keberhasilan yang ditetapkan yaitu keterampilan guru meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Wijayanti 2013 Model cooperative script dengan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan guru pada pembelajaran IPS.
Peningkatan tersebut bertahap dalam pelaksanaan penelitian selama tiga siklus. Keterampilan guru sudah mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan yaitu keterampilan guru meningkat dengan kriteria sekurang- kurangnya baik dan penelitian yang dilakukan Malakhati 2014, melalui
penerapan model numbered head together berbantuan microsoft powerpoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN
Salaman Mloyo Semarang.
4.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Indikator Skor
aktivitas siswa
siklus I Skor
aktivitas siswa
siklus II Skor
aktivitas siswa
siklus III 1.
Kesiapan siswa
mengikuti pelajaran dengan pembelajaran
model cooperative script 3
4 4
2. Mendengarkan penjelasan guru
2 3
4 3.
Menanyakan hal yang belum jelas
2 3
3 4.
Siswa berkelompok
sesuai dengan arahan guru
2 3
4 5.
Melaksanakan kegiatan diskusi kelompok
2 2
3 6.
Melaksanakan kegiatan
penyampaian hasil
diskusi kelompok
3 3
3
7. .Mengikuti kegiatan akhir
3 3
3 Jumlah
17 21
24 Kriteria
Cukup Baik
Sangat Baik
Tabel 4.17: Data observasi aktivitas siswa
Gambar 4.11: Aktivitas siswa siklus I-III Sardiman 2011: 97 menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, subjek
didiksiswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar itu tidak mungkin
akan berlangsung dengan baik. Yang dimaksud aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu
harus selalu berkait. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran. Berkenaan dengan hal tersebut, Dierich dalam
Sadiman, 2004: 101 menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut:
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan : uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
Siklus I Siklus II
Siklus III
17 21
24
Data penelitian tentang aktivitas siswa siklus I-III
Siklus I Siklus II
Siklus III
d. Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan,
membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. 1
Siklus I Hasil pengamatan yang diperoleh selama proses pembelajaran IPS pada
siklus I dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script di kelas V SDN Plalangan 04 Semarang memiliki dampak yang positif ke peserta didik.
Pada aspek kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan pembelajaran model cooperative script, terdapat 3 deskriptor yang tampak. Menurut
Marno2009:75 mengungkapkan bahwa pada awal pembelajaran, tidak semua siswa memiliki kesiapan mental dan tertarik untuk mengikuti hal-hal yang
dipelajari. Oleh karena itu kegiatan di awal pelajaran yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan dari seluruh proses belajar mengajar yang akan dilalui
siswa. Jika pada awal pelajaran seorang guru gagal mengkondisikan mental dan menarik perhatian siswa, maka proses belajar mengajar yang dinamis tidak dapat
tercapai. Aspek mendengarkan penjelasan guru. Aspek ini menunjukkan
kemampuan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru masih kurang, dengan ditandai data yang menunjukkan skor 2. Menurut Anitah,2009:5.18
mendengarkan penjelasan guru akan memerlukan perhatian atau pemusatan pemikiran atau perasaan tehadap apa yang diinformasikan oleh guru.
Aspek ketiga yang berkaitan dengan menanyakan hal yang belum jelas kepada guru, skor yang diperoleh masih rendah yaitu 2. Marno 2008:115
mengungkapkan bahwa dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang tersususn dengan baik dengan teknik
pelontaran yang tepat akan mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
Selanjutnya adalah aspek keempat yang merupakan aspek siswa berkelompok sesuai arahan guru diperoleh skor yang kurang memuaskan yaitu 2.
Kondisi ini sesuai dengan pernyataan bahwa tujuan kelompok dan tanggung jawab individu adalah dalam memberikan intensif kepada siswa untuk saling membantu
satu sama lain dan untuk saling mendorong untuk melakukan hal yang maksimal. Slavin,2010:82.
Pada indikator yang kelima adalah melaksanakan kegiatan diskusi kelompok. Sebagian deskriptor tidak tampak pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, skor yang diperoleh hanya 2. Menurut Dierich dalam hamalik2001:172 menyebutkan bahwa mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi merupakan salah
satu aktivitas siswa yang berada dalam kategori kegiatan-kegiatan lisan. Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam aspek penyampaian
hasil diskusi kelompok didapat skor 3. Hal yang tampak untuk pemberian skor tersebut ialah terlaksananya kegiatan mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
tidak takut mengemukakan pendapat kelompoknya dan siswa mau mendengarkan
presentasi kelompok lainnya. Meier 2003:108 mengungkapkan bahwa tujuan tahap penampilan hasil adalah membantu pembelajar menerapkan dan
memperluas pengetahuan atau ketrampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.
