Pengaruh Return On Asset Dan Gross Profit Margin Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di BEI

(1)

SKRIPSI

PENGARUH RETURN ON ASSET DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA

PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

OLEH :

ESTER TAMBUNAN 070522028

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul :

PENGARUH RETURN ON ASSET DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA

PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku oleh Universitas Sumatera Utara Medan.

Medan, 2011 Yang membuat pernyataan

Ester Tambunan NIM . 070522028


(3)

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Return On Asset dan Gross Profit Margin Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di BEI”, disusun dalam dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa pengarahan, bimbingan, bantuan, dan kerjasama semua pihak yang telah turut membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si, Ak. selaku Ketua Progarm studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak. selaku Sekretaris Program studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Sri Mulyani, SE, MBA, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam proses bimbingan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding I dan Bapak Drs. Sucipto MM, Ak. selaku Dosen Pembanding II yang telah memberikan kritik dan saran kepada peneliti.


(4)

6. Ibu saya yang terkasih, Saida Panjaitan yang telah senantiasa melimpahkan doa, cinta dan kasih sayangnya, abang saya Pangondian Tambunan serta adek-adek saya Tio, Tari, Via, Joco, Susi dan James yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya.

Medan, 2011 Peneliti,

Ester Tambunan NIM . 075022028

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh return on asset dan gross profit margin terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini dapat di jadikan sebagai dasar pertimbangan dan tolak ukur pengambilan keputusan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Variabel independen dalam penelitian ini adalah return on asset dan gross profit margin.


(5)

Data return on asset dan gross profit margin yang digunakan diambil dari laporan keuangan. Data pengungkapan tanggung jawab sosial yang digunakan diambil dari laporan tahunan perusahaan sampel. Sampel yang digunakan berjumlah 36 perusahaan real estate dan property pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan return on asset dan gross profit margin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Secara parsial, return on asset memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab perusahaan. Gross profit margin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

Kata Kunci : Return on Asset, Gross Profit Margin, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

ABSTRACT

The objective of this research is to examine theinfluencefrom return on asset and gross profit margin to the disclosure of corporate social responsibility. This research can be made as abasis for considerationanddecision-making benchmarksdisclosureof corporate social responsibility real estate and property companies listed on the Stock Exchange in

2007, 2009 and 2009. Independent variables in this research isreturn on asset and gross profit margin.

Data return on asset and gross profit margin that is used is taken from the financial statements.Data disclosure of corporate socialresponsibility thatis usedis taken fromthe


(6)

company's annual report sample. Samples used were 36 real estate and property companiesin 2007 until 2009. The statistical methodsused inthis research is double linear

regression.

The resultsof this research shows that return on asset and gross profit margin variables

haave no influence simultaneously toward of corporate social responsibility disclosure.

Partially, return on asset has significant effect toward of the disclosure of corporate responsibility. Gross profit margin have not significant influence on social responsibility disclosure.

Keywords : return on asset, gross profit margin, corporate social responsibility disclosure.

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR ... ii ABSTRAK ... iv


(7)

ABSTRACT... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... A. Kinerja Keuangan ... 7

B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 8

1. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...8

2. Faktor faktor yang mempengaruhi...9

3. Lingkup Program CSR...10

4. Manfaat dan Faktor Penghambat CSR...13

5. Ukuran Keberhasilan Program CSR...15

C. Tinjauan Penelitian Terdahulu...16

D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ...17

BAB III METODE PENELITIAN ………. A. Desain Penelitian...18


(8)

B. Populasi dan Sampel...18

C. Jenis dan Sumber Data...20

D. Metode Pengumpulan Data ...22

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian…....22

F. Metode ………....24

G. Pengujian Hipotesis Penelitian………....27

H. Jadwal Penelitian………...29

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN……… A. Data Penelitian………30

B. Hasil Penelitian………....30

1. Statistik Deskriptif………28

2. Pengujian Asumsi Klasik...32

1. Uji Normalitas...32

2. Uji Multikolinearitas...34

3. Uji Heteroskedastisitas...35

4. Uji Autokorelasi...36

3. Pengujian Hipotesis……….37

a. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)………...……... 37

b. Analisis Regresi Berganda...39

c.Uji Signifikansi Simultan (Uji F)...40


(9)

4. Pembahasan Hasil Statistik...43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… A. Kesimpulan...45

B. Keterbatasan Penelitian...46

C. Saran...46

DAFTAR PUSTAKA………...48

LAMPIRAN………..50

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3 Jadwal Penelitian ... 26

4.1 Uji Statistik Deskriptif ... 31


(10)

4.3 Uji Multikolinearitas ... 35

4.4 Uji Autokolerasi Durbin Watson ... 37

4.5 Uji Hipotesis Koefesien Korelasi dan Koefisien Determinasi Goodness of Fit) ...………..……… 38

4.6 Analisis Regresi Berganda ... 39

4.6 Uji Hipotesis Signifikansi Simultan... 41

4.7 Uji Hipotesis Signifikansi Parsial ... 42

4.8 Koefesien Determinasi Model Summary ... 47

4.9 Hasil Uji F ... 48

4.10 Hasil Uji t ... 50

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Kerangka Konseptual……….…………18

4.1 Uji Normalitas dengan Normal Probability Plot of Standardized Residual………32

4.2 Uji Normalitas dengan Grafik Histogram………..33


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman Lampiran i Deskripsi Sampel ... 51 Lampiran ii Indeks Pengungkapan CSR berdasarkan GRI Indicators .... 53 Lampiran iii Data Penelitian Tahun 2007 ... 60 Lampiran iv Data Penelitian Tahun 2008 ... 61


(12)

Lampiran v Data Penelitian Tahun 2009 ... 62

Lampiran vi Deskripsi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Tahun 2007 Berdasarkan Indikator GRI oleh Perusahaan Sampel ... 63

Lampiran vii Deskripsi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Tahun 2008 Berdasarkan Indikator GRI oleh Perusahaan Sampel ... 64

Lampiran viii Deskripsi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Tahun 2009 Berdasarkan Indikator GRI oleh Perusahaan Sampel ... 65

Lampiran ix Tabel Durbin-Watson ... 66

Lampiran x Tabel t ... 67

Lampiran xi Tabel F... ... 69

Lampiran xii Hasil Uji Statistik Deskriptif... 71

Lampiran xiii Hasil Uji Normalitas ... 72

Lampiran xiv Hasil Uji Multikoleaniritas ... 73

Lampiran xv Hasil Uji Heterokedastisitas ... 74

Lampiran xvi Hasil Uji Autokorelasi ... 75


(13)

6. Ibu saya yang terkasih, Saida Panjaitan yang telah senantiasa melimpahkan doa, cinta dan kasih sayangnya, abang saya Pangondian Tambunan serta adek-adek saya Tio, Tari, Via, Joco, Susi dan James yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya.

Medan, 2011 Peneliti,

Ester Tambunan NIM . 075022028

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh return on asset dan gross profit margin terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini dapat di jadikan sebagai dasar pertimbangan dan tolak ukur pengambilan keputusan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Variabel independen dalam penelitian ini adalah return on asset dan gross profit margin.


(14)

Data return on asset dan gross profit margin yang digunakan diambil dari laporan keuangan. Data pengungkapan tanggung jawab sosial yang digunakan diambil dari laporan tahunan perusahaan sampel. Sampel yang digunakan berjumlah 36 perusahaan real estate dan property pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan return on asset dan gross profit margin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Secara parsial, return on asset memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab perusahaan. Gross profit margin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

Kata Kunci : Return on Asset, Gross Profit Margin, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

ABSTRACT

The objective of this research is to examine theinfluencefrom return on asset and gross profit margin to the disclosure of corporate social responsibility. This research can be made as abasis for considerationanddecision-making benchmarksdisclosureof corporate social responsibility real estate and property companies listed on the Stock Exchange in

2007, 2009 and 2009. Independent variables in this research isreturn on asset and gross profit margin.

Data return on asset and gross profit margin that is used is taken from the financial statements.Data disclosure of corporate socialresponsibility thatis usedis taken fromthe


(15)

company's annual report sample. Samples used were 36 real estate and property companiesin 2007 until 2009. The statistical methodsused inthis research is double linear

regression.

The resultsof this research shows that return on asset and gross profit margin variables

haave no influence simultaneously toward of corporate social responsibility disclosure.

Partially, return on asset has significant effect toward of the disclosure of corporate responsibility. Gross profit margin have not significant influence on social responsibility disclosure.

Keywords : return on asset, gross profit margin, corporate social responsibility disclosure.

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR ... ii ABSTRAK ... iv


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Kuangan

Bastian (2001:329) mendefenisikan kinerja keuangan sebagai suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis suatu organisasi.

Pengukuran kinerja merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Pengukuran kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya, untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya, serta penghargaan.

Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Salah satu analisis rasio keuangan adalah rasio profitabilitas. Menurut Van Horne (2005:255), “rasio profitabilitas adalah rasio laporan keuangan yang menghubungkan laba dengan penjualan dan investasi pada perusahaan.” Rasio ini menggambarkan kemampuan


(17)

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilities) 1. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebuah organisasi dunia World Busines Council for Sustainable Development (WBCSD) yang dikutip oleh Wibisono (2007:7), mendefenisikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai berikut:

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam ekonomi pembangunan berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.

Berdasarkan defenisi tersebut, secara umum tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikatakan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dimana manusia sebagai anggota individu dari anggota komunitas menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati, memanfaatkan serta memelihara lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada. Dengan kata lain, tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Hubungan mutualisme dapat diciptakan sehingga tidak hanya perusahaan yang beruntung karena tujuan utamanya yang tercapai yaitu mendapatkan laba, tetapi masyarakat serta lingkungan juga mendapatkan manfaat akan keberadaan perusahaan, sehingga masyarakat serta lingkungan bersedia menerima keberadaaan perusahaan bahkan ikut menjaga terjaminnya keberlanjutan hidup perusahaan


(18)

Perusahaan tidak dapat hidup sendiri karena dalam melakukan kegiatan usahanya, perusahaan juga sangat memerlukan dukungan baik dari pihak internal maupun dari pihak eksternal perusahaan. Jika hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut dapat terjalin dengan baik, maka keberlanjutan perusahaan dapat terjamin dan perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mencapai tujuan utamanya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi CSR a. Komitmen Kepemimpinan Perusahaan

Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dalam masalah sosial tidak akan memperdulikan aktivitas sosial. Perusahaan secara keseluruhan sebaiknya meyakini bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.

b. Ukuran dan Kematangan Perusahaan

Perusahaan besar dan mapan memiliki peran yang lebih besar untuk memberikan kontribusi daripada perusahaan kecil dan belum mapan. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud kesadaran perusahaan yang merupakan bagian dari masyarakat, dimana sebaiknya antara perusahaan dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme sehingga tercipta harmonisasi hubungan bahkan meningkatkan citra dan kinerja perusahaan.

c. Regulasi dan Sistem Perpajakan yang Diatur oleh Pemerintah

Regulasi dan penataan system pajak yang kacau akan memperkecil ketertarikan perusahaan untuk memberikan donasi dan sumbangan sosial kepada masyarakat. Peran aktif pemerintah sangat diperlukan sehingga perusahaan dapat menjadi penolong dalam mengatasi masalah sosial yang ada di negeri ini.


(19)

3. Lingkup Program CSR

Menurut Wibisono (2007:134), terdapat beberapa jenis lingkup program CSR antara lain: a. Program komunitas dan masyarakat luas

Program komunitas dan masyarakat luas ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun masyarakat. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini:

1) Mempekerjakan tenaga lokal 2) Membeli produl lokal

3) Mendukung karyawan yang bersedia menjadi sukarelawan 4) Jadwal kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal 5) Filantropi

6) Kajian dampak sosial, dan

7) Program pengembangan masyarakat

b. Program-Program Karyawan

Program-program karyawan ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun karyawan. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini:

1) Pelatihan / kemajuan karir

2) Manfaat bagi karyawan paruh waktu

3) Partisipasi karyawan dan pengambilan keputusan 4) Kesehatan dan keselamatan kerja

5) Saluran komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajer 6) Survey kepuasan karyawan


(20)

c. Program-program Penanganan Pelanggan / Produk

Program ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggannya. Contoh dari pengimplementasian program ini :

1) Program pelabelan 2) Informasi kesehatan 3) Kajian pelanggan

4) Komunikasi dengan pelanggan berdasarkan standard perusahaan 5) Keterlibatan pelanggan dalam pengembangan produk

d. Program-program Lingkungan

Program ini berfungsi agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya dan berwawasan lingkungan sehingga menciptakan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara organisasi lingkungan dengan perusahaan. Contoh dari pengimplementasian program ini :

1) Manajemen daur ulang

2) Evaluasi lingkungan atas investasi atau proyek modal 3) Program gas rumah kaca

4) Program energi alternative

5) Program efisiensi sumber daya (air, bahan baku, energi) 6) Transportasi serta distribusi

e. Program Komunikasi dan Pelaporan

Komunikasi dan pelaporan diperlukan dalam rangka membangun system reformasi baik bagi

stakeholders maupun bagi shareholders.


(21)

1) Memasukkan data kontribusi sosial ke pelaporan tahunan 2) Membuat laporan tersendiri tentang lingkungan hidup

3) Membuat laporan tersendiri tentang tanggung jawab sosial korporat 4) Situs web

5) Berbagai laporan kepada pemerintah f. Program-Program Pemegang Saham

Pemegang saham merupakan pihak yang berkuasa dalam perusahaan. Contoh pengimplementasian program ini:

1) Semua informasi tentang program atau kegiatan yang dijalankan perusahaan untuk melibatkan pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial.

2) Semua informasi tentang cara yang dilakukan perusahaan dalam menyampaikan informasi kepada pemegang saham minoritas yang meyakinkan mereka bisa berpartisipasi secara efektif dalam pengambilan keputusan perusahaan

g. Program-Program Pemasok

Program ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun pemasok. Contoh dari pengimplementasian program ini:

1. Kajian atas pemasok (lingkungan, kondisi kerja) 2. Komunikasi dengan pemasok


(22)

3. Audit pemasok dan,

4. Pelatihan atau bekerja bersama pemasok untuk memperbaiki kinerja h. Program Tata Pamong / Pedoman Perilaku

Standar-standar yang berlakeropersi sehingga masalah tidak muncul karena perusahaan telah mengikuti standard tersebut. Contoh dari pengimplementasian program ini :

1)Kode etik

2)Sistem akuntabilitas

3)Kajian investasi (HAM dan lingkungan hidup)

4. Manfaat dan Faktor Penghambat / Tantangan dari Program CSR

Wibisono (2007:131) memberikan manfaat dari program tanggung jawab sosial perusahaan:

a. Bagi individu karyawan

1) Belajar metode alternatif dalam bisnis

2) Menghadapi tantangan penembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru 3) Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru

4) Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas local dan membrikan kontribusi bagi komunitas local

5) Mendapat persepsi baru atau bisnis b. Manfaat bagi penerima program

1) Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya


(23)

2) Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang kreatif dalam pemecahan masalah

3) Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti menjalankan tugas

c. Manfaat bagi perusahaan

1) Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama komunitas

2) Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas 3) Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal

4) Mendapatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar perusahaan

Selain manfaat, terdapat juga faktor penghambat dalam menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan. Rudito (2007:240) memberikan beberapa faktor penghambat tesebut, antara lain:

1)Kualitas sumber daya manusia yang rendah 2)Jumlah staf yang kurang memadai

3)Kurangnya dukungan pemerintah

4)Perbedaan persepsi di internal dan atau dengan para pihak eksternal terhadap praktek tanggung jawab sosial perusahaan.


