Antigen – Antigen ada Streptococcus pyogenes Toksin dan Enzim Streptooccus pyogenes

b. Streptodornase Berfungsi untuk mendepolarisasi DNA. Aktivitas enzim bisa diukur dengan berkurangnya viskositas suatu solution. Digunakan bersama streptokinase sebagai enzymatic debridement. c. Hyalurodinase Enzim ini bergunakan untuk memisahkan asam hialuronat yang merupakan komponen dasar jaringan ikat. Efek dari hyaluronidase sendiri merupakan factor penyebaran mikroorganisme. d. Pyrogenic eksotoksin Merupakan toksin yang ada pada Streptococcus pyogenes. Eksotoksinnya dibagi menjadi A, B, dan C. Pyrogenic eksotoksin ini bekerja bekerja sebagai superantigen karena menstimulasi sel T dengan cara mengikat MHC kelas 2 pada region Vβ pada reseptor sel T. Aktivasi sel T ini melepaskan sitokin yang memediasi shock dan cedera jaringan. e. Hemolisin Pada Streptococcus pyogenes terdapat 2 hemolisinstreptolisin. Streptolisin O adalah protein yang berperan dalam hemolysis. Antistreptolisin O berguna untuk memblok aktivitas streptolisin O. Streptolisin S memiliki peran untuk membuat zona pada agar darah.

2.1.2.4 Patogenesis Streptococcus pyogenes

Kolonisasi dari bakteri Streptococcus grup A di epitel faring dipermudah dengan adanya kerusakan epitel sebelumnya. Penempelan Streptococcus grup A diperantarai oleh protein M pada permukaannya. Protein M pada Streptococcus grup A dapat menahan dari fagositosis saat antibody spesifik tidak ada. Sintesis dari anti-M diperantarai oleh IgG. Protein M dapat memicu respons tubuh melalui produksi dari IL – 6 yang menyebabkan terjadinya inflamasi. 12 16

2.1.2.5 Perbedaan Bakteri Gram Negatif dan Bakteri Gram Positif

Bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar sel yang kompleks yang terdiri dari membrane luar, ruang periplasma yang terdapat lapisan peptidoglikan dan membran sitoplasma. Sedangkan dinding sel Gram positif lebih sederhana yaitu terdiri dari dinding sel dan polisakarida kapsular. Mekanisme transport ATP pada bakteri Gram negatif difasilitasi oleh binding proteins spesifik yang terletak di ruang periplasma sedangkan pada bakteri Gram positif binding proteins menempel pada lapisan luar membrane sel. Cara membedakan bakteri Gram positif dan Gram negatif yaitu dengan cara melakukan pewarnaan Gram yang ditemukan oleh Hans Christian Gram. Bakteri Gram positif dapat menyerap kristal violet dan iodin setalah disiram dengan alkohol, sedangkan bakteri Gram negatif tidak dapat menahan kristal violet ketika disiram dengan alkohol tapi bisa menyerap safranin. Karena mekanisme ini, bakteri Gram positif berwarna ungu dan bakteri Gram positif berwarna merah. 12 17 Gambar 2.5 Struktur dinding bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif Sumber: Barawidjaja, Karna G, dan Rengganis, Iris. 2012

2.1.3. Metode Pengujian Antibakteri

Dalam memilih metode pengujian, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu kenyamanan dari pelaksanaan penelitian, fleksibilitas penelitian, harga yang dikeluarkan untuk penelitian, penelitian juga harus