170
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara keras Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara lemah
3. Olah Rasa Sukma
Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahanlatihan. Proses ini dilkakukan untuk menggali
“Potensi Dalam” agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran.Fungsi latihan Olah Rasa disisi lain akan mampu membangun
kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan membatasi. Selanjutnya pembebesan tersebut diharapkan membantu sikap
perasaan untuk melahirkan ide-ideilham dan kreativitas pemeranan.Adapun materi latihan yang harus dilakukan antara lain:
a. Teknik Konsentrasi Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat menentukan kelangsungan
mengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalam menguasai peran. Pada bagian ini konsentrasi seorang aktor akan berupaya
meng-alienansi mengasingkan dirinya dari kehidupan nyata yang dijalaninya sehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa dan
karsanya pada satu pusat perhatian. Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan
pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yang akan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan.Unsur-unsur
penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasi antara lain: Pembebesan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahan hati, kepekaan
rasa, kesiapan dan kekuatan mental, pemusatan pikiran dan perhatian.
Latihan dapat dilakukan dengan cara: • Latihan mengosongkan pikiran,
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar Gerak Lidah Teknik Olah Suara
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
171
Seni Budaya
• Pemusatan pikiran pada suatu objek, misalnya; lilin yang menyala, bun- ga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, harimau, dan seterusnya,
• Pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal. b. Pengindraan
Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu :
• Mata, berfungsi untuk “ menangkap “ dan “ Bereaksi “ terhadap objek-ob- jek penglihatan visual.
• Hidung, berfungsi untuk “ menangkap “ dan “ Bereaksi “ terhadap ob- jek-objek aroma penciuman.
• Telinga, berfungsi untuk “ menangkap “ dan “ Bereaksi “ terhadap ob- jek-objek suara bunyi pendengaran.
• Lidah, berfunsi untuk “ menangkap “ dan “ Bereaksi “ terhadap rasa Taste: manis, asin, pahit, masam dst. pengecapan.
• Tubuh, berfungsi untuk “ menangkap “ dan Bereaksi “ terhadap sentuhan rabaan.
Seluruh kemampuan Panca Indra dalam hubungan olah rasa senantiasa ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadir sebagai
rangsangan emosi dalam teknik pemeranan.
c. Kepekaan Sukma Rasa
Tahapan pembelajaran latihan bagian ini merupakan tujuan utama dari latihan Olah Rasa, dimana melalui tahapan: konsentrasi,
meditasidan pengindraanmaka diharapkan dpat dimemiliki suatu kepekaan Sukma
Rasa atau penghayatan batin yang mampu menghadirkan keterampilan mengatur mengendalikan permainan emosi kapan saja bila diperlukan.
Rasa sukma adalah kekuatan “Dalam“ inner power dari aktor yang kemudian ditampilkan kepada penonton melalui media-media : Mime
Mimik Air Muka, Gesture Gerak-gerik Tubuh, Emosi Suara Dialog, Laku
Dramatik dan Karakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau tidak langsung mutlak dapat
dihadirkan karena ada dorongan perasaan yang melatarbelakanginya. Dorongan perasaan tersebut diantaranya melalui latihan kepekaan emosi:
Rasa sedih, Rasa takut, Rasa marah, Rasa gembira, Rasa benci. d. Imajinasi
Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai hasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan
metaforik terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
172
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
Latihan dapat dilakukan dengan bimbingan guru: • Berimajinasi melakukan kegiatan keseharian, seperti : orang bertemu
jabat tangan – memeluk, orang berpisah jauh melambaikan tangan, orang berpapasan senyum – membungkuknya badan dst.
• Berimajinasi dengan berbuat seolah-olah menirukan gerakan atau jalan manusia, binatang: orang lumpuh, orang pincang, orang tua, anak muda,
bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau, kera dst. • Berimajinasi dengan andai aku menjadi metaforik: angin, air, suara,
benda tertentu, matahari, bulan, bintang, pohon, burung dst.
1. Ruang