Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

23 sekelompoknya atau secara mandiri membentuk suatu pertanyaan. Tahap ini bertujuan agar siswa didorong untuk dapat memahami sendiri pertanyaan yang telah dibuat. Kemudian menukarkan pertanyaan yang telah dibuat dengan kelompok lain dan menjawabnya. Tahapan keempat adalah menyajikan hasil. Guru membantu siswa dalam menyiapkan laporan yang akan di sajikan baik dalam bentuk format dan cara penyajian Kemudian seorang perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan atau menjelaskan materi yang telah dipahami oleh mereka. Tahapan keempat adalah mengklarifikasi permasalahan Clarifying. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi presentasi dari kelompok yang ada didepannya maupun bertanya tentang materi yang dianggap sulit kepada guru. Guru berusaha menjawab dengan memberi pertanyaan pancingan. Selain itu, guru mengadakan tanya jawab terkait materi yang dipelajari untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman konsep siswa. Tahapan Kelima adalah memberikan soal latihan yang memuat soal Pengembangan Predicting Siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu. Soal ini memuat soal pengembangan dari materi yang telah dibahas. Dengan demikian kelebihan dari model Reciprocal Teaching adalah melatih kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri sehingga kemampuan dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan., melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak lain sehingga penerapan pembelajaran ini 24 dapat dipakai siswa dalam mempresentasikan ide-idenya, orientasi atau tujuan dari pembelajaran ini adalah investigasi dan penemuan serta menemukan sendiri konsep yang sedang dibahas akan menyebabkan siswa menjadi lebih semangat. Sehingga pengertian siswa tentang suatu konsep pun merupakan pengertian yang benar-benar dipahami oleh siswa.

C. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Semua siswa kelas VIII semester genap SMP IT Nurul Iman Pesawaran tahun pelajaran 20142015 telah memperoleh materi yang sama dan sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan 2. Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan pemahaman konsep siswa selain model pembelajaran Reciprocal Teaching tidak diperhatikan.

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Hipotesis Penelitian a. Model pembelajaran Reciprocal Teaching efektif dalam pembelajaran matematika ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP IT Nurul Iman Pesawaran Tahun Pelajaran 2014 2015. b. Model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih efektif dibandingkan model pembelajaran kovensional dalam pembelajaran matematika ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP IT Nurul Iman Pesawaran Tahun Pelajaran 2014 2015. 25 2 Hipotesis Kerja a. Proporsi siswa yang memiliki pemahaman konsep yang baik dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih dari 0,6. b. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. 26

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di Jalan Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Purworejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D. Berikut disajikan ulangan tengah semester kelas VIII SMP IT Nurul Iman Pesawaran. Tabel 3.1 Ulangan Harian ke-2 kelas VIII SMP IT Nurul Iman Pesawaran No. Kelas Banyak Siswa Nilai Rata- rata Persentase ketuntasan belajar 1 VIII A 24 69.3 52 2 VIII B 25 70.2 56 3 VIII C 23 69.0 60.3 4 VIII D 24 67.4 54 Jumlah Rata-rata 68.87 55.6 Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak atas dasar tujuan tertentu. Sampel yang dipilih adalah dua kelas yang diajar oleh guru yang sama yaitu kelas VIII A dan VIII B. Dari 2 kelas tersebut secara acak terpilihlah kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol. 27

B. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini terdiri dari : 1 data awal berupa skor yang diperoleh melalui tes kemampuan pemahaman konsep matematis awal sebelum perlakuan; 2 data akhir berupa skor yang diperoleh melalui tes kemampuan pemahaman konsep matematis akhir yang dilakukan di setelah perlakuan; dan 3 data skor peningkatan gain.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelilitan ini adalah Pretest – Posttest Control Group Design. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu model pembela- jaran Reciprocal Teaching dan pada kelas kontrol diberikan perlakuan yaitu model pembelajaran konvensional. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut. Tabel 3.2. Pretest Posttest Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen Y 1 X Y 2 Kontrol Y 1 C Y 2 Keterangan : Y 1 = tes kemampuan awal pretest Y 2 = tes kemampuan akhir posttest X = model pembelajaran Reciprocal Teaching C = model pembelajaran konvensional

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kota Agung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 42

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rumbia Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 62

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 13 58

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP IT Nurul Iman Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 13 64