(24)

Menurut Wibisono (2007:145), untuk melihat sejauh mana efektivitas program CSR, diperlukan parameter atau indicator untuk mengukurnya. Setidaknya ada dua indikator keberhasilan yang dapat digunakan yaitu:

a. Indikator Internal 1. Ukuran Primer

a) Minimize, yaitu meminimalkan perselisihan, konflik, atau potensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat dengan harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif.

b) Asset, yaitu asset perusahaan yang terdiri dari pemilik, pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjaga dan terpelihara dengan aman. c) Operational, yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar.

2. Ukuran Sekunder

a) Tingkat penyaluran dan kolektibilitas (umumnya untuk PKBL BUMN). b) Tingkat compliance pada aturan yang berlaku

b. Indikator Eksternal 1. Indikator Ekonomi

a) Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum b) Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis.

c) Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan 2. Indikator Sosial


(25)

b) Tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan denga masyarakat c) Tingkat kepuasan masyarakat

I. Tinjauan Penelitian Terdahulu 1. Penelitian Sitorus (2008)

Judul penelitian “Analisis terhadap hubungan antara program Corporate Social Responsibilities dengan Profitabilita Perusahaan (Studi Kasus PT. Toba Pulp Lestari Tbk.)

Hasil penelitian membuktikan bahwa program CSR tidak memiliki hubungan dengan rasio profitabilitas yang dalam penelitian ini diwakili dengan rasio GPM dan rasio ROA.

2. Penelitian Nurfadillah Ummi (2010)

Judul penelitian “Perbandingan Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Corporate Social Responsibilities (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan)

Hasil penelitian membuktikan bahwa Program CSR dan Profitabilitas Perusahaan tidak berhubungan secara nyata atau program CSR tidak berdampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini diwakili dengan rasio ROA.


(26)

II. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian A. Kerangka Konseptual

Tanggung jawab sosial sektor dunia usaha yang dikenal dengan nama Corporate Social Responsibilities (CSR) merupakan wujud kesadaran perusahaan sebagai upaya meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. Pada umumnya aktivitas yang dilakukan perusahaan harus dilaporkan kepada para stakeholder. Stakeholder terdiri dari beragam pihak antara lain: pemegang saham (shareholder),

pemerintah (government), dan masyarakat secara umum.

ROA (X1) dan GPM (X2) diperkirakan memiliki hubungan yang positif dengan pengungkapan CSR, dimana pada umumnya yang menjadi orientasi dari sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan laba.

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian ini sebagai berikut:

Return On Asset (X1)

Pengungkapan Corporate Social Responsibilities

(CSRD) (Y)

Gross Profit Margin (X2)


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Kuangan

Bastian (2001:329) mendefenisikan kinerja keuangan sebagai suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis suatu organisasi.

Pengukuran kinerja merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Pengukuran kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya, untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya, serta penghargaan.

Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan. Salah satu analisis rasio keuangan adalah rasio profitabilitas. Menurut Van Horne (2005:255), “rasio profitabilitas adalah rasio laporan keuangan yang menghubungkan laba dengan penjualan dan investasi pada perusahaan.” Rasio ini menggambarkan kemampuan


(28)

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilities) 1. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebuah organisasi dunia World Busines Council for Sustainable Development (WBCSD) yang dikutip oleh Wibisono (2007:7), mendefenisikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sebagai berikut:

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam ekonomi pembangunan berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.

Berdasarkan defenisi tersebut, secara umum tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikatakan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dimana manusia sebagai anggota individu dari anggota komunitas menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati, memanfaatkan serta memelihara lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada. Dengan kata lain, tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Hubungan mutualisme dapat diciptakan sehingga tidak hanya perusahaan yang beruntung karena tujuan utamanya yang tercapai yaitu mendapatkan laba, tetapi masyarakat serta lingkungan juga mendapatkan manfaat akan keberadaan perusahaan, sehingga masyarakat serta lingkungan bersedia menerima keberadaaan perusahaan bahkan ikut menjaga terjaminnya keberlanjutan hidup perusahaan


(29)

Perusahaan tidak dapat hidup sendiri karena dalam melakukan kegiatan usahanya, perusahaan juga sangat memerlukan dukungan baik dari pihak internal maupun dari pihak eksternal perusahaan. Jika hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut dapat terjalin dengan baik, maka keberlanjutan perusahaan dapat terjamin dan perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mencapai tujuan utamanya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi CSR a. Komitmen Kepemimpinan Perusahaan

Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dalam masalah sosial tidak akan memperdulikan aktivitas sosial. Perusahaan secara keseluruhan sebaiknya meyakini bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.

b. Ukuran dan Kematangan Perusahaan

Perusahaan besar dan mapan memiliki peran yang lebih besar untuk memberikan kontribusi daripada perusahaan kecil dan belum mapan. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud kesadaran perusahaan yang merupakan bagian dari masyarakat, dimana sebaiknya antara perusahaan dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme sehingga tercipta harmonisasi hubungan bahkan meningkatkan citra dan kinerja perusahaan.

c. Regulasi dan Sistem Perpajakan yang Diatur oleh Pemerintah

Regulasi dan penataan system pajak yang kacau akan memperkecil ketertarikan perusahaan untuk memberikan donasi dan sumbangan sosial kepada masyarakat. Peran aktif pemerintah sangat diperlukan sehingga perusahaan dapat menjadi penolong dalam mengatasi masalah sosial yang ada di negeri ini.


(30)

3. Lingkup Program CSR

Menurut Wibisono (2007:134), terdapat beberapa jenis lingkup program CSR antara lain: a. Program komunitas dan masyarakat luas

Program komunitas dan masyarakat luas ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun masyarakat. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini:

1) Mempekerjakan tenaga lokal 2) Membeli produl lokal

3) Mendukung karyawan yang bersedia menjadi sukarelawan 4) Jadwal kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal 5) Filantropi

6) Kajian dampak sosial, dan

7) Program pengembangan masyarakat

b. Program-Program Karyawan

Program-program karyawan ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun karyawan. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini:

1) Pelatihan / kemajuan karir

2) Manfaat bagi karyawan paruh waktu

3) Partisipasi karyawan dan pengambilan keputusan 4) Kesehatan dan keselamatan kerja

5) Saluran komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajer 6) Survey kepuasan karyawan


(31)

c. Program-program Penanganan Pelanggan / Produk

Program ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggannya. Contoh dari pengimplementasian program ini :

1) Program pelabelan 2) Informasi kesehatan 3) Kajian pelanggan

4) Komunikasi dengan pelanggan berdasarkan standard perusahaan 5) Keterlibatan pelanggan dalam pengembangan produk

d. Program-program Lingkungan

Program ini berfungsi agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya dan berwawasan lingkungan sehingga menciptakan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara organisasi lingkungan dengan perusahaan. Contoh dari pengimplementasian program ini :

1) Manajemen daur ulang

2) Evaluasi lingkungan atas investasi atau proyek modal 3) Program gas rumah kaca

4) Program energi alternative

5) Program efisiensi sumber daya (air, bahan baku, energi) 6) Transportasi serta distribusi

e. Program Komunikasi dan Pelaporan

Komunikasi dan pelaporan diperlukan dalam rangka membangun system reformasi baik bagi

stakeholders maupun bagi shareholders.


