Penomoran Jenis dan Kode Polimer pada Kemasan

tidak dapat dibuat menjadi plastik lagi. Contoh bahan thermosetting adalah : Bakelit, Silikon dan Epoksi. 3. Bahan Elastis Elastomer yaitu bahan yang sangat elastis. Contoh bahanelastis adalah : karet sintetis. Beberapa keuntungan plastik adalah : 1. Massa jenis rendah 0,9-2,2 [gcm3] 2. Tahan terhadap arus listrik dan panas, memiliki sedikit elektron bebas untuk mengalirkan panas dan arus listrik. 3. Tahan terhadap korosi kimia karena tidak terionisasi untuk membentuk elektron kimia. Pada umumnya tahan terhadap larutan kimia, dan logam juga sangat sukar untuk larut. 4. Mempunyai permukaan dan penampakan yang sangat baik dan mudah diwarnai. Kerugian plastik adalah : 1. Modulus elastisnya relatif rendah. 2. Mudah mulur Creep pada suhu kamar. 3. Maksimum temperatur nominalnya rendah. 4. Mudah patah pada sudut bagian yang tajam. 5. Beberapa jenis plastik mengandung zat kimia berbahaya pada penyusunnya khususnya plastik dengan kode 1,3,6,7khususnya polycarbonate. Penomoran jenis dan kode akan dibahas selanjutnya.

