Anggapan Dasar Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

27

B. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini terdiri dari : 1 data awal berupa skor yang diperoleh melalui tes kemampuan pemahaman konsep matematis awal sebelum perlakuan; 2 data akhir berupa skor yang diperoleh melalui tes kemampuan pemahaman konsep matematis akhir yang dilakukan di setelah perlakuan; dan 3 data skor peningkatan gain.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelilitan ini adalah Pretest – Posttest Control Group Design. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu model pembela- jaran Reciprocal Teaching dan pada kelas kontrol diberikan perlakuan yaitu model pembelajaran konvensional. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut. Tabel 3.2. Pretest Posttest Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen Y 1 X Y 2 Kontrol Y 1 C Y 2 Keterangan : Y 1 = tes kemampuan awal pretest Y 2 = tes kemampuan akhir posttest X = model pembelajaran Reciprocal Teaching C = model pembelajaran konvensional 28

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam peneltian ini adalah data kuantitatif tentang kemampuan pemahaman konsep matematis, yang terdiri atas kemampuan awal, kemampuan akhir dan gain. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Tes dilaksanakan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini berupa tes, berbentuk uraian. Instrumen tes awal dan akhir masing-masing terdiri dari enam soal. Setiap soal memiliki satu atau lebih indikator pemahaman konsep matematis. Penyusunan instrumen tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1. Melakukan pembatasan materi yang diujikan. 2. Menentukan tipe soal. 3. Menentukan jumlah butir soal. 4. Menentukan waktu mengerjakan soal. 5. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator pemahaman konsep matematis. Indikator pemahaman konsep matematis yang diteliti adalah menyatakan ulang suatu konsep, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, memberi contoh dan non contoh dari konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika, mengembangkan syarat 29 perlu dan syarat cukup suatu konsep, menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, serta mengaplikasikan konsep. 6. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor. 7. Menyusun butir soal. 8. Uji validitas instrumen dan revisi bila diperlukan. 9. Mengujicobakan instrumen. 10. Menganalisis reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran. 11. Merevisi item soal yang tidak memenuhi kriteria soal yang dipakai berdasarkan analisis yang sudah dilakukan. Adapun pedoman penskoran tes kemampuan pemahaman konsep terlampir pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep No Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep Rubrik Penilaian Skor 1 Menyatakan ulang suatu konsep Tidak menjawab dan menyatakan ulang suatu konsep dengan proses salah dan hasil salah Menyatakan ulang suatu konsep dengan proses salah dan hasil benar 1 Menyatakan ulang suatu konsep dengan proses benar dan hasil salah 2 Menyatakan ulang suatu konsep dengan proses benar dan hasil benar 3 2 Mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu Tidak menjawab dan mengklarifikasikan objek- objek menurut sifat-sifat tertentu dengan proses salah dan hasil salah Mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dengan proses salah dan hasil benar 1 Mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dengan proses benar dan hasil salah 2 Mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dengan proses benar dan hasil benar 3 3 Memberi contoh dan non contoh dari konsep Tidak menjawab dan memberi contoh dan non contoh dari konsep dengan proses slah dan hasil salah

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kota Agung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 42

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rumbia Lampung Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 62

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 13 58

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP IT Nurul Iman Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 13 64