Pengenalan Bahan Baku Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Bahan Baku

Pada pengujian ini, penulis menggunakan bahan baku biji plastik yang merupakan salah satu jenis polimer. Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Polimer tersusun atas perulangan monomer menggunakan ikatan kimia tertentu. Ukuran polimer, dinyatakan dalam massa massa rata-rata ukuran molekul dan jumlah rata- rata ukuran molekul dan tingkat polimerisasi, sangat mempengaruhi sifatnya, seperti suhu cair dan viskositasnya terhadap ukuran molekul misal seri hidrokarbon. Polimer merupakan molekul besar makromolekul yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer. polypropilene PP dan polyethylene PE adalah salah satu jenis polimer termoplastik apabila dilihat dari sifat-sifat fisiknya. Disebut termoplastik adalah karena jenis polimer ini akan mengeras jika didinginkan dan akan melunak bahkan mencair jika dipanaskan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali sehingga polimer termoplastik dapat didaur ulang. Jenis polimer termoplastik lainnya adalah poliysterene PS, acrylonitryl butadine styrene ABS, polymethil metacrylate PMMA atau acrylik, dan lain sebagainya. Lalu ada jenis polimer lain yang sifatnya berkebalikan dengan sifat polimer termoplastik, yaitu polimer termoset. Polimer jenis ini memiliki sifat tidak dapat didaur ulang karena jika dipanaskan akan mengeras bahkan akan menjadi hangus atau menjadi arang. Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.  Berat molekul kecil  Tidak tahan terhadap panas.  Jika dipanaskan akan melunak. Universitas Sumatera Utara  Jika didinginkan akan mengeras.  Mudah untuk diregangkan.  Fleksibel.  Titik leleh rendah.  Dapat dibentuk ulang daur ulang.  Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.  Memiliki struktur molekul linearbercabang. Contoh plastik termoplastik sebagai berikut. - Polietilena PE = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan. - Polivinilklorida PVC = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen. - Polipropena PP = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani. - Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju. Sedangkan polimer termoseting memiliki sifat sebagai berikut.  Keras dan kaku tidak fleksibel  Jika dipanaskan pertama kali akan melunak namun jika dipanaskan kembali tidak dapat melunak lagi.  Tidak dapat dibentuk ulang sukar didaur ulang.  Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.  Tahan terhadap asam basa.  Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul. Contoh plastik termoseting : Bakelit untuk pembuatan peralatan listrik = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik,peralatan fotografi, radio,perekat plywood. Struktur penting pada polimer adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Crystallinity kristalinitas Struktur polimer yang tidak tersusun secara teratur umumnya memiliki warna transparan. Karakteristik ini membuat polimer dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pembungkus makanan, kontak lensa dan sebagainya. Semakin tinggi derajat kristalisasinya, semakin sedikit cahaya yang dapat melewati polimer tersebut. 2. Thermosetting dan Thermoplastic Daya tahan terhadap panas Berdasarkan ketahanannya terhadap panas, polimer dibedakan menjadi polimer thermoplastic dan thermosetting. Polimer thermoplastic dapat melunak bila dipanaskan, sehingga jenis polimer ini dapat dibentuk ulang. Sedangkan polimer thermosetting setelah dipanaskan tidak dapat dibentuk ulang. Ketahanan polimer terhadap panas ini membuatnya dapat digunakan pada berbagai aplikasi antara lain untuk insulasi listrik, insulasi panas, penyimpanan bahan kimia dan sebagainya. 3. Branching percabangan Semakin banyak cabang pada rantai polimer maka densitasnya akan semakin kecil. Hal ini akan membuat titik leleh polimer berkurang dan elastisitasnya bertambah karena gaya ikatan intermolekularnya semakin lemah. 4. Tacticity taktisitas Taktisitas menggambarkan susunan isomerik gugus fungsional dari rantai karbon.Ada tiga jenis taktisitas yaitu isotaktik dimana gugus-gugus subtituennya terletak pada satu sisi yang sama, sindiotaktik dimana gugus-gugus subtituennya lebih teratur, dan ataktik dimana gugus-gugus subtituennya terletak pada sisi yang acak. Pada dasarnya plastik secara umum digolongkan ke dalam 3 tiga macamdilihat dari temperaturnya, yakni : 1. Bahan Termoplastik Thermoplastic yaitu akan melunak bila dipanaskan dan setelah didinginkan akan dapat mengeras. Contoh bahan thermoplastik adalah : Polistiren, Polietilen, Polipropilen, Nilon, Plastik fleksiglass dan Teflon. 2. Bahan Termoseting Thermosetting yaitu plastik dalam bentuk cair dandapat dicetak sesuai yang diinginkan serta akan mengeras jika dipanaskan dan tetap Universitas Sumatera Utara tidak dapat dibuat menjadi plastik lagi. Contoh bahan thermosetting adalah : Bakelit, Silikon dan Epoksi. 3. Bahan Elastis Elastomer yaitu bahan yang sangat elastis. Contoh bahanelastis adalah : karet sintetis. Beberapa keuntungan plastik adalah : 1. Massa jenis rendah 0,9-2,2 [gcm3] 2. Tahan terhadap arus listrik dan panas, memiliki sedikit elektron bebas untuk mengalirkan panas dan arus listrik. 3. Tahan terhadap korosi kimia karena tidak terionisasi untuk membentuk elektron kimia. Pada umumnya tahan terhadap larutan kimia, dan logam juga sangat sukar untuk larut. 4. Mempunyai permukaan dan penampakan yang sangat baik dan mudah diwarnai. Kerugian plastik adalah : 1. Modulus elastisnya relatif rendah. 2. Mudah mulur Creep pada suhu kamar. 3. Maksimum temperatur nominalnya rendah. 4. Mudah patah pada sudut bagian yang tajam. 5. Beberapa jenis plastik mengandung zat kimia berbahaya pada penyusunnya khususnya plastik dengan kode 1,3,6,7khususnya polycarbonate. Penomoran jenis dan kode akan dibahas selanjutnya.

2.2 Penomoran Jenis dan Kode Polimer pada Kemasan

Dokumen yang terkait

Studi Temperatur Optimal Terhadap Sifat Mekanik Dengan Campuran Bahan Polypropylene Dan Polyethylene Pada Proses Mixing

1 61 144

Studi Temperatur Optimal Terhadap Campuran Bahan Polypropylene Dan Polyethylene Pada Proses Mixing Untuk Pemakaian Plastic Injection Molding

1 69 141

Pengaruh Konsentrasi Maleat Anhidrida Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrida Pada Polipropilena Terdegradasi Dengan Inisiator Benzoil Peroksida

3 57 60

PENGARUH PROSENTASE SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN TARIK NANO KOMPOSIT HDPE (HIGH DENSITY POLYETHYLENE) DENGAN PROSES INJECTION MOULDING PADA TEMPERATUR 150˚C

0 6 1

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TARIK BETON

2 28 19

CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) DAN KEKUATAN TARIK CAMPURAN POLYPROPYLENE DAN POLYETHYLENE AKIBAT VARIASI TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN PADA INJECTION MOULDING

0 7 16

Pengaruh Temperatur Pelat Landasan Selama Proses Friction Stir Welding Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Las Lembaran HDPE

0 0 9

Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

0 1 31

STUDI TEMPERATUR OPTIMAL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MAKRO STRUKTUR PADA KOMPOSISI CAMPURAN

0 0 11