yang peneliti lakukan yaitu 120 mgml didapatkan diameter zona hambat dengan rata
– rata 21.6 mm. Kontrol positif dengan erythromycin 15 μgml didapatkan diameter zona hambat dengan rata
– rata 39 mm. Tabel 4.1 Diameter zona hambat rata - rata
Pada hasil ini dapat disimpulkan bahwa pada konsentrasi 15mgml didapatkan zona hambat yang kecil dan pada konsentrasi 120mgml didapatkan
diameter zona hambat yang besar. Pada penelitian ini juga dapat diketahui bahwa besarnya diameter zona hambat berbanding lurus dengan kenaikan konsentrasi
ekstrak jintan hitam.
Gambar 4.2 Hasil Uji Efektivitas Ekstrak Jintan Hitam Terhadap Bakteri Streptococcus pyogenes
No Hasil Uji
Efektivitas Ekstrak
Jintan Hitam
Konsentrasi Kontrol
Positif Kontrol
Negatif 15
mgml 30
mgml 60
mgml 120
mgml 1
I 6
11 14
20 40
2 II
7 9
12 22
37 3
III 6
10 14
23 40
Rata - rata 6.33333 10
13.3333 21.6667
39
15 mgml 30 mgml
60 mgml
120 mgml -
+
Diagram 3.1 Diameter Rata – rata Zona Hambat mm.
4.1.3. Uji Kebermaknaan Konsentrasi Ekstrak Jintan Hitam
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan variable katagorik- numerik tidak berpasangan dan memiliki lebih dari 2 data. Berdasarkan hal tersebut,
peneliti menggunakan uji one way ANOVA jika hasil tes normalitas data normal. Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk didapatkan distribusi data normal
dan berdasarkan uji homogenitas didapatkan data yang sama dari penelitian ini sehingga pada penelitian ini bisa memakai uji one way ANOVA dengan hasil P =
0.000 yang menunjukkan bahwa perbedaan zona hambat pada penelitian ini bermakna pada setiap konsentrasi. Selanjutnya dilanjutkan uji Post hoc yang
difungsinya untuk mengetahui apakah perbedaan antar setiap konsentrasi bermakna.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Tabel 4.2 Hasil Analisis Multikomparasi dengan uji post hoc Konsentrasi
Etanol 15 mgml
30 mgml
60 mgml
120 mgml
Erythromycin
Etanol 0.000
0.000 0.000
0.000 0.000
15 mgml 0.000
0.000 0.000
0.000 30 mgml
0.001 0.000
0.000 60 mgml
0.000 0.000
120 mgml 0.000
Erythromycin Pada uji post hoc didapatkan hasil P0.05 yang membuktikan bahwa
perbedaan antar setiap konsentrasi bermakna.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang sudah dilakukan, ekstrak jintan hitam dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes pada konsentrasi
15mgml dengan zona hambat yang kecil, yaitu 6.3 mm dan terus meningkat sampai konsentrasi 120 mgml dengan zona hambat yang besar, yaitu 21.6 mm.
Berdasarkan penelitian Nor Aishah dkk pada tahun 2013 menggunakan 6 konsentrasi yaitu konsentrasi 1 mgml, 5 mgml, 10 mgml, 20 mgml, 50 mgml,
100 mgml. Ekstrak jintan hitam berhasil menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 20 mgml dengan diameter zona hambat yaitu 10 mm
sedangkan ekstrak jintan hitam pada konsentrasi 10mgml sudah tidak menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes. Pada percobaan yang dilakukan pada
penelitian ini dengan konsentrasi 15 mgml didapatkan rata – rata zona hambat
sebesar 6.3 mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi hambat minimal KHM terhadap Streptococcus pyogenes adalah pada konsentrasi 15 mgml. Nor
Aishah dkk juga melakukan penelitian ekstrak jintan hitam pada konsentrasi 100mgml dapat membentuk zona hambat yaitu 19mm. Pada penelitian ini juga
dilakukan dengan konsentrasi 120mgml dan didapatkan hasil 21.6mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentarsi ekstrak jintan hitam sebesar 100 mgml