Tabel 3.4 . Hasil Validitas Instrumen Tes Uraian
No. Kriteria
No. Soal
1. Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 2.
Tidak Valid Tidak ada
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 3.15.
3.7.2 Reliabilitas Tes
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan dan ketepatan hasil Arikunto, 2012: 100. Reliabilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam
mengukur atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi. Dalam penelitian ini reabilitas soal pilihan ganda diukur dengan menggunakan rumus Kuder
Richardson 20.
{ ∑
} Keterangan:
r
1
= reliabilitas tes secara keseluruhan n
= jumlah item dalam instrumen p
= proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar q
= 1-p ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
S = standar deviasi dari tes
Sedangkan reliabilitas soal uraian menggunakan teknik Alfa Cronbach. Rumus koefisien Alfa Cronbach sebagai berikut:
{ ∑
} Keterangan:
r
11
= koefisien reliabilitas instrumen n
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
i 2
= total varian butir
t 2
= varian total Arikunto, 2012: 122
Kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan r
hitung
, kemudian harga r
hitung
tersebut dibandingkan dengan harga r product moment pada tabel. Jika r
11
r
tabel
maka item tes yang akan diujicobakan reliabel. Pengujian analisis uji coba soal pilihan ganda diperoleh r
hitung
= 0,613. Sedangkan pada soal uraian diperoleh r
hitung
= 0, 736. Kriteria pada tabel r product moment untuk r
5,44
= 0,297, maka r
11
0,297. Dengan kriteria tersebut, maka soal reliabel. Data dan perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 3.17.
3.7.3 Taraf Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Menurut Arikunto 2012: 222 soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa
untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa atau tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Menuliskan tingkat kesukaran soal bentuk uraian dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
P =
Keterangan: P
= Indeks Kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto, 2012: 223
Menurut Arikunto klasifikasi indeks kesukaran diuraikan sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0, 30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Analisis butir soal telah dilakukan pada soal ujicoba dan dihasilkan 5 butir soal termasuk dalam kriteria sukar, 19 butir soal termasuk dalam kriteria sedang
dan 26 soal termasuk kriteria mudah. Hasil analisis taraf kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.5 untuk pilihan ganda dan Tabel 3.6 untuk tingkat kesukaran soal
uraian.
Tabel 3.5 . Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda
Keterangan Butir Soal
Sukar 2, 12, 23, 26, 42
Sedang 3, 4, 5, 6, 9, 11, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 30, 33, 36, 37, 43, 47
Mudah 1, 7, 8, 10, 13, 14, 19, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35, 38, 39,
40, 41, 44, 45, 46, 48, 49, 50 Soal yang digunakan untuk instrumen terdiri dari 3 soal sukar, 11 soal sedang, 6
soal mudah. Data dan perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 3.18.
Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Uraian
Keterangan Butir Soal
Sukar 7
Sedang 1, 2, 3, 4, 8
Mudah 5, 6, 9, 10
Soal yang digunakan untuk instrumen terdiri dari 2 soal mudah dan 3 soal sedang.
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 3.15.
3.7.4 Daya Beda Soal