(32)

1) Memasukkan data kontribusi sosial ke pelaporan tahunan 2) Membuat laporan tersendiri tentang lingkungan hidup

3) Membuat laporan tersendiri tentang tanggung jawab sosial korporat 4) Situs web

5) Berbagai laporan kepada pemerintah f. Program-Program Pemegang Saham

Pemegang saham merupakan pihak yang berkuasa dalam perusahaan. Contoh pengimplementasian program ini:

1) Semua informasi tentang program atau kegiatan yang dijalankan perusahaan untuk melibatkan pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial.

2) Semua informasi tentang cara yang dilakukan perusahaan dalam menyampaikan informasi kepada pemegang saham minoritas yang meyakinkan mereka bisa berpartisipasi secara efektif dalam pengambilan keputusan perusahaan

g. Program-Program Pemasok

Program ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun pemasok. Contoh dari pengimplementasian program ini:

1. Kajian atas pemasok (lingkungan, kondisi kerja) 2. Komunikasi dengan pemasok


(33)

3. Audit pemasok dan,

4. Pelatihan atau bekerja bersama pemasok untuk memperbaiki kinerja h. Program Tata Pamong / Pedoman Perilaku

Standar-standar yang berlakeropersi sehingga masalah tidak muncul karena perusahaan telah mengikuti standard tersebut. Contoh dari pengimplementasian program ini :

1)Kode etik

2)Sistem akuntabilitas

3)Kajian investasi (HAM dan lingkungan hidup)

4. Manfaat dan Faktor Penghambat / Tantangan dari Program CSR

Wibisono (2007:131) memberikan manfaat dari program tanggung jawab sosial perusahaan:

a. Bagi individu karyawan

1) Belajar metode alternatif dalam bisnis

2) Menghadapi tantangan penembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru 3) Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru

4) Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas local dan membrikan kontribusi bagi komunitas local

5) Mendapat persepsi baru atau bisnis b. Manfaat bagi penerima program

1) Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya


(34)

2) Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang kreatif dalam pemecahan masalah

3) Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti menjalankan tugas

c. Manfaat bagi perusahaan

1) Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama komunitas

2) Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas 3) Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal

4) Mendapatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar perusahaan

Selain manfaat, terdapat juga faktor penghambat dalam menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan. Rudito (2007:240) memberikan beberapa faktor penghambat tesebut, antara lain:

1)Kualitas sumber daya manusia yang rendah 2)Jumlah staf yang kurang memadai

3)Kurangnya dukungan pemerintah

4)Perbedaan persepsi di internal dan atau dengan para pihak eksternal terhadap praktek tanggung jawab sosial perusahaan.


(35)

Menurut Wibisono (2007:145), untuk melihat sejauh mana efektivitas program CSR, diperlukan parameter atau indicator untuk mengukurnya. Setidaknya ada dua indikator keberhasilan yang dapat digunakan yaitu:

a. Indikator Internal 1. Ukuran Primer

a) Minimize, yaitu meminimalkan perselisihan, konflik, atau potensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat dengan harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif.

b) Asset, yaitu asset perusahaan yang terdiri dari pemilik, pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjaga dan terpelihara dengan aman. c) Operational, yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar.

2. Ukuran Sekunder

a) Tingkat penyaluran dan kolektibilitas (umumnya untuk PKBL BUMN). b) Tingkat compliance pada aturan yang berlaku

b. Indikator Eksternal 1. Indikator Ekonomi

a) Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum b) Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis.

c) Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan 2. Indikator Sosial


(36)

b) Tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan denga masyarakat c) Tingkat kepuasan masyarakat

I. Tinjauan Penelitian Terdahulu 1. Penelitian Sitorus (2008)

Judul penelitian “Analisis terhadap hubungan antara program Corporate Social Responsibilities dengan Profitabilita Perusahaan (Studi Kasus PT. Toba Pulp Lestari Tbk.)

Hasil penelitian membuktikan bahwa program CSR tidak memiliki hubungan dengan rasio profitabilitas yang dalam penelitian ini diwakili dengan rasio GPM dan rasio ROA.

2. Penelitian Nurfadillah Ummi (2010)

Judul penelitian “Perbandingan Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Corporate Social Responsibilities (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan)

Hasil penelitian membuktikan bahwa Program CSR dan Profitabilitas Perusahaan tidak berhubungan secara nyata atau program CSR tidak berdampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini diwakili dengan rasio ROA.


(37)

II. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian A. Kerangka Konseptual

Tanggung jawab sosial sektor dunia usaha yang dikenal dengan nama Corporate Social Responsibilities (CSR) merupakan wujud kesadaran perusahaan sebagai upaya meningkatkan hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. Pada umumnya aktivitas yang dilakukan perusahaan harus dilaporkan kepada para stakeholder. Stakeholder terdiri dari beragam pihak antara lain: pemegang saham (shareholder),

pemerintah (government), dan masyarakat secara umum.

ROA (X1) dan GPM (X2) diperkirakan memiliki hubungan yang positif dengan pengungkapan CSR, dimana pada umumnya yang menjadi orientasi dari sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan laba.

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian ini sebagai berikut:

Return On Asset (X1)

Pengungkapan Corporate Social Responsibilities

(CSRD) (Y)

Gross Profit Margin (X2)


(38)

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: return on asset dan gross profit margin memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal atau hubungan sebab akibat. Desain penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar, 2008:30)


(39)

Menurut Sugiyono (2004:72), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai dengan 2009

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Sampel yang digunakan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004:78). Beberapa pertimbangan yang ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan-perusahaan tersebut sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

2. Perusahaan-perusahan tersebut tidak didelisting pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

3. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan audited pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

Tabel 3.1

Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel

No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3

1 ASRI Alam Sutera Realty Tbk √ √ √ 1

2 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk √ √ X

3 BIIP Bhuwanatala Indah Permai Tbk √ √ √ 2

4 BKDP Bukit Darmo Property Tbk √ √ √ 3

5 BKSL Sentul City (formerly Bukit Sentul) Tbk √ √ √ 4

6 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk √ √ X

7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk √ √ X


(40)

9 CTRA Ciputra Development Tbk √ √ X

10 CTRP Ciputra Property Tbk √ √ √ 6

11 CTRS Ciputra Surya Tbk √ √ √ 7

12 DART Duta Anggada Realty Tbk √ √ X

13 DILD

Intiland Development (Dharmala

Intiland) Tbk √ √ X

14 DGIK Duta Graha Indah Tbk √ √ X

15 DUTI Duta Pertiwi Tbk √ √ √ 8

16 ELTY Bakrieland Development Tbk √ √ X

17 FMII Fortune mate indonesia √ √ X

18 GMTD

Gowa Makassar Tourism Development

Tbk √ √ √ 9

19 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk √ √ √ 10

Tabel 3.1 (Lanjutan)

