Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran
Variabel X Gaya Kepemimpinan
Variabel Y Kinerja Aparatur
1. Kondisi 2. Waktu
3. Ruang
Siagian, 1988:17 1. Produktivitas
2. Kualitas Layanan 3. Responsivitas
4. Responsibilitas 5. Akuntabilitas
Dwiyanto, 1995:50
2.3 Hipotesis
Uji hipotesis penelitian digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian secara komprehensif, yaitu besarnya Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Kepala Desa Terhadap Kinerja Aparatur Desa Weragati Kabupaten Majalengka ditentukan oleh sub variabel gaya kepemimpinan situasional yaitu kondisi, waktu
ruang, dan sub variabel kinerja aparatur yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas.
Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : H0 = Tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala desa terhadap kinerja
aparatur Desa Weragati Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka. H1 = Ada pengaruh gaya keemimpinan kepala desa terhadap kinerja aparatur
Desa Weragati Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka.
39
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Desa Weragati
Sejarah desa ini disusun berdasarkan cerita rakyat yang beredar secara turun-temurun dan dihubungkan dengan bukti-bukti sejarah yang ada sebagai
pendukung. Desa Weragati berdiri sekitar akhir abad ke-16, sejak dibukanya hutan belantara dipinggir sungai ciherang untuk dijadikan pemukiman, yang
kemudian diberi nama “Wanagati” hutan lebat yang indah. Sebagai penghormatan jasa-jasa, tokoh pembuka hutan tersebut diju
luki “Buyut Wanagati”.
Setelah pemukiman tersebut semakin luas dan penghuninya semakin banyak, maka berkembang menjadi sebuah desa yang diberi nama
“Weragati” indah nan lestari. Pada masa itu, wilayah Desa Weragati cukup luas hingga
mencakup Desa Nanggewer, dan di pimpin oleh para demang yang memiliki kesaktian tinggi seperti Demang Sisipi, Demang Jaya Maindra, Demang
Rangajaya, Demang Ranggapati dan Demang Kalang Banteng. Khusus mengenai Demang Kalang Banteng, nama ini sebenarnya
merupakan julukan atas keaktian dan tenaganya yang luar biasa laksana banteng. Menurut sebuah versi cerita, tokoh ini gugur dalam Perang Bantarjati pada saat
membantu tokoh sejarah Ki Bagus Ranginmengusir penjajah.