Sejarah Singkat Kampung Sidoarjo

Kristen Katolik 5,4 yang berjumlah 88 jiwa, dan pemeluk agama Budha sebesar 1,5 atau sebanyak 30 jiwa.

E. Mata Pencarian Penduduk

Mayoritas penduduk Kampung Sidoarjo memiliki mata pencarian sebagai petani dengan varietas tanaman singkong dan berternak sebagai mata pencarian sambilan. Meskipun demikian sebagian memiliki mata pencarian lain baik sebagai sampingan ataupun berfokus pada mata pencarian ini. Rincian mata pencarian penduduk Kampung Sidoarjo adalag sebagai berikut: Tabel 3. Mata Pencarian Pokok Penduduk Berdasarkan Jenis Usia No Mata Pencarian Jumlah Keterangan 1 Pegawai Negri Sipil 20 Orang 2 Perkebunan karet 437 KK 3 Perkebunan Sawit 48 KK 4 Peternak Ikan 13 Orang 5 Petani Kebun 50 Orang 6 Usaha Perdagangan 42 Orang 7 Peternak Besar sapi, kerbau 357 KK 8 Peternak kambing 232 KK 9 Peternak Unggas 132 KK 10 Pegawai Kampung 14 Orang 11 Karyawan Industri 90 Orang Sumber : Monografi Petani Kebun sidioarjo

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka didapatlah beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Pada aspek musyawarah, sesuai teori Kuntowijoyo dalam penyusunan APBK telah diterapkan di Kampung Sidoarjo. Namun, musyawarah yang terjadi di Kampung Sidoarjo mengalami kendala. Sebagian masyarakat yang seharusnya menjadi peserta penyusunan APBK tidak diikutsertakan karna kendala yang terjadi masyarakat tidak mendapat undangan dari aparatur kampung. Tetapi, musyawarah dalam penyusunan APBK sudah berjalan dengan baik dan mencapai mufakat serta disetujui oleh peserta musyawarah. 2. Dilihat dari aspek partisipasi dalam penyusunan dan pembahasan APBK memang sudah dilaksanakan tetapi penerapan prinsip-prinsip demokrasi yaitu partisipasi belum optimal diterapkan dalam pembahasan APBK. Hal ini dikarenakan dalam penyusunan APBK masih banyak masyarakat yang tidak hadir dan ada yang hadir tetapi hanya sebagai penonton atau hanya datang duduk diam. 3. Aspek kerjasama dalam prinsip-prinsip demokrasi di Kampung Sidoarjo belum berjalan dengan lancar, dikarenakan komunikasi dan koordinasi antara aparatur kampung dengan tokoh masyarakat belum

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sungai Sebagai Pembentuk Permukiman Masyarakat di Pinggiran Sungai Siak (Studi Kasus : Permukiman di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak, Riau)

8 113 117

Banjir di Perkotaan (Studi Kasus Kampung Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan)

16 159 150

Analisis Dampak Program Alokasi Dana Kampung Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kampung di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh

7 61 130

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris Di Pemerintah Kabupaten Karo)

7 88 168

Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara

0 8 38

PARTICIPATORY BUDGETING (Study Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kabupaten DompuTahun Anggaran 2008)

0 2 3

Komunikasi Ritual Dalam Tradisi Haolan di Kampung Sukamanah (Studi Deskriptif Mengenai Komunikasi Ritual dalam Tradisi Haolan di Kampung Sukamanah Desa Cibitung Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat)

1 3 2

Peningkatan Status Tanah Bekas Kas Kampung Menjadi Tanah Hak Milik (Studi di Kampung Sidomulyo Kecamatan Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang)

0 4 54

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG OPTIMALNYA DEMOKRATISASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN KAMPUNG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (APBK) TAHUN 2011 (Studi Kasus di Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way kanan)

0 14 91

Faktor-Faktor Penyebab Kurang Optimalnya Demokratisasi Dalam Penyusunan Peraturan Kampung Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK)Tahun 2011 (Studi Kasus di Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan.

0 5 92