20 JIHD Jakarta Int'l Hotel & Development Tbk X √ X

21 JRPT Jaya Real Property Tbk √ √ √ 11

22 JSPT Jakarta Setiabudi Internal Tbk √ √ X 23 KARK

Dayaindo Resources International

(Karka Yasa Profilia) Tbk √ √ X

24 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk √ √ X 25 KPIG

Global Land Development

(Kridaperdana Indahgraha) Tbk √ √ √ 12

26 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk √ √ √ 13

27 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk √ √ X

28 LPCK Lippo Cikarang Tbk √ √ √ 14

29 LPKR Lippo Karawaci Tbk √ √ √ 15

30 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk √ √ X

31 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk √ √ X


(41)

33 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk √ √ X

34 PSAB Pelita Sejahtera Abadi Tbk √ √ X

35 PTRA

New Century Development (Putra

Surya Perkasa) Tbk √ √ X

36 PWON Pakuwon Jati Tbk √ √ X

37 PWSI Panca Wiratama Sakti Tbk √ √ X

38 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk √ √ X 39 RODA Royal Oak Development Asia Tbk √ √ X

40 SCBD Danayasa Arthatama Tbk √ √ X

41 SIIP Suryainti Permata Tbk √ √ √ 16

42 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk √ √ X

43 SMRA Summarecon Agung Tbk √ √ √ 17

Sumber: diolah peneliti 2010 C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2004:13). Data ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI periode 2007-2009, melalui situs resmi milik Bursa Efek

Indonesia yaitu

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu dengan mempelajari, mengklarifikasikasi dan menganalisis data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini.

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel dependen menurut Sugiyono (2006:3) adalah “variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah


(42)

pengungkapan tanggung jawab sosial. Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengungkapan informasi yang disajikan oleh perusahaan (Alsaeed,2006).

Pengungkapan tanggung jawab sosial diukur dengan proksi corporate social responsibility disclosure index (CSRDI) berdasarkan Global Reporting Initiatives (GRI) yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website www.globalreporting.org. Indikator GRI terdiri dari 6 fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan, praktik kerja, hak manusia, social dan tanggung jawab produk sebagai dasar sustainability. Pengukuran CSRDI mengacu pada penelitian Sayekti dan Wondabio dalam Ahmad Nurhkin (2009), yang menggunakan content analysis dalam mengukur variety dari CSRDI. Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSRDI adalah sebagai berikut:

CSRDIj = ΣXij 78 Keterangan:

CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index

Perusahaan j,

Xij : dummy variable: 1= jika item i diungkapkan; 0 = jika item

i tidak diungkapkan,

78 : item pengungkapan sosial berdasarkan GRI Indicators.

Variabel-variabel independen, yaitu faktor-faktor yang akan diuji pengaruhnya terhadap kebijakan perusahaan dalam melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial adalah return on assetdan gross profit margin.


(43)

1. Return on Assets (ROA)

Return on Assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dalam keseluruhan jumlah aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Untuk menghitung Return on Assets digunakan rumus sebagai berikut :

Return on Asset

s TotalAsset

NetIncome

2. Gross Profit Margin (GPM)

Gross profit margin mengukur seberapa banyak laba yang dapat dihasilkan dari penjualan atau pendapatan. Rasio yang rendah bisa disebabkan karena penjualan turun lebih besar dari turunnya ongkos, dan sebaliknya. Setiap perusahan berkepentingan terhadap profit margin yang tinggi. Untuk menghitung gross profit margin digunakan rumus sebagai berikut :

Gross Profit Margni

Sales ofit GrossPr

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dan menggunakan Software SPSS (Statistik Product and Service Solution) for Windows. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu peneliti melakukan uji asumsi klasik. Pengujian uji asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolimearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.

Untuk pengujian hipotesis dilakukan analisis regresi. Kemudian dilakukan proses pengujian analisis F dan pengujian analisis t untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh.


(44)

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain : 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2005:110).

Uji normalitas ini dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Jika distribusi data dalam bentuk diagram batang mengikuti pola distribusi normal, maka asumsi normalitas terpenuhi (Ghozali, 2005:110).

2. Uji Multikolonearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2005:91).

Uji multikolonieritas ini dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai VIF dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :

Variance Inflation Factor

=

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2005:91).


(45)

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya. Cara melakukakn uji ini adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson dengan pedoman sebagai berikut :

•Jika nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau Upper Bound (DU) dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama denga nol, berarti tidak ada autokorelasi

•Bilai nilai lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif

•Bilai nilai DW ada diantara 4-DL dan 4, maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negative.

•Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan (Ghozali, 2001).

4. Uji Heterokedastisitas

Uji hereokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterikedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID.


(46)

Dasar analisisnya adalah sebagai berikut :

• Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

• Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2005:105)

G. Pengujian Hipotesis Penelitian

Langkah yang dilakukan setelah uji asumsi klasik adalah menganalisis data dengan metode analisis regresi logit. Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaannya adalah:

Y=

Keterangan :

Y = Pengungkapan Tanggung jawab sosial perusahaan = Konstanta

X1 = ROA (Return On Asset)

X2 = GPM (Gross Profit Margin)

= Koefisien Regresi = Error (pengganggu)

Setelah persamaan regresi dibentuk, maka dilakukan pengujian hipotesis yang terdiri dari uji F dan uji t.


(47)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh ROA dan GPM secara simultan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Uji ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika nila F-hitung >F-tabel, maka Ha diterima, dan Jika nilai F-hitung<F-tabel, maka Ha ditolak. b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh ROA dan GPM secara parsial terhadap pengungkapan CSR. Uji ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika nilai t-hitung >t-tabel, maka Ha diterima, dan Jika nilai t-hitung <t-tabel, maka Ha ditolak.

H. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah sebagai berikut :

Tahap penelitian

Periode

Tahun 2010 Tahun 2011

Agst Sept Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Okt Nop Des

Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal


(48)

Pengumpulan Data

Seminar Proposal Penulisan Laporan Penyelesaian Laporan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Dalam penelitian ini, pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling (pemilihan sampel dengan kriteria). Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 43 perusahaan. Dimana dari jumlah ini hanya 17 perusahaan yang menjadi


(49)

sampel, yaitu perusahaan yang telah mempublikasikan laporan keuangan (financial report) dan laporan tahunan (annual report) melalui situs Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2007, 2008 dan 2009 serta mengungkapkan informasi sosial melalui laporan tahunannya.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA) dan gross profit margin (GPM). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS. Sebelum data dianalisis, maka untuk keperluan analisis data tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan hipotesis. Pengujian uji asumsi klasik yang dilakukan terdiri atas uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Kemudian dilakukan pengujian analisis R untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis data dimulai dengan menggunakan

Microsoft excel, kemudian dilanjutkan dengan pengujian menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ke aplikasi SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan.

B. Hasil Penelitian 1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum dan nilai maksimum, nilai rata-rata dan standart deviation (simpangan baku) data yang digunakan dalam penelitian. Data Statistik deskriptif ditampilkan dalam tabel 4.1.


(50)

Tabel 4.1

Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 51 -.201 .089 .01963 .045018

GPM 51 .026 .842 .43833 .153516

CSR 51 .026 .667 .29843 .182025

Valid N (listwise) 51

Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat diperoleh empat penjelasan.

1. Variabel pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 51, dengan nilai minimum 0,026, nilai maksimum 0,667, mean 0,2984 dan

standart deviation (simpangan baku) 0,1820.

