Definisi Ekstrusi Kekuatan Strength

D785 Hardness, Rockwell R 92 80 - D256 IZOD Notched Impact ft-lbin 1.9 7.5 0.65 THERMAL D696 Coefficient of Linear Thermal Expansion x 10 -5 in.in.°F 6.2 6.6 - D648 Heat Deflection Temp °F °C at 66 psi at 264 psi 210 99 125 52 173 78 110 43 106 41 57 14 D3418 Melting Temperature °F °C 327 164 327 164 327 164 - Max Operating Temp °F °C 356180 338170 356180 C177 Thermal Conductivity BTU-inft²-hr-°F x 10 -4 calcm-sec-°C 0.76-0.81 2.6-2.8 - - - - UL94 Flammability Rating HB n.r. V-O ELECTRICAL D149 Dielectric Strength Vmil short time, 18 thick 500-660 475 500-650 D150 Dielectric Constant at 1 kHz 2.25 2.2-2.36 2.3 D150 Dissipation Factor at 1 kHz 0.0005-0.0018 0.0017 - D257 Volume Resistivity ohm-cm at 50 RH 8.5 x 10 14 2 x 10 16 10 15 D495 Arc Resistance sec 160 100 - Sumber : http:boedeker.compolyp_p.htm

2.5 Ekstrusi

2.5.1 Definisi Ekstrusi

Ekstrusi adalah salah satu proses manufaktur yang mengkombinasikan beberapa proses pengolahan meliputi pencampuran mixing, pengulenan kneading, pengadukan shearing, pemanasan heating, pendinginan cooling, dan pencetakan shaping. Universitas Sumatera Utara Proses ekstrusi pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1700 dengan memperkenalkan ekstrusi bahan logam, dengan mengekstrusi pipa lead. Dalam prosesnya sebuah billet berbentuk silindris ditempatkan dalam sebuah wadah dan didorong melalui sebuah cetakan terbuka dengan menggunakan sebuah ram. Hasil produk keluar dari die dengan pengurangan penampang permukaan. Proses sederhana ditunjukkan pada gambar 2.9 berikut ini Gambar 2.9 Proses ekstrusi logam Keterangan gambar: 1. Benda kerja billet 2. Wadah container 3. Cetakan die 4. Ram 5. Dummy block 6. Die backer Proses ekstrusi dapat diperlakukan dalam bentuk kerja panas maupun dingin, walaupun demikian, proses kerja panas lebih banyak untuk berbagai jenis metal karena mengurangi gaya dorong yang diperlukan. Logam-logam seperti lead, copper, aluminium, magnesium, dan paduan dari logam ini umumnya mudah dilakukan proses ekstrusi karena logam ini memiliki kekuatan luluh yang rendah dan begitu juga dengan suhu ekstrusinya.

2.5.2 Ekstrusi Bahan Termoplastik

Proses ekstrusi bahan termoplastik mempunyai prinsip yang hampir sama pada proses ekstrusi bahan logam, hanya saja dalam mengekstrusi bahan polimer termoplastik tidak lagi menggunakan ram seperti halnya ekstrusi logam, tetapi menggunakan sebuah screw. Universitas Sumatera Utara Bahan baku yang digunakan dalam proses ekstrusi termoplastik ini juga berbeda dengan ekstrusi logam. Jika pada ekstrusi logam bahan baku yang dimasukkan dalam bentuk batangan, plat, ataupun lembaran, maka pada ekstrusi termoplastik bahan baku yang digunakan adalah dalam bentuk biji plastik pellet. Hasil produk dari proses ekstrusi termoplastik juga beraneka ragam, seperti halnya pada ekstrusi logam. Proses ekstrusi memiliki beberapa keuntungan, yaitu:  Produk beraneka ragam bentuk dan ukuran  Relatih murah dan ekonomis  Proses otomatis dan produktivitas tinggi  Kualitas produk baik  Tidak menghasilkan limbah Prinsip pengoperasian untuk semua jenis ekstruder pada umumnya adalah sama, yaitu:  Bahan baku dimasukkan ke dalam hopper dan dialirkan sepanjang ekstruder  Ketika bergerak sepanjang ekstruder, die yang kecil membatasi volume dan menghambat pergerakan bahan  Akibatnya bahan mengalami tekanan yang tinggi  Selama bergerak sepanjang ekstruder, screw memutar bahan menguleni dan mengubahnya menjadi semisolid yangbersifat plastis  Pada extrusion cooking adanya panas karena gesekan menyebabkan suhu meningkat  Setelah melewati barrel dimana tekanan meningkat, bahan didorong melalui die  Produk mengalami perubahan tekanan dari tinggi ke rendah sehingga mengembang  Produk mengalami proses pendinginan secara cepat karena air dari produk menguap Mesin ekstrusi ekstruder untuk bahan termoplastik umumnya terdiri dari sebuah poros berulir tunggal single screw namun pada saat ini telah dikembangkan juga ekstruder termoplastik dengan menggunakan twin screw poros berulir kembar. Universitas Sumatera Utara Dari namanya saja sudah dapat kita pahami perbedaan pada mesin-mesin tersebut, yaitu jumlah screw yang digunakan.

