Kontrol Akhir Demokrasi DesaKampung

Peraturan Kampung tentang APBK. Sedangkan musyawarah pada tahapan ini tidak hanya dilakukan dilakukan oleh BPK, tetapi oleh pemerintah kampung yang dihadiri oleh kepala kampung,sekertaris kampung, kepala dusun dan lembaga kemasyarakatan kampung. Dalam musyawarah yang dilakukan oleh pemerintah kampung, pemerintah kama\pung melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan APBK tahun lalu, yang kemudian diproyeksi menjadi penyusunan rancangan APBK tahun mendatang sebagai bentuk partisipasi pemerintah kampung. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, Pasal 57 Tahap kedua yaitu proses, yaitu diadakannya pembahasan rancangan APBK yang diajukan oleh pemerintah kampung. Pada tahapan ini pembahasan dilakukan bersama oleh pemerintah kampung bersama-sama dengan BPK, LPMK, dan juga masyarakat kampung dalam sebuah forum yang dinamakan musyawarah. Dalam musyawarah tersebut perlu adanya partisipasi dari tiap-tiap peserta musyawarah untuk menyempurnakan APBK, baik itu perkiraan pos penerimaan dan pos belanja desa. Tahap yang ketiga, yaitu tahapan penetapan peraturan Kampung tentang APBK. Pada tahapan ini kepala kampung bersama BPK menetapkan peraturan kampung tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung APBK dan keputusan ini dibacakan serta ditandatangani bersama dalam musyawarah di hadapan seluruh peserta musyawarah. Hasil keputusan ini disepakati dalam suasana kekeluargaan toleransi musyawarah mufakat, saling menerima dan melaksanakan keputusan bersama sebagai bentuk partisipasi. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, Pasal 55 ayat 1. Berdasarkan tahapan tersebut untuk mencari faktor-faktor penyebab kurang optimalnya demokratisasi dalam tahapan penyusunan APBK, peneliti menggunakan prinsip-prinsip demokratisasi yang dikemukakan oleh Dahl yaitu Partisipasi dan Kontrol akhir dan Kuntowijoyo yaitu Musyawarah dan Kerja sama. Prinsip-prinsip demokratisasi musyawarah, partisipasi, kerjasama dan kontrol akhir yang dikemukakan oleh Dahl dan Kuntowijoyo menurut peneliti cocok untuk dijadikan acaun dalam meneliti faktor-faktor penyebab kurang optimalnya demokratisasi dalam penyusunan Peraturan Kampung tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung APBK Sidoarjo tahun 2011. Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba menguraikan dalam bentuk gambaran kerangka pikir tentang faktor-faktor penyebab kurang optimalnya demokratisasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi yaitu musyawarah, partisipasi, kerja sama dan kontrol akhir dalam penyusunan Peraturan Kampung tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung APBK yang coba peneliti tuangkan dalam bentuk bagan di bawah ini :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sungai Sebagai Pembentuk Permukiman Masyarakat di Pinggiran Sungai Siak (Studi Kasus : Permukiman di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak Kabupaten Siak, Riau)

8 113 117

Banjir di Perkotaan (Studi Kasus Kampung Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan)

16 159 150

Analisis Dampak Program Alokasi Dana Kampung Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kampung di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh

7 61 130

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris Di Pemerintah Kabupaten Karo)

7 88 168

Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara

0 8 38

PARTICIPATORY BUDGETING (Study Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kabupaten DompuTahun Anggaran 2008)

0 2 3

Komunikasi Ritual Dalam Tradisi Haolan di Kampung Sukamanah (Studi Deskriptif Mengenai Komunikasi Ritual dalam Tradisi Haolan di Kampung Sukamanah Desa Cibitung Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat)

1 3 2

Peningkatan Status Tanah Bekas Kas Kampung Menjadi Tanah Hak Milik (Studi di Kampung Sidomulyo Kecamatan Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang)

0 4 54

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG OPTIMALNYA DEMOKRATISASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN KAMPUNG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (APBK) TAHUN 2011 (Studi Kasus di Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way kanan)

0 14 91

Faktor-Faktor Penyebab Kurang Optimalnya Demokratisasi Dalam Penyusunan Peraturan Kampung Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK)Tahun 2011 (Studi Kasus di Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan.

0 5 92