Penentuan Kadar Minyak Atsiri Hasil Analisa dengan GC-MS Hasil Uji Aktivitas Antibakteri

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Penentuan Kadar Minyak Atsiri

Minyak Atsiri bunga tembelekan berwarna jingga diperoleh dengan metode hidrodestilasi menggunakan alat Stahl. Proses ini dilakukan secara triplo. Hasilnya seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Minyak Atsiri bunga tembelekan yang diperoleh dengan metode hidrodestilasi Berat Sampel HasilmL Rata-rata Berat Minyak Atsiri g I II II mL gr 200 0,13 0,12 0,10 0,11 0,0932

4.1.2 Hasil Analisa dengan GC-MS

Minyak atsiri yang dihasilkan secara hidrodestilasi dianalisa dengan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy GS-MS. Kromatogram Kromatografi Gas dari bunga tembelekan hasil hidrodestilasi diperoleh 72 puncak senyawa gambar 4.1 dan masing-masing senyawa dari hasil interpretasi yang dapat diindentifikasi berdasarkan standart library sebanyak 13 senyawa seperti pada tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Kromatogram hasil analisa Kromatografi Gas minyak atsiri bunga tembelekan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Senyawa Hasil Analisa GC-MS Minyak Atsiri Bunga Tembelekan No. Waktu Massa Rumus Nama Senyawa Peak Retensi Senyawa Molekul yang diduga Kadar menit 7 7.974 136 C 10 H 16 12 9.645 134 C ß- Ocimene 0.54 10 H 14 14 9.872 154 C p-Cymene 1.79 10 H 18 20 20.944 204 C O 1,8 Sineol 1.59 15 H 24 23 22.317 204 C α-Kopaen 1.12 15 H 24 25 22.521 204 C Kariofilen 10.87 15 H 24 29 23.226 204 C Kalaren 2.42 15 H 24 32 23.852 202 C α-Humulen 7.59 15 H 22 33 23.933 204 C α-Kurkumin 3.53 15 H 24 36 24.346 204 C Germakren-D 3.09 15 H 24 38 24.935 204 C α-Murolen 2.27 15 H 24 40 25.861 204 C Delta Kadinen 1.59 15 H 26 42 26.527 236 C O Nerolidol-B 1.00 15 H 24 O 2 Davanone 9.84

4.1.3. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri

Sifat antibakteri minyak atsiri bunga tembelekan menunjukkan zona hambat pada pertumbuhan beberapa bakteri patogen yaitu Basillus subtilis, Propionibacterium acnes, Eschechia coli dan Pseudomonas aeruginosa. Zona hambat minyak atsiri dapat dilihat pada gambar 4.2 a Basillus subtilis b Propionibacterium acnes Universitas Sumatera Utara c Escherchia coli d Pseudomonas aeruginosa Gambar 4.2. Zona hambat dari minyak atsiri bunga tembelekan terhadap bakteri aBasillus subtilis, b Propionibacterium acnes, c Escherchia coli, dPseudomonas aeruginosa Hasil pengujian minyak atsiri bunga tembelekan terhadap pertumbuhan bakteri gram positif Basillus subtilis dan Propionibacterium acnes serta pertumbuhan bakteri gram negatif Escherchia coli dan Pseudomonas aeruginosa setelah inkubasi 24 jam dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Pengukuran diameter zona bening beberapa kultur bakteri oleh minyak atsiri bunga tembelekan Bakteri Diameter zona bening minyak atsiri mm 10 20 Basillus subtilis 9.6 10.8 Propionibacterium acnes 7.6 8.7 Escherchia coli 8.4 9.6 Pseudomonas aeruginosa 8.3 9.3 Universitas Sumatera Utara 4.2. Pembahasan 4.2.1. Minyak Atsiri dari Hasil Destilasi dengan Alat Stahl