja pegawai lebih efektif dan efisien.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sedarmayani. 2001. Dasar Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran. Bandung : Mandar Maju

Siagian, Sondang. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.

Jakarta : Erlangga

Fathoni, Abdurrahmat, 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Greenberg dan Baron, 2001. Pengertian Kedisiplinan, http://jurnal-sdm.blogspot.com

Faustino Cardoso Gomes, manajemen sumber daya, andi, Yogyakarta:2003 Mathis, Robert, 2002. ManajemenSumberDayaManusia, Penerbit Salemba

Empat Jakarta.

Subekti, Heru, 2008. DisiplinKerja, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Saiman, 2002. ManajemenSekretaris, Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.