Indikator penilaian aktivitas siswa yang terakhir adalah aspek mengikuti kegiatan akhir. Pada tahap ini, semua siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu dengan tenang dan tertib. Pada saat guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pengerjaan lembar evaluasi individu, semua siswa
mengumpulkan dengan tenang dan siswa mau menjawab pertanyaan saat menyimpulkan materi. Menurut Meier 2003:301 menyatakan bahwa informasi
yang dikumpulkan dari evaluasi selama pelajaran dan setelah pelajaran dapat digunakan untuk mengubah dan meningkatkan seluruh aspek program belajar
secara berkelanjutan. 2
Siklus II Pada aspek kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan pembelajaran model
cooperative script, mendapat skor sempurna. Menurut Marno2009:75 mengungkapkan bahwa pada awal pembelajaran, tidak semua siswa memiliki
kesiapan mental dan tertarik untuk mengikuti hal-hal yang dipelajari. Oleh karena itu kegiatan di awal pelajaran yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan
dari seluruh proses belajar mengajar yang akan dilalui siswa. Jika pada awal pelajaran seorang guru gagal mengkondisikan mental dan menarik perhatian
siswa, maka proses belajar mengajar yang dinamis tidak dapat tercapai. Aspek mendengarkan penjelasan guru. Aspek ini menunjukkan
kemampuan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru sudah mulai membaik, dengan ditandai data yang menunjukkan skor 3. Menurut Anitah,2009:5.18
mendengarkan penjelasan guru akan memerlukan perhatian atau pemusatan pemikiran atau perasaan tehadap apa yang diinformasikan oleh guru.
Aspek ketiga yang berkaitan dengan menanyakan hal yang belum jelas kepada guru, skor yang diperoleh mengalami kenaikan yaitu 3. Marno 2008:115
mengungkapkan bahwa dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang tersususn dengan baik dengan teknik
pelontaran yang tepat akan mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
Selanjutnya adalah aspek keempat yang merupakan aspek siswa berkelompok sesuai arahan guru. Dalam aspek yang keempat ini, didapat poin
yang cukup memuaskan, yaitu memperoleh skor 3. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan bahwa tujuan kelompok dan tanggung jawab individu adalah dalam
memberikan intensif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain dan untuk saling mendorong untuk melakukan hal yang maksimal Slavin,2010:82.
Pada indikator yang kelima adalah melaksanakan kegiatan diskusi kelompok. Sebagian deskriptor tidak tampak pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Skor yang diperoleh hanya 2. Menurut Dierich dalam hamalik2001:172 menyebutkan bahwa mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi merupakan salah
satu aktivitas siswa yang berada dalam kategori kegiatan-kegiatan lisan. Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam aspek penyampaian
hasil diskusi kelompok didapat skor 3 sama dengan siklus sebelumnya. Hal yang tampak untuk pemberian skor tersebut ialah terlaksananya kegiatan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok, tidak takut mengemukakan pendapat
kelompoknya dan siswa mau mendengarkan presentasi kelompok lainnya. Meier 2003:108 mengungkapkan bahwa tujuan tahap penampilan hasil adalah
membantu pembelajar menerapkan dan memperluas pengetahuan atau ketrampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan
penampilan hasil akan terus meningkat. Indikator penilaian aktivitas siswa yang terakhir adalah aspek mengikuti
kegiatan akhir. Pada tahap ini, semua siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dengan tenang dan tertib. Pada saat guru meminta siswa untuk
mengumpulkan hasil pengerjaan lembar evaluasi individu, semua siswa mengumpulkan dengan tenang dan siswa mau menjawab pertanyaan saat
menyimpulkan materi, pada aspek ini mendapat skor 3. Menurut Meier 2003:301 menyatakan bahwa informasi yang dikumpulkan dari evaluasi selama
pelajaran dan setelah pelajaran dapat digunakan untuk mengubah dan meningkatkan seluruh aspek program belajar secara berkelanjutan.
