Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

40

2. Sampel

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan dengan metode purposive sampling. Metode purposive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian Yama dan Adityawati, 2009:287. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan beberapa kriteria atau pertimbangan sebagai berikut: a. Perusahaan Perbankan yang listing dalam kurung waktu 2010 sampai 2013. b. Perusahaan Perbankan Syariah yang memiliki laporan keuangan c. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember.

C. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, baik yang bertujuan untuk mendeskripsikan maupun untuk menganalisis, diperoleh dari data sekunder yang bersifat kuantitatif. Tersedianya data sekunder akan lebih mempermudah jalannya penelitian, hal ini di karenakan uji reliabilitas data, penyederhanaan, agregasi, dan penyesuaian mutlak diperlakukan agar diperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan Mudrajad Kuncoro, 2011:30. Data sekunder adalah data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Sedangkan menurut Indriantoro dan Supomo 41 2002:147, data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data-data sekunder tersebut berupa rasio-rasio laporan keuangan dari laporan keuangan perusahaan perbankan syariah yang telah diaudit per 31 Desember 2010 - 2013.

D. Metode Analisis Data

Untuk menjelaskan kekuatan dan arah pengaruh beberapa variabel bebas atau variabel penjelas independentexplanatory variable terhadap satu variabel terikat dependent variable, metode analisis data dalam penelitian ini inflasi, gross domestic product, non performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net margin menggunakan model regresi berganda atau Multiple Regression Ghozali, 2009:5. Tahapan penelitian dalam menganalisis pengaruh inflasi, gross domestic product, non performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net margin terhadap return on asset adalah sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk menunjukkan pengaruh antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, maka perlu digunakan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi dasar yang dilakukan adalah: 42

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik Ghozali, 2009:27. 1 Analisis Grafik Metode yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Untuk dapat mengetahui apakah model regresi tersebut mengalami normalitas atau tidak dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Adapun dasar pengambilan keputusan. Santoso, 2007:214 adalah: a Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 43 2 Analisis Statistik Selain itu penelitian uji normalitas dapat juga menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS. Dalam penelitian ini, uji yang dilakukan untuk menentukan normalitas dengan menggunakan statistik Kolmogorov –Smirnov Ghozali, 2009:30. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: a Dengan membandingkan K-S hitung dengan K-S tabel : 1 Jika K- S hitung K- S tabel , H o ditolak. 2 Jika K- S hitung K- S tabel , H o diterima. b Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: 1 Probabilitas 0,05, maka H o ditolak. 2 Probabilitas 0,05, maka H o diterima.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan antara beberapa variabel bebas independen dalam model regresi Ghazali, 2009:95. Multikolinieritas merupakan keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier dengan variabel lainnya. Artinya bahwa jika perubahan-perubahan bebas digunakan sama sekali tidak berkolerasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Uji multikolinearitas dapat juga dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Information Factor VIF dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. 44

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variance variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Data yang baik yaitu homoskedastisitas yaitu kesamaan varians dan residual. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran-ukuran kecil, sedang dan besar. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized Ghozali, 2009:125. Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 45

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Ghozali, 2009:99. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mengisyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah: H o : tidak ada autokorelasi r = 0 H a : ada autokorelasi r ≠ 0 Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tdk ada autokorelasi positif Tdk ada autokorelasi positif Tdk ada korelasi negatif Tdk ada korelasi negatif Tdk ada autokorelasi positf atau negatif Tolak No desicien Tolak No desicien Tdk ditolak 0 d dl dl ≤ d ≤ du 4 dl d 4 4 – da ≤ d ≤ 4 - dl Du d 4 - du Sumber: Ghozali 2009:100 46

2. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji Simultan Uji F

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel- variabel independen X secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y Ghozali, 2009:88. Apabila F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 jika nilai F hitung F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 untuk tingkat signifikansi=0,05, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis secara simultan adalah: H o : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0 ; inflasi X 1 , gross domestic product X 2 , non performing financing X 3 , biaya operasional dan pendapatan operasional X 4 dan net margin X 5 secara simultan tidak berpengaruh terhadap return on asset Y. 47 H o : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ 0 ; inflasi X 1 , gross domestic product X 2 , non performing financing X 3 biaya operasional dan pendapatan operasional X 4 dan net margin X 5 secara simultan berpengaruh terhadap return on asset Y.

b. Uji Parsial Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2009:98. Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan H o yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda sama dengan = pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan ≠ pada hipotesis alternatif. Tanda = dan ≠ ini tidak menunjukan satu arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah Suharyadi dan Purwanto, 2009:88 - 89. Menurut Suharyadi dan Purwanto 2009:191 dalam menentukan kriteria dalam uji parsial Uji t two tailed test dapat dilihat sebagai berikut: 1 Uji Hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel Apabila -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 48 2 Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi a Jika angka sig. 0,05, maka H o diterima. b Jika angka sig. 0,05, maka H o ditolak.

3. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan model regresi linier berganda dimana variabel independen yaitu inflasi, gross domestic product, non performing financing, biaya operasional dan pendapatan operasional dan net margin terhadap variabel dependen yaitu return on asset. Model regresi linier berganda penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + Ɛ Keterangan: Y = Variabel return on asset a = Konstanta b 1 …b 2 = Koefisien regresi terhadap dugaan X 1 = Variabel inflasi X 2 = Variabel gross domestic product X 3 = Variabel non performing financing\ X 4 = Variabel Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional X 5 = Variabel Net Margin Ɛ = Standar Error 49

4. Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Menurut Ghozali 2009:87 menyatakan Uji Koefisien Determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R ². Adjusted R ² ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh 0,5 maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam melakukan suatu estimasi. Semakin besar angka Adjusted R ² maka semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R ² semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset Dan Gross Profit Margin Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di BEI

1 54 93

Analisis pengaruh faktor eksternal dan internal perbankan syariah terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan syariah periode 2010 - 2014

0 10 117

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) (Studi Empiris pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2008-2014)

0 5 118

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisi di Indonesia Periode 20

0 10 137

Pengaruh Inflasi, Gross Domestic Product, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

2 13 100

Pengaruh Return on Asset, Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Non Performing Financing Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 10

Pengaruh Return on Asset, Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Non Performing Financing Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 2

Pengaruh Return on Asset, Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Non Performing Financing Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 11

Pengaruh Return on Asset, Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Non Performing Financing Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 27