Pengertian dan Unsur Kritik

375 Seni Budaya Lingkup Kritik Teater Informasi Guru Pembelajaran Seni Teater Semester dua, Bab 16, Kelas X ini, merupakan tahapan selanjutnya dari bahasan materi pembelajaran Bab sebelumnya. Terkait dengan pembelajaran seni teater di Bab ini, Peserta didik akan belajar untuk mengetahui, memahami dan mempraktikan pembelajaran kritik dalam seni teater. Untuk memberikan pembelajaran yang optimal dalam materi kritik teater, disyaratkan peserta didik memahami, dan mengingat kembali materi pembelajaran bab-bab sebelumnya terkait materi lingkup seni teater dan beberapa unsur penting di dalamnya. Di awal pembelajaran seni teater, telah dijelaskan bahwa belajar teater adalah belajar tentang lingkup kehidupan. Maksudnya, kehidupan yang kita alami sehari-hari dan melalui pengalaman hidup orang dapat dijadikan sumber, gagasan dalam penciptaan seni teater. Setiap hari, peserta didik melihat kejadian peristiwa, mendengar kabar berita, baik, melalui; pengalaman langsung, tontonan televisi maupun siaran radio. Berangkat dari pengalaman peserta didik, baik secara langsung maupun melalui media, pasti tidak semua pengalaman menarik hati dan Peserta didik tanggapi dengan serius. Tetapi, sebaliknya bagi orang lain, pengalaman yang sama, justru menjadi hal menarik dan penting untuk dibicarakan. Oleh sebab itu, perbedaan dalam menanggapi terhadap suatu pengalaman adalah akibat dari perbedaan kepekaan seseorang. Kepekaan sebagai kemampuan Peserta didik dalam menanggapi, termasuk menanggapi karya Teater adalah hal penting dalam pembelajaran kritik. Kritik terhadap karya Teater, diperlukan kepekaan seni dan kepekaan intelektual. Kepekaan seni diperlukan ketajaman rasa seni melalui indra pendengaran dan penglihatan. Kepekaan intelektual adalah ketajaman dalam memahami dan menemukan makna, pesan moral yang terkandung, tersembunyi, implisit di dalam nilai bentuk karya seni, karya Teater. Dengan demikian, belajar tentang kepekaan di dalam menanggapi karya Teater adalah belajar tentang kritik Teater. Kritik, terhadap karya Teater merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan apresiasi.

A. Pengertian dan Unsur Kritik

Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran terkait pengertian dan unsur penting di dalam materi pembelajaran kritik teater, peserta didik diharapkan mampu: 1. mendeskripsikan pengertian kritik teater; 2. mengidentiikasi unsur kritik teater; 3. membandingkan jenis kritik teater; 4. mengidentiikasi media kritik teater; Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 376 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 5. mengidentiikasi simbol dalam kritik teater; 6. mengidentiikasi nilai estetik dalam kritik teater; Kritik dapat diartikan sebagai ulasan, tanggapan, penilaian, penghargaan, terhadap suatu objek kritik, yakni; karya teater. Karya teater dalam penjenisan dan bentuk penyajiannya meliputi; Teater tradisional dan non tradisional. Kedua jenis teater tersebut memiliki ciri-ciri, tanda-tanda yang khas dengan simbol-simbol yang terkandung di dalam pembentuk seninya. Karya Teater sebagai Objek, sumber, unsur kritik, dapat diperoleh melalui kegiatan apresiasi, baik melalui media langsung maupun tidak langsung. Apresiasi melalui media langsung, artinya menonton, menyaksikan pergelaran Teater di gedung pertunjukan, di tengah lapang dst. Adapun, apresiasi karya teater bersifat tidak langsung, dapat dilakukan dengan cara menonton, menyaksikan melalui pemutaran, siaran ulang karya Teater dalam bentuk rekaman video, jejaring sosial media internet dst. Kritik terhadap karya Teater merupakan proses dan produk kreatif dari seseorang melalui kepekaan seni, intelektual dan ketrampilan dalam menulis merupakan prasyarat untuk menjadi seorang penulis kritik “Kritikus”. Kritikus Teater adalah orang yang melakukan ulasan, tanggapan terhadap karya teater yang ditindaklanjuti dengan membuat tulisan kritik. Seorang kritikus menurut pendapat H.B. Jassin, Erneste Panusuk memiliki persyaratan tertentu, antara lain, diungkapkan sebagai berikut: “untuk menjadi kritikus harus ada bakat seniman sedikit banyaknya, sebab jiwa seniman hanya bisa dimengerti oleh orang yang juga mempunyai bakat seni. Syarat kedua ialah jiwa besar. Kritikus yang besar ialah kritikus berjiwa besar dan sudah bisa melepaskan diri dari nafsu dengki, iri hati, benci, dan ria dalam hubungan terhadap seseorang. Syarat ketiga ialah pengalaman. Seorang kritikus harus bicara atas pengalaman, supaya pendapatnya tidak dogmatis, tetap, tidak boleh diubah lagi, tapi seperti kehidupan penuh dengan serba kemungkinan dan tidak pula segera menyalahkan, membenarkan tanpa lebih dahulu melihat soal dari segala sudut.” Seorang kritikus teater dalam melakukan kritiknya, tugasnya, ia bekerja dengan menggunakan wawasannya, kepekaannya untuk mengetahui, menemukan, memaparkan, menjelaskan dan memahami karya Teater melalui makna dan simbol yang ditawarkan Sang Kreator terhadap penonton. Dalam hal ini, kritikus pun adalah bagian dari penonton, yakni penonton kritis. Kegiatan dalam kritik terhadap karya teater diperlukan beberapa persyaratan sebagai unsur penting dalam membangun komunikasi kritik. Persyaratan yang di maksud dalam kritik seni, khususnya karya Teater meliputi: Kreator Teater– Karya Teater–Masyarakat, pembaca Kritik Teater. 1 Kreator Teater, seniman, pembuat, pencipta teater disebut dengan Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 377 Seni Budaya Sutradara art director. 2 Karya seni, adalah wujud,benda, bentuk karya seni yang mengandung nilai–nilai keindahan dan nilai pesan, makna diciptakan kreator seni melalui medium diungkapkan dalam bentuk simbol. 3 Masyarakat pembaca, masyarakat apresiator, penikmat seni merupakan peryaratan yang tidak boleh dilupakan dalam peristiwa kritik. Komunikasi di dalam kritik teater adalah komunikasi yang dibangun antara kritikus dengan karya seni. Unsur penting lainnya, seniman, kreator seni – karya seni – penontonmasyarakat pembaca memiliki hubungan bersifat timbal balik. Artinya, karya teater yang disajikan oleh kreator seni memiliki hubungan erat tak dapat dipisahkan. Karena pergelaran karya seni, teater tak akan terwujud tanpa kehadiran penonton. Komunikasi kritik teater dapat berjalan dengan baik, manakala hadirnya beberapa unsur penting di dalamnya, yakni adanya; Kreator teater sutradara, Karya Teater dan Pembaca kritik. Hal ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini. Bagan 16.1 Komunikasi Seni di dalam Kegiatan Kritik KRITIKUS Kritikus Teater Kreator Teater Sutradara dan para seniman Karya Teater Pembaca Kritik Penonton Karya Teater

B. Jenis dan Fungsi Kritik Tujuan Pembelajaran