gender. Pada semester II tahun 2007 diadakan pertemuan kelompok yang membahas pengusulan pinjaman modal dari Program PNPM-Mandiri
KelompokSPP desa Gunung Sugih memiliki azas kebersamaan, kekeluargaan
dan gotong-royong.Kebersamaan berarti membentuk kemitraan yang kuat dalam setiap pengembangan usaha antar anggota kelompok.Kekeluargaan
berarti setiap anggota kelompok berada pada satu atap dimana setiap anggota menjadi satu kekeluargaan dan dalam menentukan kebijakan didasarkan pada
kesepakatan bersama dalam musyawarah kelompok.gotong-royong merupakan azas yang harus ditanamkan pada prinsip setiap anggota
kelompok. Adapun tujuan berdirinya Kelompok SPP desa Gunung Sugih adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota. b. Meningkatkan usaha bagi anggota
c. Memelihara kekeluargaan dan kegotong-royongan anggota.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kelompok Simpan Pinjam Perempuan
bergerak pada berbagai sektor usaha diantaranya:
a.
Produksi dan pengolahan
b.
Penjualan;
c.
Usaha tanaman
Kehadiran program Simpan Pinjam Perempuan sebagai program pembangunan masyarakat ini memberikan peluang begi kaum perempuan
untuk meningkatkan pendapatan usaha yang pada akhirnya berdampak positif pada kesejahteraan keluarga.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dalam penelitian mengenai Pengaruh Kredit Penguatan Modal dan Pengembangan Manajemen Terhadap
Peningkatan Usaha anggota kelompok Simpan Pinjam Perempuan SPP desa Gunung Sugih, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengolahan tabulasi kuesioner penelitian yang disebar kepada 33 responden didapat bahwa aspek kredit penguatan modal
termasuk dalam kategoriefektif dengan tingkat capaian keefektifan sebesar74,78.
2. Aspek pembinaan manajemen memiliki persentase pencapaian yang juga termasuk dalam kategori efektif yaitu sebesar 69,39 .
3. Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square OLS untuk melihat bagaimana efektivitas bantuan modal BM
dan pembinaan manajemen PM mempengaruhi kinerja usaha KU didapat bahwa kontribusi bantuan modal BM terhadap kinerja usaha
KU adalah sebesar 0,402 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1 satuan efektifitas pencapaian bantuan modal akan mempengaruhi kinerja usaha
sebesar 0,402 satuannya Sedangkan kontribusi pembinaan manajemen PM terhadap Kinerja usaha KU adalah sebesar 0,331 yang berarti