dihubungkan dengan fakta yang terjadi dilapangan, kinera aparatur sesuai dengan yang diperoleh oleh peneliti. Karena yang terjadi dilapangan kinerja aparatur
perangkat desa dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri sangat akuntabilitas terhadap kinerja sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas yang dapat
memberikan kepuasan terhadap masyarakat.
4.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasonal Kepala Desa Terhadap
Kinerja Aparatur Desa Weragati Dalam Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Desa Weragati
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel. Variabel independen X yaitu gaya kepemimpinan
situasional sedangkan dependen Y yaitu prestasi akademik. Untuk mengetahui hal tersebut maka digunakan analisis korelasi pearson produc moment yang
datanya berdasarkan angket yang disebarkan pada 94 orang responden. Sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan statistik uji linearitas untuk mengetahui
hubungan antara gaya kepemimpinan situasional kepala desa terhadap kinerja aparatur Desa Weragati.
Uji linearitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa rata-rata yang diperoleh dari kelompok data sampel terletak dalam satu garis lurus. Untuk
menguji linearitas digunakan tabel Anova Analisis of Varians dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas atau signifikasi 0.1, maka hubungan data dari kedua varibel yang dipasangkan tidak linier.
2. Jika nilai probabilitas atau signifikasi 0.1, maka hubungan data dari kedua varibel yang dipasangkan linier
Tabel 4.31 Anova Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya Kepemimpinan Situasional Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 1775922073.37
2 93
19095936.273 .
. Within Groups
.000 .
Total 1775922073.37
2 93
Tabel 4.32 Anova Kinerja Aparatur
Kinerja Aparatur Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 1376382805.73
4 87
15820492.020 8.479
.006 Within Groups
11195103.500 6
1865850.583 Total
1387577909.23 4
93
Hasil uji linearitas menunjukan bahwa hubungan antara variabel gaya kepemimpinan situasional terhadap kinerja aparatur terbukti linier X
mempengaruhi Y, dimana nilai signifikasi dari tabel Anova sebesar 0.06 lebih kecil dari 0.1.
4.4 Analisis Koefisien Kolerasi
Pearson Product moment
Untuk melihat keeratan hubungan antara variabel yang sedang diteliti, yaitu gaya kepemimpinan situasional dengan kinerja aparatur di hitung dengan
rumus Pearson Produc moment yaitu:
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
Korelasi Pearson Produc moment dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS untuk mempermudah pekerjaan dan supaya hasilnya lebih akurat
karena perhitungan kolerasi Pearson Produc moment secara manual cukup rumit dan memungkinkan terjadinya kesalahan dalam perhitungannya. Hasil
perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.33 Kolerasi
Pearson Productmoment
Correlations
Gaya Kepemimpinan
Situasional Kinerja Aparatur
Gaya Kepemimpinan Situasional Pearson Correlation
1 .145
Sig. 2-tailed .165
N 94
94 Kinerja Aparatur
Pearson Correlation .145
1 Sig. 2-tailed
.165 N
94 94
Menurut hasil perhitungan kolerasi Pearson Produc moment di atas,
diperoleh nilai koefisien kolerasi antara variabel gaya kepemimpinan situasional terhadap kinerja aparatur sebesar 0.145, Berdasarkan kriteria keeratan hubungan,
maka hubungan variabel gaya kepemimpinan situasional kepala desa terhadap kinerja aparatur termasuk dalam kategori hubungan sangat lemah.
4.5 Pengujian Hipotesis