Analisa Minyak Atsiri Bunga Tembelekan

4.2.2. Analisa Minyak Atsiri Bunga Tembelekan

1. Puncak dengan RT 22,317 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24. a. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 189, 175, 161, 147, 133, 119, 107, 93, 79,69, 39. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library NIST12, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan seskuiterpen yaitu Kariofilen sebanyak 10,87 dengan spektrum 4.3 b. Gambar 4.3. Spektrum massa senyawa Kariofilen dengan RT 22,317 Keterangan : a : Senyawa Kariofilena dari sampel b : Standart Library NIST12 . Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Kariofilen tersebut secara hipotesis pada gambar 4.4 CH 3 CH 2 CH 3 CH 3 + e CH 3 CH 2 CH 3 CH 3 + . CH 3 CH 3 CH 2 + -CH 2 =CH 2 C 15 H 24 + me= 204 C 14 H 21 me= 189 + C 12 H 17 -CH 2 =CH 2 -CH 2 =CH-CH=CH 2 + me= 161 me= 133 C 6 H 7 me=79 -2e CH 3 CH 3 H 2 C - CH 3 C 10 H 13 + + CH 3 CH 3 H 2 C + + H 2 C 28 28 54 15 + Gambar 4.4. Pola Fragmentasi senyawa Kariofilen Universitas Sumatera Utara 2. Puncak dengan RT 23,225 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24. a. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 189, 175, 161, 147, 133, 119, 107, 93, 80,67, 43,41. Dengan membandingkan data spectrum yang diperoleh dengan data spektrum library Wiley229, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan seskuiterpen yaitu α-Humulen sebanyak 7,59 dengan spektrum 4.5 b. Gambar 4.5 Spektrum massa senyawa α-Humulen dengan 23,225 Keterangan a: Senyawa α-Humulen dari sampel B: Standart Library Wiley229 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi pada senyawa α-Humulen tersebut secara hipotesis seperti gambar 4.6 CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 + e -2e CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 + me=204 + CH 3 CH 3 -CH 2 =CH-CH=CH 2 H 2 C C CH C CH CH 2 CH 3 + H C 12 H 15 me = 147 C 7 H 9 + me = 93 + - CH 3 CH 3 CH 3 + -CH 2 =CH 2 CH 3 C 14 H 21 C 15 H 24 me= 189 + + 15 28 54 Gambar 4.6. Pola Fragmentasi senyawa α-Humulen Universitas Sumatera Utara 3. Puncak dengan RT 23,852 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 22. a. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 202 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 189, 159, 145, 132, 119. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library Wiley229, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan seskuiterpen yaitu α- Kurkumen sebanyak 3,35 dengan spektrum 4.7 b. Gambar 4.7 Spektrum massa senyawa α-Kurkumen dengan RT 23,850 Keterangan a: Senyawa α-Kurkumen dari sampel B: Standart Library Wiley229 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa α-Kurkumin tersebut secara hipotesis seperti gambar 4.8 CH 3 CH 3 H 3 C H 3 C + e -2e CH 3 CH 3 H 3 C H 3 C + CH 3 C 15 H 22 me = 202 C 12 H 15 me = 159 C 9 H 11 me = 119 + + + -CH 2 =CH 2 -CH 3 C CH C 7 H 7 + me = 91 CH 3 H 3 C H 3 C + - CH 3 - CH 2 =CH 2 C 14 H 19 me= 187 H 3 C + H 3 C + H 3 C + 15 28 40 28 + Gambar 4.8. Pola Fragmentasi senyawa α-Kurkumin Universitas Sumatera Utara 4. Puncak dengan RT 22.521 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24. a. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 189, 161, 147, 133, 119, 105, 91, 79, 67, 43,41. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library Wiley229, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan seskuiterpen yaitu Kalaren sebanyak 2,42 dengan spektrum 4.9 b. Gambar 4.9 Spektrum massa senyawa Kaleren dengan RT 22,521 Keterangan a: Senyawa Kaleren dari sampel b: Standart Library Wiley229 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa Kaleren tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.10 CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 + e -2e CH 3 CH 3 CH 3 CH 3 - CH CH C HC CH C 15 H 24 me= 204 C 12 H 17 me = 161 C 8 H 9 me= 105 C 6 H 7 me= 79 C 3 H 5 me= 41 + + + + CH 3 CH 3 + -CH 2 =CH 2 C 14 H 21 + me= 189 CH 3 CH=CHCH 3 + - CH 3 + CH 3 CH 3 CH 3 + CH CH 3 + CH 3 + - H 2 C C CH 3 + 15 28 56 26 38 Gambar 4.10. Pola Fragmentasi senyawa Kaleren Universitas Sumatera Utara 5. Puncak dengan RT 23,933 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24. a. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 177, 161, 147, 133, 119, 105, 91, 79,67, 43,41. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library Wiley229, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan seskuiterpen yaitu Germakren-D sebanyak 3,09 dengan spektrum 4.11 b. Gambar 4.11.Spektrum massa senyawa Germakren-D dengan RT 23,933 Keterangan a: Senyawa germakren-D dari sampel B: standart Library Wiley229 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa germakren-D tersebut secara hipotesis seperti gambar 4.12 CH 3 CH 3 H 3 C H 2 C + e -2e CH 3 CH 3 H 3 C H 2 C + CH 3 H 3 C H 2 C + CH 2 =CHCH 2 CH 3 - - C HC CH CH CH C 15 H 24 me=204 C 12 H 17 me= 161 C 8 H 9 me= 105 C 6 H 7 me= 79 C 3 H 5 me = 41 + + + + CH 3 H 3 C H 2 C C 14 H 21 - CH 3 -CH 2 =CH 2 + + + 15 28 H 2 C + 56 26 38 H 2 C + CH 3 CH CH + Gambar 4.12. Pola Fragmentasi senyawa Germakren-D Universitas Sumatera Utara 6. Puncak dengan RT 24,346 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24. a. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 189, 161, 147, 133, 119, 105, 91, 77, 67, 43,41. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library Wiley229, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan seskuiterpen yaitu α-Murolen sebanyak 2,27 dengan spektrum 4.13 b. Gambar 4.13 Spektrum massa senyawa α-Murolen dengan RT 24,350 Keterangan a: Senyawa α-Murolen dari sampel B: Standart Library Wiley229 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa α-muurolene tersebut secara hipotesis seperti pada gambar 4.14 CH 3 H 3 C -2e CH 3 H 3 C + + me= 161 - CH 2 =CHCH 2 CH 3 H 3 C CH CH C 15 H 24 C 8 H 9 C 6 H 7 CH 3 H 3 C H 3 C CH 3 + + + H 3 C CH 3 - CH 3 H 3 C CH 3 H 3 C me= 204 C 14 H 21 -CH 2 =CH 2 + + + e 15 28 me= 189 me=105 me=79 56 + H 3 C + 26 C 12 H 17 + Gambar 4.12. Pola Fragmentasi senyawa α-Murolen Universitas Sumatera Utara 7. Puncak dengan RT 9,875 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 10 H 18 O . a. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 154 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 139, 125, 108, 84, 81, 69, 43, 41. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library Wiley229, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan seskuiterpen yaitu 1,8 Sineol Eucalyptol sebanyak 1,59 dengan spektrum 4.15 b. Gambar 4.15 Spektrum massa senyawa 1,8 Sineol Eucalyptol dengan RT 9,875 Keterangan: a: Senyawa 1,8 Sineol Eucalyptol dari sampel B: Standart Library Wiley229 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari senyawa 1,8 Sineol Eucalyptol tersebut secara hipotesis seperti pada 4.16 o CH 3 CH 3 CH 3 + o CH 3 CH 3 CH 3 + - CH 2 =CHCH 2 CH 3 -CH CH C 10 H 18 O C 5 H 9 me = 69 C 3 H 7 me = 43 + + e -2e me= 154 + 56 26 - CHO 29 CH 3 CH 3 CH 3 + C 9 H 17 + me= 125 CH 3 + HC CH 3 CH 3 + Gambar 4.16. Pola Fragmentasi senyawa 1,8 Sineol Eucalyptol Universitas Sumatera Utara 8. Puncak dengan RT 20,942 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C 15 H 24. a. Data spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 204 diikuti puncak-puncak fragmentasi pada me 189, 161, 147, 133, 119, 105, 91, 77, 67, 43,41. Dengan membandingkan data spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library Wiley229, yang lebih mendekati adalah senyawa golongan seskuiterpen yaitu α-Kopaen sebanyak 1,12 dengan spektrum 4.17 b. Gambar 4.17 Spektrum massa senyawa α-kopaen Keterangan a: Senyawa α-Kopaen dari senyawa b: Standart Library Wiley229 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pola fragmentasi dari α-Kopaen tersebut secara hipotesis pada gambar 4.14 CH 3 CH 3 + e -2e CH 3 CH 3 + + me=161 - CH 2 =CH 2 CH 3 H 3 C H 3 C CH 3 H 3 C H 3 C + H 3 C CH 3 CH 3 + C 15 H 24 me = 204 C 12 H 17 C 10 H 13 me = 133 C 8 H 9 me = 105 + + + + CH 3 H 3 C CH 3 C 15 H 24 me = 204 + - CH 3 -CH 2 =CH 2 + -CH 2 =CH 2 CH 3 15 28 28 28 Gambar 4.18. Pola Fragmentasi senyawa α-Kopaen Universitas Sumatera Utara

4.2.3. Uji Antibakteri Minyak Atsiri Bunga Tembelekan