Desain Penelitian METODE PENELITIAN

22 instrumen penelitian yang digunakan mendapatkan data yang akurat, yaitu valid dan reliabel. Kedua kriteria itu dapat dijelaskan sebagai berikut. a Validitas Validitas isi dari tes pemecahan masalah matematika ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang terkandung dalam instrumen tes pemecahan masalah matematika dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan asumsi bahwa guru matematika kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka penilaian terhadap kesesuaian butir tes dengan indikator pembelajaran dilakukan oleh guru tersebut. Penilaian terhadap kesesuaian isi instrumen tes dengan kisi-kisi instrumen tes yang diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam instrumen tes dengan bahasa siswa, yang dilakukan dengan menggunakan daftar check list oleh guru. Setelah dikonsultasikan, diperoleh bahwa seluruh instrumen tes telah sesuai dengan kisi-kisi tes yang akan diukur serta bahasa yang digunakan telah sesuai dengan kemampuan bahasa siswa Lampiran B5, Halaman 116. b. Reliabilitas Tes Setelah dinyatakan valid, maka instrumen diujicobakan. Pengujicobaan instrumen dilakukan pada kelas setelah menempuh atau mempelajari materi. Setelah dilakukan uji coba, langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui reliabilitas. Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya. Hal ini sesuai dengan pernyataaan Budiyono 2003:65 bahwa suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran 23 dengan instrumen tersebut adalah sama apabila pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan tetapi mempunyai kondisi yang sama pada waktu yang sama atau pada waktu berlainan. Suatu instrumen dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila instrumen yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diinginkan. Pengukuran koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha dalam Sudijono 2008:208, yaitu:                     2 2 11 1 1 t i n n r   dengan 2 2 2                     N X N X i i t  Keterangan : = koefisien reliabilitas instrumen tes n = banyaknya butir soal item ∑ = jumlah varians dari tiap-tiap item tes = varians total N = banyaknya data ∑ = jumlah semua data ∑ = jumlah semua kuadrat data Lebih lanjut Sudijono menjelaskan bahwa dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes r 11 pada umumnya menggunakan ketentuan, yaitu apabila r 11 ≥ 0,70 berarti instrumen tes memiliki reliabilitas yang baik. Setelah menghitung reliabilitas instrumen tes, diperoleh nilai 11 r = 0,84 Lampiran C.1, halaman 118 sehingga instrumen tes tersebut memiliki reliabilitas yang baik. 24

G. Teknik Analisis Data

Data yang akan dianalisis adalah data nilai tes pemecahan masalah matematika siswa. Dari nilai tersebut siswa dikatakan telah memecahkan masalah matematis atau tuntas bila persentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan belajar KKM 72. Selanjutnya, model guided discovery learning dikatakan efektif bila persentase siswa yang tuntas lebih dari 60. Pengujian pencapaian kriteria efektivitas dilakukan analisis data dengan prosedur sebagai berikut. a. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data pemecahan masalah yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dikarenakan data yang berdistribusi normal akan lebih mudah untuk me- nyajikannya dalam bentuk membedakan, mencari hubungan, atau meramalkan- nya. Dalam penelitian ini menggunakan uji chi-kuadrat. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Uji ini menggunakan uji chi-kuadrat: ∑ Keterangan: = frekuensi hasil pengamatan = frekuensi yang diharapkan. Kriteria uji : terima H jika dengan taraf nyata 5. Jika po- pulasi berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji proporsi dengan meng-

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada kelas VIII SMPN 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun 2011/2012)

0 6 61

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung T.P. 2012/2013)

0 12 15

JUDUL INDONESIA : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

1 8 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013-2014)

0 12 51

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

3 23 60

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung T.P.2014/2015)

2 7 45

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 13 58

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Padang Cermin Semester Genap Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 5 58

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

6 42 56

EKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI SELF EFFICACY SISWA

2 3 7