Kerentanan ekosistem hutan dan pola fenologi Dipeterocarpaceae

1.1 Kerentanan Terhadap Perubahan Iklim

Hutan berperan penting bagi kehidupan manusia. Secara umum peran tersebut disajikan pada Gambar 2. JASA PENDUKUNG untuk memproduksi semua jasa ekosistem • Siklus hara Produk utama • Pembentukan tanah Keberadaan habitat • Memelihara keaneka ragaman hayati FUNGSI PENYEDIAAN • Produk kayu • Produk non‐kayu • Air FUNGSI PENGATURAN • Mengatur iklim • Mengatur makanan • Mengatur penyakit FUNGSI BUDAYA • Keindahan • Spiritual • Rekreasi KEAMANAN • Keamanan pribadi • Akses ke sumber daya terjamin • Aman dari bencana disaster KESEHATAN • Akses air dan udara bersih • Kuat • Sehat HUBUNGA SOSIAL YANG BAIK • Keterpaduan sosial • Saling menghormati • Ability to help others MATERI DASAR UNTUK HIDUP • Kehidupan layak • Makanan bergizi • Tempat tinggal • Access to goods KEHIDUPAN MANUSIA Sumber : Locatelli 2008, Seppala 2009, Louman, et al., 2009 Gambar 2. Ekosistem hutan, barang dan jasa hutan serta hubungannya dengan kehidupan manusia Hutan menyediakan barang dan jasa lingkungan untuk kelangsungan hidup manusia. Barang dimaksud dapat berupa, produk kayu, non kayu, air. Jasa hutan, dapat berupa pembentukan tanah dan siklus hara. Sebaliknya manusia melakukan pengelolaan terhadap hutan dengan maksud untuk mendapatkan barang dan jasa hutan secara cukup dan berkelanjutan. Interaksi tersebut sudah berlangsung lama sekali. Perubahan iklim akan mempengaruhi ekosistem hutan dan manusia, secara positif ataupun negatif. Besarnya pengaruh positif atau negatif tersebut tergantung pada sensitivitas dan kapasitas adaptasi dari ekosistem hutan dan masyarakat Gambar 3 . Efek negatif akan dirasakan makin besar di masa mendatang bila tidak dilakukan penanganan sejak dini. Adanya pengaruh negatif ini menandakan bahwa ekosistem hutan dan manusia rentan terhadap perubahan iklim. 4 • Pendahuluan PERUBAHAN IKLIM Pemicu Perubahan Lain Singkapan Kerentanan gabungan sistem manusia‐lingkungan karena hilangnya jasa ekosistem Sensitivitas Kapasitas Adaptasi Ekosistem hutan Sensitivitas Kapasitas Adaptasi Masyarakat Barang dan jasa lingkungan Pengelolaan Sumber Sumber: Locatelly 2008 Gambar 3. Kerentanan ekosistem dan masyarakat Kerentanan terhadap perubahan iklim dalam IPCC diartikan sebagai keterbatasan kapasitas yang dimiliki untuk mengatasi konsekuensi negatif dari perubahan iklim. Kerentanan dapat juga diartikan sebagai derajat kemudahan suatu sistem terkena dampak, atau ketidak-mampuan untuk menanggulangi dampak, termasuk dampak dari variabilitas iklim dan kondisi ekstrem. Metzger, et al., 2006 dan IPCC 2007 mendefinisikan kerentanan sebagai fungsi dari eksposure, sensitivitas suatu sistem untuk berubah, dan kapasitas beradaptasi yang dipunyai yaitu resilience. Hutan dan masyarakat memperlihatkan kerentanan yang berbeda terhadap iklim yang ber variasi, tergantung pada daerah dan tipe hutan, kondisi geografis, latar belakang budaya, kebijakan, kelembagaan, dsb. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan juga ber variasi. Sebagai contoh: masyarakat miskin dengan mobilitas geografis yang rendah akan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim dibandingkan dengan mereka yang mempunyai mobilitas tinggi. Mereka memerlukan kebijakan dan pengelolaan terhadap hutan tempat mereka bergantung untuk mengurangi kerentanan mereka Reid dan Huq, 2007. Pengelolaan hutan lestari sangat esensial untuk mengurangi kerentanan hutan terhadap perubahan iklim dan kerentanan masyarakat yang ada di dalam atau sekitar hutan. Namun, terdapat keterbatasan kapasitas hutan dan masyarakat yang kehidupannya tergantung pada hutan untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. Komitmen yang kuat diberbagai pihak pada level nasional maupun lokal sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan dalam beradaptasi dan merealisasikan pengelolaan hutan lestari. Sintesis Penelitian Integratif Adaptasi Bioekologi dan Sosial Ekonomi Budaya terhadap Perubahan Iklim • 5