KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

No. Tahap Inkuiri Terbimbing Langkah-langkah Pembelajaran Guru Siswa 5. Komunikasi Hasil Memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan hasil pengolahan data Mempresentasikan pengolahan data 6. Membuat Kesimpulan Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan Merumuskan kesimpulan sesuai permasalahan dengan memperhatikan bimbingan dari guru

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Beberapa penelitian mengenai penerapan model pembelajaran terbimbing telah banyak dilakukan. Penelitian tentang model pembelejaran inkuiri yang dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini antara lain yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Praptiwi pada tahun 2012 tentang “Efektifitas Model Pembelajaran Eksperimen Inkuiri Terbimbing Berbantuan My Own Dictionary untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata­rata persentase unjuk kerja siswa kelas eksperimen sebesar 82,50 dan kelas kontrol sebesar 81,40. Gain g pada kelas eksperimen diperoleh 0.72 tinggi dan kelas kontrol diperoleh 0.66 sedang. Pada kelas eksperimen diperoleh ketuntasan klasikal 82 dan kelas kontrol 68. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan My Own Dictionary efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan unjuk kerja siswa SMP RSBI. Penelitian yang dilakukan oleh Farida pada tahun 2015 yang berjudul “Keefektifan Guided Inquiry disertai Flow Card Materi Sistem Pernapasan Manusia di SMP”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa termasuk kategori aktif yaitu sebesar 82,3. Secara klasikal ketuntasan belajar siswa termasuk dalam kriteria sangat baik yakni sebesar 91,9 serta tanggapan siswa dan guru selama proses pembelajaran termasuk kriteria sangat baik. Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan Guided Inquiry disertai Flow Card pada materi sistem pernapasan manusia di SMP N 38 Semarang dapat diterapkan karena terbukti efektif. Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Supriyati pada tahun 2015 tentang “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation GI dan Inquiry dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung -1,182 dan t tabel 1,985 dengan signifikansi 0,240. Hasil uji t gain score kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan t hitung 0,468 dan t tabel 1,985 dengan signifikansi 0,641. Karena nilai signifikansi 0,05 dan t hitug t tabel maka hipotesis yang diterima adalah adalah tidak terdapat perbedaan keefektifan model pembelajaran Group Investigation dan Inquiry dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Gugus Maruto. Dari beberapa penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas IV.

2.3 KERANGKA BERPIKIR