3 Siklus III
Pada aspek kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan pembelajaran model cooperative script, mendapat skor sempurna. Menurut Marno2009:75
mengungkapkan bahwa pada awal pembelajaran, tidak semua siswa memiliki kesiapan mental dan tertarik untuk mengikuti hal-hal yang dipelajari. Oleh karena
itu kegiatan di awal pelajaran yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan dari seluruh proses belajar mengajar yang akan dilalui siswa. Jika pada awal
pelajaran seorang guru gagal mengkondisikan mental dan menarik perhatian siswa, maka proses belajar mengajar yang dinamis tidak dapat tercapai.
Aspek mendengarkan penjelasan guru. skor yang diperoleh maksimal yaitu 4, meningkat dari siklus siklus sebelumnya. Menurut Anitah,2009:5.18
mendengarkan penjelasan guru akan memerlukan perhatian atau pemusatan pemikiran atau perasaan tehadap apa yang diinformasikan oleh guru.
Aspek ketiga yang berkaitan dengan menanyakan hal yang belum jelas kepada guru, skor yang diperoleh mengalami peningkatan yaitu 3. Marno
2008:115 mengungkapkan bahwa dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang tersususn dengan baik dengan
teknik pelontaran yang tepat akan mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
Selanjutnya adalah aspek keempat yang merupakan aspek siswa berkelompok sesuai arahan guru. Dalam aspek yang keempat ini, didapat poin
yang sangat memuaskan, yaitu memperoleh skor 4. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan bahwa tujuan kelompok dan tanggung jawab individu adalah dalam
memberikan intensif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain dan untuk saling mendorong untuk melakukan hal yang maksimal Slavin,2010:82.
Pada indikator yang kelima adalah melaksanakan kegiatan diskusi kelompok . Skor mengalami kenaikan. Satu deskriptor tidak tampak pada
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Skor yang diperoleh yaitu 3. Menurut Dierich dalam hamalik2001:172 menyebutkan bahwa mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi merupakan salah
satu aktivitas siswa yang berada dalam kategori kegiatan-kegiatan lisan. Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam aspek penyampaian
hasil diskusi kelompok didapat skor 3 sama dengan siklus sebelumnya. Hal yang tampak untuk pemberian skor tersebut ialah terlaksananya kegiatan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok, tidak takut mengemukakan pendapat
kelompoknya dan siswa mau mendengarkan presentasi kelompok lainnya. Meier
2003:108 mengungkapkan bahwa tujuan tahap penampilan hasil adalah membantu pembelajar menerapkan dan memperluas pengetahuan atau
ketrampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.
Indikator penilaian aktivitas siswa yang terakhir adalah aspek mengikuti kegiatan akhir. Pada tahap ini, semua siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu dengan tenang dan tertib. Pada saat guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pengerjaan lembar evaluasi individu, semua siswa
mengumpulkan dengan tenang dan siswa mau menjawab pertanyaan saat menyimpulkan materi, pada aspek ini mendapat skor 3 masih sama dengan siklus
sebelumnya. Menurut Meier 2003:301 menyatakan bahwa informasi yang dikumpulkan dari evaluasi selama pelajaran dan setelah pelajaran dapat digunakan
untuk mengubah dan meningkatkan seluruh aspek program belajar secara berkelanjutan.
Dari uraian hasil pengamatan aktivitas siswa, terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Dari siklus I memperoleh skor 17
yang masuk dalam kategori cukup C, kemudian meningkat pada siklus II memperoleh skor 21 yang termasuk dalam kategori baik B, dan terjadi
peningkatan lagi pada siklus III dengan mendapatkan skor 24 yang masuk dalam kategori sangat baik A. Dari data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas sudah
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu aktivitas siswa meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Wijayanti 2013 model cooperative script dengan media audiovisual dapat meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS. Peningkatan tersebut
bertahap dalam pelaksanaan penelitian selama tiga siklus. Aktivitas siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu aktivitas siswa meningkat
dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dan penelitian yang dilakukan Malakhati 2014 model numbered head together berbantuan microsoft
powerpoint dapat meningkatkan keterampilan guru, hal ini dibuktikan dengan peningkatan keterampilan guru pada tiap siklus. Pada siklus I keterampilan guru
mendapat skor 25 dengan kriteria cukup, Pada siklus II keterampilan guru mengalami peningkatan skor yaitu 31 dengan kriteria baik, dan pada siklus III
keterampilan guru meningkat mencapai skor 42 dengan kriteria sangat baik.
4.2.3 Hasil Belajar Siswa