2. Variabel ROA memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 51, dengan nilai minimum -0,201, nilai maksimum 0,089, mean 0,0196, dan standart deviation (simpangan baku) 0,0450.

3. Variabel GPM memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 51, dengan nilai minimum 0,026, nilai maksimum 0,842, mean 0,4383, dan standart deviation (simpangan baku) 0,1535.

4. Jumlah sampel yang digunakan adalah 51 perusahaan.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan peneliti sebelum melakukan uji hipotesis. Analisa dilakukan dengan model analisa regresi berganda. Pengujian asumsi klasik ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan


(51)

dalam penelitian sudah normal, serta bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas, bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal dalam model regresi. Pengujian ini dilakukan menggunakan uji normalitas dengan normal probably plot of standardized residual, yang hasilnya ditampilkan dalam gambar 4.1.

Gambar 4.1

Uji Normalitas dengan Normal Probably Plot of Standardized Residual

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa penyebaran data mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas, dimana titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal tersebut juga dapat dilihat dari


(52)

grafik histogram berikut.

Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Grafik Histogram

Berikut hasil uji data statistik dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov, dimana uji ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji data statistik dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov ditampilkan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Uji Normalitas dengan Model Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .17804694

Most Extreme Differences Absolute .150

Positive .150

Negative -.131

Kolmogorov-Smirnov Z 1.074

Asymp. Sig. (2-tailed) .199


(53)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .17804694

Most Extreme Differences Absolute .150

Positive .150

Negative -.131

Kolmogorov-Smirnov Z 1.074

Asymp. Sig. (2-tailed) .199

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov yang terdapat dalam tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,199 > 0,05.

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi yang dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variable Inflation Factor) dan toleransi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

Software SPSS for Windows. Nilai VIF dan toleransi dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics


(54)

1 (Constant) .260 .078 3.336 .002

ROA .806 .573 .199 1.407 .166 .993 1.007

GPM .052 .168 .044 .312 .756 .993 1.007

a. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, dengan kata lain variabel-variabel independen dalam penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel semua variabel independen memiliki VIF sekitar 1, atau VIF < 10. Selain itu nilai toleransi untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 (tolerance > 0,1) dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi ini.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode lain. Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik Scatterplot, dimana bila ada titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi heterokedasititas. Grafik


(55)

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada membentuk pola yang jelas, dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasititas pada model regresi ini.

e. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi, bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Berikut adalah hasil uji Durbin Watson pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Uji Autokorelasi Durbin Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .208a .043 .003 .181718 2.566

a. Predictors: (Constant), GPM, ROA b. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan tabel Durbin-Watson dapat dilihat bahwa nilai D-W test yaitu sebesar 2,566. Nilai itu akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah pengamatan (N) 51, dan jumlah variabel independen (k) 2, maka didapatkan nilai batas atas (Du) sebesar 1,63 dan nilai batas bawah sebesar (Dl = 1,46) sehingga nilai 1,63 < D-W < 4 - 1,63.

Hasil dari nilai yang didapat dari uji autokolerasi melalui tabel Durbin-Watson dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi baik secara positif maupun negatif.


(56)

3. Pengujian Hipotesis

a. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)

Nilai koefisien korelasi (r) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat jika nilai r berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Adapun koefisien determinasi (goodness of fit), yang dinotasikan merupakan satu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi ) mencerminkan kemampuan model dalam menjelaskan variabel dependen. Koefisien korelasi dan koefisien determinasi dari model penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Uji Hipotesis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .208a .043 .003 .181718

a. Predictors: (Constant), GPM, ROA b. Dependent Variable: CSR

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,208 yang berarti bahwa korelasi antara variabel dependen dengan variabel-variabel independennya adalah lemah dengan didasarkan pada nilai r yang berada di bawah 0,5. Nilai (Adjusted r Square) pada tabel 4.4 menunjukkan nilai 0,003, artinya kedua variabel independen dalam penelitian yaitu return on asset dan gross profit margin dapat menjelaskan 3% pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Adapun sisanya sebesar 97% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.


(57)

b. Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini : Tabel 4.6

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .260 .078 3.336 .002

ROA .806 .573 .199 1.407 .166 .993 1.007

GPM .052 .168 .044 .312 .756 .993 1.007

a. Dependent Variable: CSR

Analisis persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Analisis regresi berganda dihasilkan dengan cara memasukkan data input variabel ke fungsi regresi. Data dianalisis dengan model regresi berganda dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Y= α + b

1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ e CSRDI = α + b

1ROA+ b2GPM+ e Keterangan:


(58)

b 1 (koefisien regresi ROA) = 0,806

b 2 (koefisien regresi GPM) = 0,052

Berdasarkan hasil analisis regresi yang ditunjukkan pada tabel 4.7, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:

CSRDI= 0,260 + 0,806 ROA + 0,052 GPM + e

Melalui persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa :

1. Konstanta sebesar 0,260 menyatakan bahwa apabila variabel independen bernilai nol maka nilai pengungkapan tanggung jawab sosial adalah 0,260.

2. Koefisien regresi return on asset sebesar 0,806 menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan return on asset sebesar 1% maka nilai pengungkapan sosial akan bertambah sebesar 0,806 dengan asumsi variabel lain tetap,

3. Koefisien regresi gross profit margin sebesar 0,052 menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan gross progit margin sebesar 1% maka nilai pengungkapan sosial akan bertambah sebesat 0,052 dengan asumsi variabel lain tetap.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-tabel dan F-hitung. Selain itu akan dilihat nilai signifikansi (sig), dimana jika nilai sig di bawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut:

Ha : return on asset dan gross profit margin memiliki pengaruh secara simultan terhadap


(59)

Uji F ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung dengan ketentuan: • jika F-hitung < F-tabel pada α = 0,05, maka Ha ditolak,

• jika F-hitung > F-tabel pada α = 0,05, maka Ha diterima.

Nilai F hitung dan nilai signifikansi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.7

Uji Hipotesis Signifikansi Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .072 2 .036 1.084 .346a

Residual 1.585 48 .033

Total 1.657 50

a. Predictors: (Constant), GPM, ROA b. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan hasil analisis regresi ini, didapat F-hitung adalah 1.084 dengan signifikansi 0,346 (p = 0,346; p > 0,05). Adapun nilai F-tabel untuk α = 0,05 dengan pembilang sebesar 2 dan penyebut 50 adalah 3,183, maka diperoleh bahwa F hitung 1,084 < F tabel (1,084 < 3,183). Hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial tidak dipengaruhi secara simultan atau bersama-sama oleh return on asset dan gross profi margin.

d. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsia. Ada dua hipotesis yang akan dilakukan dengan uji t.


(60)

H1 : Return on asset memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial.

H2 : Gross profit margin memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial.

Uji ini akan dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel sebagai berikut: • jika t-hitung<t tabel pada α = 0,05, maka Hi ditolak,

• jika t-hitung>t tabel pada α = 0,05, maka Hi diterima.

