Uji Kebermaknaan Konsentrasi Ekstrak Jintan Hitam

Tabel 4.2 Hasil Analisis Multikomparasi dengan uji post hoc Konsentrasi Etanol 15 mgml 30 mgml 60 mgml 120 mgml Erythromycin Etanol 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 15 mgml 0.000 0.000 0.000 0.000 30 mgml 0.001 0.000 0.000 60 mgml 0.000 0.000 120 mgml 0.000 Erythromycin Pada uji post hoc didapatkan hasil P0.05 yang membuktikan bahwa perbedaan antar setiap konsentrasi bermakna.

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan yang sudah dilakukan, ekstrak jintan hitam dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 15mgml dengan zona hambat yang kecil, yaitu 6.3 mm dan terus meningkat sampai konsentrasi 120 mgml dengan zona hambat yang besar, yaitu 21.6 mm. Berdasarkan penelitian Nor Aishah dkk pada tahun 2013 menggunakan 6 konsentrasi yaitu konsentrasi 1 mgml, 5 mgml, 10 mgml, 20 mgml, 50 mgml, 100 mgml. Ekstrak jintan hitam berhasil menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes pada konsentrasi 20 mgml dengan diameter zona hambat yaitu 10 mm sedangkan ekstrak jintan hitam pada konsentrasi 10mgml sudah tidak menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes. Pada percobaan yang dilakukan pada penelitian ini dengan konsentrasi 15 mgml didapatkan rata – rata zona hambat sebesar 6.3 mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi hambat minimal KHM terhadap Streptococcus pyogenes adalah pada konsentrasi 15 mgml. Nor Aishah dkk juga melakukan penelitian ekstrak jintan hitam pada konsentrasi 100mgml dapat membentuk zona hambat yaitu 19mm. Pada penelitian ini juga dilakukan dengan konsentrasi 120mgml dan didapatkan hasil 21.6mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentarsi ekstrak jintan hitam sebesar 100 mgml bukan daya hambat maksimal untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. 8 Gambar 4.3 Lokasi aksi dari minyak atsiri menyerang bakteri Sara, 2004 Seperti yang telah dijelaskan ditinjauan pustaka bahwa ekstrak jintan hitam memiliki kandungan minyak atsiri yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Dalam minyak atsiri terdapat kandungan karvakrol, timol, p- cymene, dan timokuinon. 4 5 6 Zat karvakrol dan timol memiliki efek untuk merusak membran luar dari bakteri Gram negatif, mengeluarkan lipopolisakarida, dan meningkatkan permeabilitas dari membrane sitoplasma ke ATP. Pada bakteri Bacillus cereus yang merupakan bakteri Gram positif, zat karvakrol dapat merusak phospholipid bilayer. Gangguan membrane sel ini juga mengganggu kadar pH intrasel dan menurunkan kadar potassium intrasel dan pada luar sel potassium yang bertambah secara perlahan. Karvakrol juga dapat membuat kanal melalui membran dengan cara merusak ikatan asam lemak sehingga memudahkan ion – ion untuk meninggalkan sitoplasma Sedangkan zat timol dapat mengikat membran protein secara hidrofobik yaitu dengan berikatan dengan hidrogen sehingga merubah permeabilitas dari membran. 6 P-cymene yang terkandung dalam ekstrak jintan hitam merupakan prekursor dari karvakrol yang sifatnya hidrofobik sehingga dapat menyebabkan pembengkakan dari membran sitoplasma. Zat ini juga efektif ketika digabung bersama karvakrol dengan cara memfasilitasi transport dari karvakrol melewati membran sitoplasma. 6