1. single screw ekstruder mesin ekstrusi poros berulir tunggal

Ekstruder jenis ini memiliki satu buah screw yang berputar di dalam barrel. Screw tersebut berfungsi untuk mendorong dan menekan bahan pellet hingga keluar dari die. Gambar 2.10 single screw extruder Sumber: http:www.polymerprocessing.comoperationssscrewbig.html Dalam prosesnya bahan baku termoplastik berbentuk pellet dimasukkan ke dalam hopper dan digerakkan melalui barrel dengan menggunakan sebuah poros berulir tunggal yang berbentuk helical single screw conveyor untuk kemudian dihantarkan hingga ke cetakan die. Kecepatan putaran screw merupakan parameter penting yang mempengaruhi:  Lama produk dalam ekstruder  Jumlah energi panas yang terbentuk  Kecepatan transfer panas

2. twin screw ekstruder mesin ekstrusi poros berulir kembar

Ekstruder jenis ini memiliki dua buah screw yang berputar di dalam barrel.Namun berdasarkan arah putarannya dibagi menjadi dua, yaitu  co-rotating berputar searah satu sama lain  counter-rotating berputar saling berlawanan arah Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 twin screw ekstruder sumber: http:www.polymerprocessing.comoperationstscrewindex.html Keuntungan mesin ini adalah:  Tidak tergantung feed rate  Kontrol transfer panas lebih baik  Dapat digunakan untuk bahan berminyak, lengket atau basah  Dapat digunakan untuk berbagai ukuran partikel Sedangkan kerugiannya adalah:  Harga relatif mahal  Biaya pemeliharaan tinggi  Pengoperasian lebih sulit

2.6 Sifat Mekanik Polimer

2.6.1. Kekuatan Strength

Kekuatan merupakan salah satu sifat mekanik dari polimer. Ada beberapamacam kekuatan dalam polimer, diantaranya yaitu: A. Kekuatan Tarik Tensile Strength Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan untuk mematahkan suatu sampel. Kekuatan tarik penting untuk polymer yang akan ditarik,contohnya fiber, harus mempunyai kekuatan tarik yang baik. B. Compressive strength Adalah ketahanan terhadap tekanan.Beton merupakan contoh material yang memiliki kekuatan tekan yang bagus.Segala sesuatu yang harusmenahan berat dari bawah harus mempunyai kekuatan tekan yang bagus. Universitas Sumatera Utara C. Flexural strength Adalah ketahanan pada bending flexing.Polimer mempunyai flexural strength jika dia kuat saat dibengkokkan. D. Impact strength Adalah ketahanan terhadap tegangan yang datang secara tiba-tiba.Polimer mempunyai kekuatan impak jika dia kuat saat dipukul dengan keras secara tiba-tiba seperti dengan palu. Gambar 2.12 Pembebanan Bahan sumber: http:rudimarvell.blogspot.com201104sifat-mekanik-logam-sifat-mekanik-bahan.html

2.6.2. Elongation

Dokumen yang terkait

Studi Temperatur Optimal Terhadap Sifat Mekanik Dengan Campuran Bahan Polypropylene Dan Polyethylene Pada Proses Mixing

1 61 144

Studi Temperatur Optimal Terhadap Campuran Bahan Polypropylene Dan Polyethylene Pada Proses Mixing Untuk Pemakaian Plastic Injection Molding

1 69 141

Pengaruh Konsentrasi Maleat Anhidrida Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrida Pada Polipropilena Terdegradasi Dengan Inisiator Benzoil Peroksida

3 57 60

PENGARUH PROSENTASE SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN TARIK NANO KOMPOSIT HDPE (HIGH DENSITY POLYETHYLENE) DENGAN PROSES INJECTION MOULDING PADA TEMPERATUR 150˚C

0 6 1

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TARIK BETON

2 28 19

CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) DAN KEKUATAN TARIK CAMPURAN POLYPROPYLENE DAN POLYETHYLENE AKIBAT VARIASI TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN PADA INJECTION MOULDING

0 7 16

Pengaruh Temperatur Pelat Landasan Selama Proses Friction Stir Welding Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Las Lembaran HDPE

0 0 9

Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

0 1 31

STUDI TEMPERATUR OPTIMAL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MAKRO STRUKTUR PADA KOMPOSISI CAMPURAN

0 0 11