Signifikansi koefisien variabel independen secara parsial (uji t) dapat dilihat dari tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Signifikansi Parsial

C oeffic ientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .260 .078

3.336 .002

ROA .806 .573 .199 1.407 .166

GPM .052 .168 .044 .312 .756

a. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan uji t yang dilakukan, diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Sementara t tabel yang diperoleh dengan ketentuan α = 0,05 dan derajat kebebasan (n-1) = 50 adalah 1,675. Dengan demikian dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

a. Ukuran return on asset memiliki nilai signifikansi sebesar 0,166 yang berarti nilai lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 1,407. Nilai t hitung ini lebih kecil dari t tabel 1,675 (1,407 < 1,675). Berdasarkan nilai tersebut dapat


(61)

disimpulkan bahwa H1 ditolak atau return on asset tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial.

b. Gross profit margin memiliki nilai signifikansi sebesar 0,756 yang berarti nilai lebih besar 0,05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 0,312. Nilai t hitung ini lebih kecil dari t tabel 1,675 (0,312 < 1,675). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak atau gross profit margin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

pengungkapan tanggungjawab sosial.

4. Pembahasan Hasil Statistik

Hasil penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya menyatakan bahwa pengungkapan sosial minimum adalah 2,6 % dan maksimum adalah 66,70%, dengan rata-rata 29.8% Hal ini menyatakan bahwa laporan tahunan belum memberikan informasi mengenai pengungkapan sosial perusahaannya secara cukup lengkap.

Pada tabel 4.7 dengan menggunakan uji F dengan tingkat signifikan α = 5 % menunjukkan F hitung sebesar 1,084 dengan signifikansi sebesar 0,346 (p = 0,346; p > 0,05). Adapun nilai F tabel untuk α = 0,05 dengan jumlah variabel adalah (k) = 2: diperoleh F tabel sebesar 3,183. Hal tersebut menunjukkan bahwa Ha tidak dapat diterima (F hitung < F tabel

(1,084 < 3.183). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengungkapan sosial dalam laporan tahunan tidak dipengaruhi secara simultan atau bersama-sama oleh return on asset dan gross profit margin.

Hasil analisis statistik pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai adjusted R square adalah sebesar 0.003, artinya bahwa variabel return on asset dan gross profit margin berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebesar 3%. Sisanya sebesar 97%


(62)

dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Tingkat adjusted R square yang rendah ini menunjukkan perlunya dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain sebagai penduga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Bowman & Haire (1976) dan Preston (1978) dalam Hackston & Milne menyatakan Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial (Anggraini, 2006). Hasil uji-t menunjukkan bahwa return on asset memiliki nilai signifikansi sebesar 0, 166 yang berarti nilai lebih besar dari 0,05. Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (1,407 < 1,675). Gross profit margin memiliki nilai signifikansi sebesar 0,756 yang berarti nilai lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (0,312 < 1,675). Hasil penemuan ini memperlihatkan bahwa tingkat return on assett dan gross profit margin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh belum adanya regulasi di Indonesia yang mengatur tentang pengukuran dan pencatatan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia, karena pasal 74 UU PT No. 40 tahun 2007 membutuhkan dukungan regulasi lainnya. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan ini masih bersifat sukarela. Perusahaan akan melaksanakan dan mengungkapkan tanggung jawab sosial ketika pelaksanaaan dan pengungkapan tersebut memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang ditimbulkan. Keputusan perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial tidak dipengaruhi oleh return on asset dan gross profit margin.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sitorus (2008) yang menemukan bahwa return on asset dan gross profit margin tidak berpengaruh signifikan dengan luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini diperlihatkan dengan nilai t hitung untuk return on asset sebesar 6,141 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 12,706 (6,141 < 12,706); dan nilai t


(63)

hitung gross profit margin sebesar 0,818 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 12,706 (0,818 < 12,706).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis dan melakukan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti memberikan tiga kesimpulan yakni sebagai berikut :

1. Penelitian ini memberikan hasil bahwa return on asset dan gross profit margin secara bersama-sama atau simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007, 2008 dan 2009.

2. Penelitian ini memberikan hasil bahwa secara parsial return on asset tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan real


(64)

estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Demikian juga dengan gross profit margin, secara parsial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007, 2008 dan 2009.

B. Keterbatasan Hasil Penelitian

Penelitian ini memiliki tiga keterbatasan.

1. Sampel yang digunakan hanya perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI, sehingga tidak diketahui bagaimana pengaruh variabel dependen pada jenis perusahaan lain.

2. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas yaitu hanya menggunakan return on asset dan gross profit margin sebagai variabel independen dan pengungkapan tanggung jawab sosial sebagai variabel dependen sehingga variabel-variabel independen tersebut tidak begitu mampu menjelaskan secara jelas jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

C. Saran


(65)

1. Peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan jumlah variabel-variabel independen yang lebih banyak lagi agar nantinya variabel-variabel independen tersebut dapat menjelaskan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan seperti status perusahaan, struktur permodalan, sektor perusahaan, ukuran perusahaan, rasio keuangan lainnya, dan lain-lain.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya, item-item pengungkapan tangung jawab sosial yang digunakan hendaknya senantiasa dikembangkan dan lebih disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan peraturan yang berlaku.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan semua jenis perusahaan yang ada di Indonesia sebagai sampel penelitian agar hasil penelitian dapat lebih akurat lagi. 4. Bagi perusahaan sebaiknya mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan yang

telah dilaksanakan secara lebih rinci di dalam laporan tahunan perusahaan sehingga pengukuran terhadap indeks tanggung jawab sosial perusahaan lebih akurat.

5. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan sebaiknya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungannya sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fr.Reni Retno, 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta)”,

Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Bastian, Indra, 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, USU

Press, Medan.

Fatma, Ade Lubis, Arifin Akhmad, Firman Syarif, 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, Terbitan Pertama, USU Press, Medan.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi i, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Jogiyanto, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE – Yogyakarta, Yogyakarta.

Nugroho, Buono Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Stastistik Penelitian dengan SPSS, Edisi I, ANDI, Yogyakarta.

Nurkhin, Ahmad. (2009). “Corporate Governance dan Profitabilitas;

Pengaruhnya terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal Magister Akuntansi. Universitas Dipenogoro.

Rudito, Bambang dan Melia Famiola, 2003. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia, Rekayasa Sains, Bandung.

Siagian, Matias dan Agus Suriadi, 2010. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR Perspektif Pekerjaan Sosial, FISIP USU PRESS, Medan.


(67)

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, CV Alfabeta, Bandung.

Sitorus, Chaterine EY, 2008. “Analisis Terhadap Hubungan Antara Program Corporate Social Responsibilities Dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT. Toba Pulp Lestari Tbk.)”, Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Fadli dan Syarief Fauzi, 2010. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan

Ummi, Nurfadillah, 2010. “Perbandingan Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Corporate Sosial Responsibilities (Studi Kasus Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan)”, Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan

Umar, Husein, 2008. SMetode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja Gafindo Persada Jakarta.

Untung, Hendrik Budi, 2008. Corporate Social Responsibility, Sinar Grafika, Jakarta

Van Horne, James C. Dan M. John Wachowic, 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,

Edisi Kedua Belas, Terjemahan Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan, PT. Salemba Empat, Buku I, Jakarta.

Wibisono, Yusuf, 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Fascho Publishing, Gresik.

