Setting Introduksi 2. Reasing Acion

190 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 3. Konlik = Tokoh utama mengalami pertentangan 4. Klimaks = Terselesaikannya persoalan tokoh utama 5. Resolusi = Penurunan klimaks atau disebut anti klimaks 6. Kongklusi = Kesimpulan cerita atau kisah Faktor pertama dan utama dalam memilih naskah atau lakon terletak pada kekuatan memilih tema. Masalah yang diangkat, gagasan cerita yang digulirkan melalui alur, dan pesan moral bersifat aktual atau tidak. Pesan moral yang dimaksud harus mengangkat nilai-nilai kemanusiaan agar tercipta keseimbangan hidup ; harmonis dan bermakna. b. Tema Tema adalah pokok pikiran. Di dalam tema terkandung tiga unsur pokok; 1 masalah yang diangkat, 2 gagasan yang ditawarkan, dan 3 pesan yang disampaikan pengarang. Masalah yang diangkat di dalam tema cerita berisi persoalan-persoalan tentang kehidupan, berupa; Ideologi, politik, ekonomi, social, budaya, dan keamanan. pada suatu masyarakat tertentu dalam lingkup luas atau terbatas. Gagasan yang ditawarkan dalam tema adalah jalan pikiran pengarang untuk memberikan gambaran cerita dari awal sampai akhir. Pesan di dalam tema sebuah lakon berupa kesimpulan ungkapan pokok cerita dari pengarang. Tema-tema yang ada pada Lakon Drama atau Teater, biasanya tentang; kepahlawanan heroik, pendidikan edukatif, sosial, kejiwaan psikologis, keagamaan religius. Tema lakon di dalam Teater Remaja, biasanya lebih didasarkan pada muatan pendidikan untuk menumbuhkembangkan mental, moral dan pikir. Contoh, memahami tema, tema pendidikan; masalah “narkoba“, gagasan atau idenya adalah “ menghilangkan nyawa”, pesan moral atau nilainya adalah “jauhi narkoba sebab dapat menghilangkan nyawa”.

c. Setting

Setting dalam sebuah lakonnaskah merupakan unsur yang menunjukan; tempat dan waktu kejadian peristiwa dalam sebuah babak. Berubahnya Setting berarti terjadi perubahan babak, begitu pula dengan sebaliknya. Perubahan babak berarti terjadi perubahan Setting. Tempat sebagai penunjuk dari unsur Setting di dalam lakon, mengandung pengertian menunjuk pada tempat tengah berlangsungnya kejadian, misalnya; di rumah, di hotel, di stasiun, di sekolah, di kantor, di jalan, di hutan, di gang jalan, di taman, di tempat kumuh, di lorong , di kereta api, di dalam Bus, dst. Waktu sebagai bagian unsur Setting di dalam lakon, menjelaskan tentang terjadinya putaran waktu, yakni; siang-malam, pagi sore, gelap terang, Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 191 Seni Budaya mendung cerah, pukul lima, waktu Ashar, waktu Subuh, jaman Belanda, zaman kemerdekaan, zaman orde baru, zaman reformasi dst. Latar peristiwa kejadian sebagai bagian dari unsur Setting di dalam lakon, misalnya; kondisi perang, kondisi mencekam, kondisi aman, dst. d. Point of view Setiap lakon, termasuk lakon Teater anak-anak, remaja, dewasa atau pun bagi semua umur pasti melibatkan sudut pandang pengarang atau penulis. Sudut pandang pengarang atau penulis ini disebut point of view. sebagai gambaran intelektualitas dan kepekaan rasa pengarang atau creator dalam menangkap dan memaknai fenomena yang terjadi. Memahami dan menangkap tanda -tanda tentang sudut pandang pengarang merupakan hal penting bagi seorang creator panggung atau pembaca agar terjadi kesepahaman, kesejalanan atau tidak setuju dengan apa yang ditawarkan dan dikehendaki pengarang. Apabila seorang creator dalam proses kreatifnya mengalami kesulitan menemukan pandangan inti pengarang, secara etika kreator dapat melakukan konsultasi atau wawancara dengan penulis tentang maksud dan tujuan dari lakonnaskah yang ditulis. Apabila penulis naskah tidak dapat dihubungi dapat melakukan wawancara dengan sesama penulis satu angkatan atau dengan para penulis seniornya.

2. Pelaku Seni