Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

i. Akuntabel, penilaian hasil belajar dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. j. Beracuan kriteria, penilaian hasil belajar didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan pada diri individu yang dapat di lihat dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, serta psikomotorik. Dilihat dari aspek kognitif, peneliti akan mengolah data berupa hasil tes yang telah dilakukan oleh siswa sehingga akan diperoleh data berupa skor atau nilai dari masing-masing siswa.

2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.5.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Permendiknas No 22 tahun 2006, KTSP dinyatakan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, dan sejarah. Penjelasan di atas dapat diartikan bahwa IPS merupakan studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial untuk membentuk warganegara yang baik, mampu memahami dan menganalisis kondisi dan masalah sosial serta ikut memecahkan masalah sosial kemasyarakatan. IPS menurut Sumantridalam Rudy Gunawan, 2013:17 merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial Social Science, maupun ilmu pendidikan. Social Science Education SSEC dan National Council for Social Studies NCSS menyebut IPS sebagai “ Social Science Education ” dan “Social Studies”. Dengan kata lain IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya. Sumaatmadja dalam Supriatna, 2008:1 mengemukakan bahwa Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya”. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat, ilmu-ilmu sosial itu disederhanakan untuk tujuan pendidikan, sedangkan isi IPS adalah aspek- aspek geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi dan filsafat yang dalam praktik dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah. 2.1.5.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, tujuan pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar adalah sebagaiberikut: 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global 4.1.5.3 Ruang lingkup Muatan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Permendiknas 2006: 583 adalah sebagai berikut: 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan 2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3. Sistem Sosial dan Budaya 4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Berdasarkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial yang telah dijelaskan, peneliti telah memilih materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, yang mana telah disesuaikan dengan silabus dan waktu pelaksanaan penelitian di SDN Plalangan 04 Kota Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah perjuangan mempersiapkan kemerdekaan indonesia. Materi tersebut termasuk dalam ruang lingkup mata pelajaran IPS.

2.1.6 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TAKE AND GIVE DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 15 357

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI KOTA SEMARANG

4 63 491

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 15 497

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 17 258

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN PLALANGAN 04 SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA KOMIK DI KELAS V SDN PATEMON 01 KOTA SEMARANG

0 13 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308