siswa dengan sikap diam, mengulangi jawaban siswa, mengalihkan pertanyaan ke siswa lain, menggunakan jawaban siswa untuk melanjutkan pertanyaan.
Kebiasaan guru yang mengganggu diskusi yang teramati dalam penelitian ini adalah mengulang pertanyaan sendiri, mengulang jawaban siswa, menjawab
pertanyaan sendiri dan meminta siswa membaca buku saat siswa tidak bisa menjawab pertanyaan. Hambatan yang dialami oleh guru dalam mengajukan
pertanyaan, yaitu pemahaman guru tentang jenis-jenis pertanyaan masih rendah, guru tidak merencanakan pertanyaan yang akan diajukannya, belum mendapatkan
pelatihan khusus tentang keterampilan bertanya secara optimal, dan kesadaran guru akan hambatan yang dihadapi dari dalam dirinya sendiri dalam mengajukan
pertanyaan sangat kurang. Usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan yang dialaminya dalam mengajukan pertanyaan masih sangat kurang
signifikan yaitu menekankan pada siswa agar menyiapkan diri dalam mengikuti pelajaran. Universitas Pendidikan Ganesha.
2.3 Kerangka Berfikir
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di kelas IV, peneliti melihat bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam menerapkan keterampilan
bertanya didalam kelas khususnya pada saat pembelajaran IPS. Siswa kurang memperhatikan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Selain itu, pertanyaan
yang dilontarkan guru belum memancing siswa untuk menjawab secara langsung, apalagi untuk menciptakan pembelajaran aktif, dimana siswa aktif bertanya dan
berpendapat. Padahal dengan menjawab pertanyaan dari guru, pemahaman siswa terhadapa materi pelajaran dapat diketahui.
Keterampilan bertanya yang baik seharusnya mampu membangkitkan keaktifan siswa, juga merangsang siswa untuk memberi respon terhadap
pertanyaan guru. Namun pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa masih bersifat lemah, artinya masih ada beberapa komponen yang belum dikuasai guru
dalam menyampaikan pertanyaan sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai secara optimal.
Hal ini dapat dilihat dalam kerangka pemikiranan secara umum yang digambarkan pada gambar berikut ini:
Bagan 2.1 kerangka berpikir Keterampilan Bertanya Dasar
dan Lanjut Proses pembelajaran IPS
Deskripsi mengenai
pelaksanaan keterampilan bertanya dasar dan lanjut,
serta respon siswa terhadap pelaksanaan keterampilan bertanya dasar dan lanjut
pada pembelajaran IPS kelas IV
Guru Pengamatan
Siswa
Respon Siswa
75
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono 2015:1 mendefinisikan metode penelitian kualitataif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan
data dilakukan secara triangulasi, analisi data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Peneliti ingin mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya dialami oleh subjek penelitian dan menyajikan data tersebut
dalam bentuk kalimat naratif. Penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud mendeskripsikan pelaksanaan
keterampilan bertanya pada pembelajaran IPS kelas IV, serta respon siswa terhadap pelaksanaan keterampilan bertanya pada pembelajaran IPS kelas IV di
SD Gugus Plangkawati Kota Semarang. Menurut Sugiyono 2015:17 dalam melaksanakan penelitian kualitatif,
terdapat tiga tahapan yang harus dilalui oleh peneliti. Tahap pertama disebut orientasi atau deskripsi. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat,
didengar, dirasakan dan ditanyakan. Peneliti baru mengenal sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.
Proses penelitian kualitatif pada tahap kedua disebut tahap reduksi. Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap
pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti mereduksi data yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Peneliti menyortir
data dengan cara memilih data yang menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang dirasa tidak dipakai akan disingkirkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
maka data-data tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang diterapkan sebagai focus penelitian.
Proses penelitian kualitatif pada tahap ketiga adalah seleksi. Pada tahap ini peneliti menguraikan focus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Setelah
peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkontruksikan
data yang diperoleh menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian