Siklus II Tahap demi tahap yang dilaksanakan pada siklus II pada dasarnya sama
dengan siklus I. Namun materi yang dikaitkan antara mata pelajaran dalam pembelajarannya yang berbeda kemudian mengadakan perbaikan pada
kegiatan yang dirasa kurang pada siklus I setelah dilakukan refleksi untuk dapat ditingkatkan lagi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil tindakan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan model PBL dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa kelas IV Sulaiman SD Muhammadiyah Metro Pusat pada pembelajaran
tematik. Meningkatnya sikap percaya diri siswa dapat dilihat pada persentase sikap percaya diri siswa secara klasikal pada siklus I sebesar
52,85 dengan kategori sikap percaya diri siswa secara klasikal “cukup baik”, sedangkan siklus II sebesar 75,02 dengan kategori
sikap percaya diri siswa secara klasikal “baik”. Hal ini menunjukan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 22,17.
2. Penggunaan model PBL dapat meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa kelas IV Sulaiman SD Muhammadiyah Metro Pusat pada
pembelajaran tematik. Meningkatnya keterampilan berfikir kritis siswa dapat diketahui dari persentase nilai keterampilan berfikir kritis siswa
secara klasikal pada siklus I adalah 60 dengan kategori persentase ketuntasan keterampilan berfikir kritis siswa secara klasikal ”baik”,
sedangkan persentase ketuntasan keterampilan berfikir kritis siswa siklus II adalah 80 dengan kategori persentase nilai keterampilan
berfikir kritis siswa secara klasikal ”baik”. Hal ini menunjukan adanya peningkatan persentase nilai keterampilan berfikir kritis siswa secara
klasikal dari siklus I ke silkus II sebesar 20.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan data di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain bagi:
1. Siswa Siswa diharapkan lebih percaya diri, berfikir kritis, semangat dan
aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat
memahami materi pembelajaran dengan baik. Selain itu siswa juga harus mengerjakan dengan baik tugas yang diberikan, baik tugas
individu maupun kelompok. 2. Guru
Hendaknya dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di SD lebih mengoptimalkan penggunaan model PBL karena dapat membantu
meningkatkan sikap percaya diri dan keterampilan berfikir kritis siswa dalam pembelajaran tematik.
3. Sekolah Memfasilitasi model PBL dalam proses pembelajaran. Selain itu
perlunya dukungan dari kepala sekolah untuk mengupayakan dan memberi dorongan agar guru yang telah memiliki pengetahuan dan
pengalaman tentang penggunaan model PBL agar dapat menerapkannya dalam pembelajaran.