Tabel 3.1


(68)

No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3

1 ASRI Alam Sutera Realty Tbk √ √ √ 1

2 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk √ √ X

3 BIIP Bhuwanatala Indah Permai Tbk √ √ √ 2

4 BKDP Bukit Darmo Property Tbk √ √ √ 3

5 BKSL Sentul City (formerly Bukit Sentul) Tbk √ √ √ 4

6 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk √ √ X

7 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk √ √ X

8 COWL Cowell Development Tbk √ √ √ 5

9 CTRA Ciputra Development Tbk √ √ X

10 CTRP Ciputra Property Tbk √ √ √ 6

11 CTRS Ciputra Surya Tbk √ √ √ 7

12 DART Duta Anggada Realty Tbk √ √ X

13 DILD

Intiland Development (Dharmala

Intiland) Tbk √ √ X

14 DGIK Duta Graha Indah Tbk √ √ X

15 DUTI Duta Pertiwi Tbk √ √ √ 8

16 ELTY Bakrieland Development Tbk √ √ X

17 FMII Fortune mate indonesia √ √ X

18 GMTD

Gowa Makassar Tourism Development

Tbk √ √ √ 9

19 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk √ √ √ 10


(69)

20 JIHD Jakarta Int'l Hotel & Development Tbk X √ X

21 JRPT Jaya Real Property Tbk √ √ √ 11

22 JSPT Jakarta Setiabudi Internal Tbk √ √ X 23 KARK

Dayaindo Resources International

(Karka Yasa Profilia) Tbk √ √ X

24 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk √ √ X 25 KPIG

Global Land Development

(Kridaperdana Indahgraha) Tbk √ √ √ 12

26 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk √ √ √ 13

27 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk √ √ X

28 LPCK Lippo Cikarang Tbk √ √ √ 14

29 LPKR Lippo Karawaci Tbk √ √ √ 15

30 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk √ √ X

31 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk √ √ X

32 OMRE Indonesia Prima Property Tbk √ √ X

33 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk √ √ X

34 PSAB Pelita Sejahtera Abadi Tbk √ √ X

35 PTRA

New Century Development (Putra

Surya Perkasa) Tbk √ √ X

36 PWON Pakuwon Jati Tbk √ √ X

37 PWSI Panca Wiratama Sakti Tbk √ √ X

38 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk √ √ X 39 RODA Royal Oak Development Asia Tbk √ √ X

40 SCBD Danayasa Arthatama Tbk √ √ X

41 SIIP Suryainti Permata Tbk √ √ √ 16

42 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk √ √ X

43 SMRA Summarecon Agung Tbk √ √ √ 17

Sumber: diolah peneliti 2010

Lampiran ii Tabel 4.2


(70)

No . Kode Sifat Indikator Economic Performance Indicators Aspect: Economic Performance

1 EC1 Core nilai ekonomi secara langsung umum dan terdistribusi, termasuk pendapatan,

biaya opearasional, kompensasi pekerja, donasi dan ivestasi sosial lainnya, laba

ditahan dan pembayaran terhadap providers (hutang) dan pemerintah (pajak)

2 EC2 Core Implikasi finansial dan resiko lainnya dan kesempatan kegiatan organisasi yang

berkaitan dengan perubahan iklim

3 EC3 Core pemenuhan dari organisasi melalui rencana keuntungan obligasi

4 EC4 Core bantuan keuangan signifikan yang diterima dari pemerintah

Aspect: Market Presence/Keberadaan Pasar 5 EC5 Add rentang rasio dari upah dibandingkan UMR

didasarkan pada lokasi usaha

6 EC6 Core Kebijakan, prktik dan proporsi pengeluaran supplier didasarkan pada lokasi usaha

7 EC7 Core Prosedur untuk penyewaan dan proporsi dari managemen senior dari komunitas

lokal berdasar lokasi usaha

Aspect: Indirect Economic Impacts

8 EC8 Core Perkembangan dan impek dari investasi infrastruktur dan ketersediaan pelayanan

untuk masyarakat melalui commercial, inkind atau pro bono management

9 EC9 Add Pemahaman dan penjelasan impek ekonomi secara tidak langsung termasuk efek

Luaran

Environmental Performance Indicators Aspect: Materials

10 EN1 Core Material digunakan berdasar berat atau volume

11 EN2 Core Prosentase dari material yang digunakan yang berasal dari bahan baku daur

Ulang

Aspect: Energy

12 EN3 Core konsumsi energi langsung dari sumber energi utama

13 EN4 Core konsumsi energi tidak langsung dari sumber energi utama


(71)

14 EN5 Add energi yang tersimpan mempertimbangkan sonservasi dan peningkatan efesiensi

15 EN6 Add Inisiatif untuk menyediakan efisien energi atau energi yang dapat diperbarui

berdasar produk dan jasa dan pengurangan dalam persyaratan energi sebagai

hasil dari insiatif tersebut

16 EN7 Add inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pencapaian

pengurangan tersebut Aspect: Water

17 EN8 Core Pemakaian total air dari sumber

18 EN9 Add sumber air secara signifikan terpengaruhi oleh pemakaian air

19 EN10 Add Prosentase dan total volume air daur ulang dan reused

Aspect: Biodiversity

20 EN11 Core lokasi dan ukuran dari tanah yang dimiliki, manage atau area yang dilindungi dan

area dengan nilai kenekaragaman bio yang tinggi diluar area yang dilindungi

21 EN12 Core Penjelasan dari impek signifkan dari kegiatan, produk dan jasa tentang

kenekaragaman bio dalam area yang dilindungi dan area denga keanekaragaman bio yang tinggi diluar area yang dilindungi 22 EN13 Add Habitat yang dilindungi atau di kembalikan 23 EN14 Add strategi, aksi sekarang dan rencana

mendatang untuk mengelola impek yang berkaitan dengan keanekaragam bio

24 EN15 Add Jumlah dari IUCN Daftar spesies langka dan daftar spesies conservasi dengan

habitat dalam area ang dipengaruhi oleh operasi berdasar pada level dan resiko

kepunahan

Aspect: Emissions, Effluents, and Waste/Emisi, limbah dan pengaliran limbah 25 EN16 Core jumlah gas rumah kaca langsung maupun

tidak langsung berdasarkan volume

26 EN17 Core gas rumah kaca tidak langsung yang lain berdasarkan berat atau volume

27 EN18 Add inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaian pengurangan


(1)

Hasil uji statistik deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 51 -.201 .089 .01963 .045018

GPM 51 .026 .842 .43833 .153516

CSR 51 .026 .667 .29843 .182025


(2)

Lampiran xiii

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .17804694

Most Extreme Differences Absolute .150

Positive .150

Negative -.131

Kolmogorov-Smirnov Z 1.074

Asymp. Sig. (2-tailed) .199

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data


(3)

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .260 .078 3.336 .002

ROA .806 .573 .199 1.407 .166 .993 1.007

GPM .052 .168 .044 .312 .756 .993 1.007


(4)

Lampiran xvi

Hasil Uji Heterokedastisitas


(5)

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .208a .043 .003 .181718 2.566

a. Predictors: (Constant), GPM, ROA b. Dependent Variable: CSR


(6)

Lampiran xviii

Hasil Uji Hipotesis F (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .072 2 .036 1.084 .346a

Residual 1.585 48 .033

Total 1.657 50

a. Predictors: (Constant), GPM, ROA b. Dependent Variable: CSR

Hasil Uji Hipotesis t (Uji t)

C oeffic ientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .260 .078

3.336 .002

ROA .806 .573 .199 1.407 .166

GPM .052 .168 .044 .312 .756


Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Net Profit Margin, dan Operating Profit Margin Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang Terdaftar di BEI

4 54 87

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 20 81

Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3 53 98

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan-Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

4 54 83

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Analisis pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi Tahun 2008 -2012.

3 51 124

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN MEDIA TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESI

0 14 95

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), RETURN ON ASSETS (ROA), DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 107

ANALISIS PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), RETURN ON ASSETS (ROA), DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 26