2.2 Penomoran Jenis dan Kode Polimer pada Kemasan

Kemasan makanan, minuman dan hampir semua peralatan rumah tangga dan peralatan dapur kebanyakan berbahan polimer, polimer dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan plastik. Plastik memiliki beberapa jenis tergantung kepada ujung dari rantai monomer dan kode dalam panah segitiga yang digunakan. Secara umum ada 7 jenis plastik yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari- hari yaitu polyethilen terephtalat PET, High Density Polyehylene HDPE, polyvinyl chloride PVC, Low Density Polyethylene LDPE, polypropilene PP, polystirenePS dan other 7. Kode-kode yang menandakan bahan pembuatan kemasan plastik tersebut dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada Tahun Universitas Sumatera Utara 1998 di Amerika Serikat dan kemudian diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti International Organization for Standarization ISO. Tujuan pemberian kode ini adalah untuk memudahkan konsumen mengenali keamanan dan bahaya kemasan plastik. Kode ini biasanya di cetak di bawah kemasan plastik berupa angka dan huruf dalam lingkaran segitiga logo daur ulang, yang biasanya tercantum di bagian bawah kemasan. Gambar 2.1 Kode Jenis Plastik sumber :https:www.academia.edu5124344JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMASAN Khusus plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 polycarbonate, seluruhnya memiliki sifat bahaya secara kimiawi. Ini tidak berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 kecuali polycarbonate lebih aman untuk digunakan. Simbol Dan Kode Jenis Plastik 1. Segitiga recycle dgn Nomor 1 PET PETE — Polyethylene Terephthalate Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET polyethylene terephthalate. Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernihtransparantembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol Jenis PETPETE ini direkomendasikan hanya sekali pakai,kenapa?Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan Universitas Sumatera Utara zat karsinogenik dapat menyebabkan kanker. Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida. Sifat : Jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas danair, melunak pada suhu 80 o C Penggunaan : Botol minuman, minyak goreng, selai peanut butter, kecap dansambal, traybiskuit. Gambar 2.2 contoh produk berbahan Polyethylene Terephthalate PETPETE dan strukturnya sumber :https:www.academia.edu5124344JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMASAN 2. Segitiga recycle dgn Nomor 2 HDPE – High Density Polyethylene Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE high density polyethylene di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makananminuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Sifat : Keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembaban, permeabel terhadap gas, permukaan berlilin waxy, buram opaque, mudah diwarnai, diproses dan dibentuk, melunak pada suhu 75 o C Universitas Sumatera Utara Penggunaan : Botol susu cair dan juice, tutup plastik, kantong belanja dan wadah es krim. Gambar 2.3 contoh produk berbahan High Density Polyethylene dan strukturnya sumber :https:www.academia.edu5124344JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMASAN 3. Segitiga recycle dgn Nomor 3 V — Polyvinyl Chloride Tertera logo daur ulang terkadang berwarna merah dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. Huruf V itu berarti PVC polyvinyl chloride, yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus cling wrap, dan botol-botol. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu 80 o C. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sifat : Kuat, keras, bisa jernih, bentuk dapat diubahdgn pelarut, melunak pada suhu 80 o C Penggunaan : Botol jus, air mineral, minyak sayur, kecap,sambal, pembungkus makanan food wrap Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 contoh produk berbahan V - Polyvinyl Chloride dan strukturnya sumber :https:www.academia.edu5124344JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMASAN 4. Segitiga recycle dgn Nomor 4 LDPE — Low Density Polyethylene Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE low density polyethylene yaitu plastik tipe cokelat thermoplasticdibuat dari minyak bumi, biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60 o C sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. Sifat : Mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, melunak pada suhu 70 o C Penggunaan : Pot yoghurt, kantong belanja kresek,kantong roti dan makanan segar, botol yang dapat ditekan Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 contoh produk berbahan Low Density Polyethylene dan strukturnya sumber :https:www.academia.edu5124344JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMASAN 5. Segitiga recycle dgn Nomor 5 PP — Polypropylene Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP polypropylene adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Sifat : Keras tapi fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, melunak pada suhu 140 o C Penggunaan : Pembungkus biskuit, kantong chipskentang, krat serealia, pita perekat kemasan dan sedotan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6 contoh produk berbahan Polypropylene dan strukturnya sumber :https:www.academia.edu5124344JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMASAN 6. Segitiga recycle dgn Nomor 6 PS — Polystyrene Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS polystyrene ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar cara terakhir dan sebaiknya dihindari. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning- jingga, dan meninggalkan jelaga. Polistiren PS Sifat : Jernih seperti kaca, kaku, getas, buram, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, melunak pada suhu 95 o C. Penggunaan : Wadah makanan beku, sendok, garpu Polistiren busa EPS –‗stryofoam‘. Universitas Sumatera Utara Sifat : Bentuk busa, ringan, getas, kaku, biasanya berwarna putih Penggunaan : Wadah makanan siap saji, cup kopi. Gambar 2.7 contoh produk berbahan Polystyrene sumber :https:www.academia.edu5124344JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMASAN 7. Segitiga recycle dgn Nomor 7 - OTHER Untuk jenis plastik ―other‖ ini ada 4 macam, yaitu: 1. SAN – styrene acrylonitrile, 2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene, 3. PC – polycarbonate, 4. Nylon Jenis-jenis tersebut dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia, suhu, kekuatan, kekakuan dan tingkat kekerasan yg telah ditingkatkan. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi dan sikat gigi. Sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan atau pun minuman. PC polycarbonate dpt ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita sippy cup, botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu formula. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem Universitas Sumatera Utara hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Contoh lain jenis plastik yang termasuk kode 7 misalnya polikarbonat. Sifat : Keras, jernih, tahan panas Penggunaan : Galon air mineral, botol susu bayi Selain plastik yang disebutkan diatas, Melamin-formaldehid MF, termasuk jenis plastik berkode 7. Plastik ini tidak dapat didaur ulang termoset. Melamin terbuat dari resin dan formalin. Formalin pada melamin inilah yang dapat membahayakan tubuh manusia. Melamin yang asli sebenarnya dapat tahan terhadap suhu tinggi namun akhir-akhir ini beredar melamin produk Cina yang kualitasnya berbeda dengan melamin asli. Sifat : Keras, kuat, mudah diwarnai, bebas rasa dan bau, tahan terhadap pelarut dan noda, kurang tahan terhadap asam dan alkali Penggunaan : Peralatan makan: gelas, mangkok, sendok, dan piring. Gambar 2.8. contoh produk berkode recycle nomor 7 sumber :https:www.academia.edu5124344JENIS_DAN_KODE_POLIMER_UNTUK_KEMASAN

2.3 Pemanfaatan Polimer

Dokumen yang terkait

Studi Temperatur Optimal Terhadap Sifat Mekanik Dengan Campuran Bahan Polypropylene Dan Polyethylene Pada Proses Mixing

1 61 144

Studi Temperatur Optimal Terhadap Campuran Bahan Polypropylene Dan Polyethylene Pada Proses Mixing Untuk Pemakaian Plastic Injection Molding

1 69 141

Pengaruh Konsentrasi Maleat Anhidrida Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrida Pada Polipropilena Terdegradasi Dengan Inisiator Benzoil Peroksida

3 57 60

PENGARUH PROSENTASE SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN TARIK NANO KOMPOSIT HDPE (HIGH DENSITY POLYETHYLENE) DENGAN PROSES INJECTION MOULDING PADA TEMPERATUR 150˚C

0 6 1

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TARIK BETON

2 28 19

CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) DAN KEKUATAN TARIK CAMPURAN POLYPROPYLENE DAN POLYETHYLENE AKIBAT VARIASI TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN PADA INJECTION MOULDING

0 7 16

Pengaruh Temperatur Pelat Landasan Selama Proses Friction Stir Welding Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Las Lembaran HDPE

0 0 9

Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

0 1 31

STUDI TEMPERATUR OPTIMAL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MAKRO STRUKTUR PADA KOMPOSISI CAMPURAN

0 0 11