26
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain korelatif dengan jenis penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan data cross sectional yaitu pengukuran
hubungan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu satuan waktu Dharma, 2011. Rancangan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan
gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan burnout perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan.
2. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
2.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Nursalam, 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat
pelaksana yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS dan bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan, yaitu berjumlah 173 orang
Data Tenaga Bidang Keperawatan RSUD Dr. Pirngadi Medan 2015. 2.2
Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat
dipergunakan sebagai subjek penelitian Dharma, 2011. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui formula Slovin:
1
2
d N
N n
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: n = besar sampel
N = besar populasi d = batas toleransi kesalahanerror tolerance 10
Dari hasil perhitungan, diperoleh jumlah sampel adalah 63 perawat pelaksana berstatus Pegawai Negeri Sipil PNS yang bekerja di ruang rawat inap
Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan. 2.3
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling, dimana
peneliti terlebih dahulu membagi proporsi sampel menurut kelasruangan yang telah ditentukan Dharma, 2011. Kelas yang dimaksud adalah ruangan-ruangan
tempat perawat pelaksana bekerja. Peneliti menetapkan sampel dengan cara mendata seluruh populasi target, kemudian mengelompokkannya berdasarkan
kelasruangan yang ada dan menentukan jumlah sampel dengan membagi jumlah anggota kelas dalam populasi jumlah perawat dalam ruangan tertentu dengan
proporsi jumlah sampel yang diharapkan dan jumlah populasi. Perhitungan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Kelas Anggota
Populasi Sampel
Kelas Sampel
Kelas Anggota
Kelas Sampel
36 .
Kelas Anggota
Kelas Sampel
173 63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Pembagian Sampel dan Populasi Menurut Ruangan
Ruangan Populasi
Sampel Rafflesia
10 4
VIP.I Anggrek 1 10
4 VIP.II Anggrek 2
9 3
PLUS A Mawar 1 9
3 PLUS B Mawar 2
7 3
E.Terpadu 6
2 R. XV Dahlia 1
13 5
R. XVII Dahlia 2 12
4 Lantai VI Tulip 2
12 4
Lantai VII Tulip 3 11
4 R. III Melati 1
9 3
R. Neurologi Melati 2 5
1 R. VII Melati 3
8 3
R. IX Kenanga 1 7
3 R. XXI Asoka 1
10 4
R. XIV Asoka 2 10
4 R. XVIII Flamboyan
9 3
R. XXIII Matahari 10
4 RRG
6 2
Total 173
63 3.
Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan. Peneliti memilih Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan sebagai lokasi
penelitian karena Rumah Sakit Dr. Pirngadi merupakan rumah sakit pemerintah rujukan tipe B sekaligus rumah sakit pendidikan yang memiliki jumlah tenaga
keperawatan yang memadai dan bervariasi menurut gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan dan tingkat burnout yang dialami sehingga
menyediakan jumlah sampel yang mewakili untuk penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada September 2014-Juli 2015. Pengambilan data
dilakukan pada Mei-Juni 2015. 4. Pertimbangan Etik
Pengumpulan data dilakukan setelah terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan kemudian permohonan izin penelitian yang telah diperoleh dikirimkan ke tempat penelitian RSUD. Dr.
Pirngadi Medan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu memberi penjelasan kepada calon responden
penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Hidayat 2007, mengatakan bahwa ada pertimbangan etik yang perlu diperhatikan pada
saat penelitian yaitu: Informed consent, bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Peneliti
menanyakan kesediaan menjadi responden setelah peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan dampaknya. Jika responden
bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak mereka. Anonimity,
penelitian tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan. Confidentiality, penelitian menjamin kerahasiaan informasi responden dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
5. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
tersebut terdiri dari tiga bagian: kuesioner data demografi, kuesioner gaya kepemimpinan kepala ruangan dan kuesioner burnout perawat pelaksana.
Kuesioner bagian pertama berisi data demografi perawat pelaksana meliputi: jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan dan masa kerja.
Kuesioner bagian kedua berisi pertanyaan yang memberikan gambaran perawat pelaksana tentang gaya kepemimpinan kepala ruangan berdasarkan teori
gaya kepemimpinan oleh Lewin 1939 dalam Marquis Huston, 2010. Kuesioner tersebut berjumlah 18 pertanyaan berdasarkan 3 gaya kepemimpinan.
Pertanyaan nomor 1, 4, 7, 10, 13, dan 16 mencerminkan gaya kepemimpinan otokratis. Pertanyaan nomor 2, 5, 8, 11, 14, dan 17 mencerminkan gaya
kepemimpinan demokratis. Pertanyaan nomor 3, 6, 9, 12, 15, dan 18 mencerminkan gaya kepemimpinan laissez-faire. Pilihan jawaban yang diberikan
adalah „Tidak‟ yang diberi skor 0, „Ya‟ yang diberi skor 1. Kuesioner bagian ketiga berisi pertanyaan mengenai burnout perawat
pelaksana. Kuesioner tersebut berjumlah 22 pertanyaan yang dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan 3 dimensi burnout. Dimensi kelelahan sebanyak 7 pertanyaan,
dimensi depersonalisasi sebanyak 7 pertanyaan dan dimensi penurunan prestasi sebanyak 8 pertanyaan. Pilihan jawaban yang diberikan adalah „tidak pernah‟
yang diberi skor 1, „jarang‟ yang diberi skor 2, „sering‟ yang diberi skor 3, dan „selalu‟ yang diberi skor 4.
Universitas Sumatera Utara
6. Validitas dan Reliabilitas
6.1 Validitas
Validitas menunjukkan ketepatan pengukuran suatu instrumen, artinya suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur subjek dengan
benar. Validitas merupakan syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran. Pada variabel yang tidak bisa diukur secara
langsung, peneliti menjabarkan konsep dari tingkat teoritis sampai dengan indikator-indikatornya Dharma, 2011.
Prosedur yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur kuesioner gaya kepemimpinan dan kuesioner burnout adalah uji validitas isi content validity.
Prosedur validitas alat ukur ditentukan dengan meminta pendapat pakar pada bidang yang sedang diteliti. Uji validitas dilakukan sebelum pengumpulan data
dengan melakukan konsultasi kepada tiga orang validator ahli: Diah Arruum, S.Kep, Ns, M.Kep, Hinsa Siburian, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Kepala Bidang
Instalasi Ruang Rawat Inap, dan Ns. Roslina, SKM. S.Kep, M.Kep selaku Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan Litbang Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan.
Hasil uji validitas dari instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah 0,86 untuk kuesioner gaya kepemimpinan dan 0,84 untuk kuesioner burnout. Kedua
kuesioner telah dinyatakan valid. 6.2
Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran yang
menunjukkan apabila pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika instrumen digunakan kembali secara berulang Dharma, 2011. Reliabilitas suatu
instrumen ditentukan berdasarkan perhitungan statistik dengan rentang nilai 0-1.
Universitas Sumatera Utara
Nilai 1 menunjukkan reliabilitas sempurna yang jarang terjadi akibat kesalahan acak random error beberapa derajat dalam pengukuran. Untuk dapat digunakan
dalam suatu penelitian sebaiknya instrumen memiliki nilai reliabilitas di atas 0,7 70 dari varian skor observasi.
Peneliti melakukan uji reliabilitas di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan yang dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 30 perawat yang
memiliki kriteria yang sesuai dengan kriteria penelitian. Penentuan reliabilitas kuesioner gaya kepemimpinan menggunakan formula kr-21. Penentuan reliabilitas
kuesioner burnout menggunakan program komputer untuk analisa statistik Cronbach’s alpha. Hasil uji reliabilitas gaya kepemimpinan dari 18 pernyataan
yang diberikan kepada 30 perawat pelaksana di ruang rawat inap adalah 0,74 dan hasil uji reliabilitas dari 22 pernyataan yang diberikan kepada 30 perawat
pelaksana di ruang rawat intensif adalah 0,818. 7.
Pengumpulan Data Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapat izin pelaksanaan
penelitian dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara kemudian RS Dr. Pirngadi Medan. Peneliti selanjutnya mengantarkan surat
izin penelitian yang telah disetujui oleh rumah sakit ke Bagian Keperawatan RS Dr. Pirngadi Medan.
Peneliti menetapkan sampel penelitian setelah mendapatkan izin dari bagian keperawatan untuk dapat melakukan penelitian di ruangan rawat inap. Sampel
dipilih dengan menggunakan teknik quota sampling.
Universitas Sumatera Utara
Setelah sampel terpilih, peneliti mengadakan pendekatan kepada subjek penelitian yaitu perawat pelaksana melalui kepala ruangan dengan menjelaskan
tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian serta meminta persetujuan calon responden menjadi subjek penelitian. Jika calon responden bersedia, maka
calon responden menandatangani informed consent. Responden selanjutnya diberi lembar kuesioner dan diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan petunjuk
yang diberikan. Peneliti memberitahu responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan dan dilakukan oleh responden dan harus diisi
sendiri oleh responden. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti memeriksa kelengkapan data. Keseluruhan data selanjutnya dikumpulkan untuk
dianalisa. 8.
Analisa Data Peneliti melakukan analisa data melalui enam tahap. Tahap pertama adalah
editing, yaitu memeriksa kelengkapan data responden dan memastikan bahwa semua pertanyaan telah terisi sesuai petunjuk. Tahap kedua adalah coding, yaitu
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Peneliti membuat kode pada kuesioner sebagai pengganti identitas responden dan
selanjutnya peneliti memberikan kode pada masing-masing pernyataan dalam kuesioner. Tahap ketiga adalah sorting, yaitu peneliti mengelompokkan data
menurut jenis yang dikehendaki klasifikasi data, misalnya menurut tanggal dan sebagainya. Tahap keempat adalah entry data yaitu jawaban-jawaban yang sudah
diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data. Tahap kelima adalah cleaning, yaitu peneliti mengecek kembali
data yang telah dimasukkan untuk mengetahui adanya kesalahan atau tidak. Tahap
Universitas Sumatera Utara
keenam adalah data analysis, yaitu data yang telah terkumpul dianalisi kembali untuk menghindari kesalahan data.
8.1 Analisis Univariat Analisis univariat merupakan suatu prosedur untuk menganalisa data dari
masing-masing variabel secara terpisah yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik subjek penelitian Dharma, 2011. Pada analisis ini akan diketahui
distribusi frekuensi mengenai karakteristik responden yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama masa kerja. Variabel gaya kepemimpinan
kepala ruangan dianalisis menggunakan skala nominal. Setiap pertanyaan memiliki 2 pilihan jawaban. Variabel burnout dianalisis menggunakan skala
ordinal. Setiap pertanyaan memiliki 4 pilihan jawaban. 8.2
Analisis Bivariat Analisis Bivariat adalah suatu prosedur analisa hubungan dua variabel
Dharma, 2011. Analisa digunakan secara komputerisasi untuk melihat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan burnout perawat pelaksana di Rumah Sakit Dr.
Pirngadi Medan. Uji hipotesis korelasi yang digunakan adalah uji spearman.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN