Hasil Perhitungan Korelasi Antar variabel

Untuk kriteria variabel kecerdasan emosi remaja laki-laki dengan jumlah frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 29 berikut: Tabel 29. Kategorisasi Data Empirik kecerdasan emosi remaja laki-laki Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Kecerdasan emosi remaja laki- laki 147,713 ≤ X Tinggi 12 15 121,607 ≤ X 147,713 Sedang 55 68,75 X 121,607 Rendah 13 16,25 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 29 menunjukkan bahwa 12 orang 15 termasuk dalam kecerdasan emosi remaja laki-laki yang tinggi, 55 orang 68,75 termasuk dalam kecerdasan emosi remaja laki-laki sedang, dan 13 orang 16,25 termasuk berada pada kategori rendah yang berarti Kecerdasan emosi remaja laki-laki rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian besar Kecerdasan emosi remaja laki-laki berada dalam kategori sedang

b. Hasil Perhitungan Korelasi Antar variabel

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi remaja laki-laki, hubungan secure attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosional pada remaja laki- laki, hubungan anxious attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosional pada remaja laki-laki, dan hubungan avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosional pada remaja laki-laki serta kajian teoritis yang telah dilakukan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki Universitas Sumatera Utara 1. Ada hubungan positif secure attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki 2. Ada hubungan negatif anxious attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. 3. Ada hubungan negatif avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. Tabel 30. Korelasi Antara attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki Kecerdasan Emosi attachment Kecerdasan Emosi Pearson Correlation 1 -.460 Sig. 2-tailed . .000 N 80 80 attachment Pearson Correlation -.460 1 Sig. 2-tailed .000 . N 80 80 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Untuk pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut: Ho : ρ = 0 Ha : ρ ≠ 0 Hipotesis nol Ho mengandung pengertian bahwa tidak ada hubungan attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki 1. Tidak ada hubungan positif secure attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki Universitas Sumatera Utara 2. Tidak ada hubungan negatif anxious attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. 3. Tidak ada hubungan negatif avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. Hipotesis alternatif Ha mengandung pengertian bahwa ada hubungan attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki 1. Ada hubungan positif secure attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki 2. Ada hubungan negatif anxious attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. 3. Ada hubungan negatif avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. Hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Correlation dan dengan bantuan komputer program SPSS 17.0 for Windows, diperoleh korelasi yang menunjukan bahwa secure attachment dan kecerdasan emosi secara signifikan dengan n= 80, r =-0,460 dan p=0,000. pengujian ini memiliki nilap p0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya hipotesa yang diungkap dalam penenlitian ini diterima yaitu, ada hubungan antara secure attachment dengan kecerdasan emosi. semakin positif secure attachment terhadap ayah, maka semakin tinggi kecerdasan emosi pada remaja laki-laki . Universitas Sumatera Utara a Korelasi Antara secure attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi remaja laki-laki Hipotesis nol Ho mengandung pengertian bahwa Tidak ada hubungan positif secure attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. Hipotesis alternatif Ha mengandung pengertian bahwa Ada hubungan positif secure attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki Hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Correlation dan dengan bantuan komputer program SPSS 17.0 for Windows, diperoleh korelasi yang menunjukan bahwa secure attachment dan kecerdasan emosi secara signifikan dengan n= 80, r =0,274 dan p=0,014. pengujian ini memiliki nilai p0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya hipotesa yang diungkap dalam penelitian ini diterima yaitu, ada hubungan positif antara secure attachment dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki.Semakin tinggi secure attachment terhadap ayah, maka semakin tinggi kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. Nilai r sebesar 0,274 menunjukan korelasi yang signifikan. Perhitungan koefisien korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 31. Korelasi Antara secure attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi remaja laki-laki secure ke secure Pearson Correlation 1 .274 Sig. 1-tailed . .007 N 80 80 ke Pearson Correlation .274 1 Sig. 1-tailed .007 . N 80 80 Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Universitas Sumatera Utara b Korelasi Antara anxious attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi remaja laki-laki Hipotesis nol Ho mengandung pengertian bahwa tidak ada hubungan negatif anxious attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki- laki. Hipotesis alternatif Ha mengandung pengertian bahwa ada hubungan negatif anxious attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki Hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Correlation dan dengan bantuan komputer program SPSS 17.0 for Windows, diperoleh korelasi yang menunjukan bahwa anxious attachment dan kecerdasan emosi secara signifikan dengan n= 80, r = -0,429 dan p=0,000. pengujian ini memiliki nilai p0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya hipotesa yang diungkap dalam penelitian ini diterima yaitu, ada hubungan negatif antara anxious attachment dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. Semakin rendah anxious attachment terhadap ayah, maka semakin tinggi kecerdasan emosi pada remaja laki-laki.Nilai r sebesar -0,429 menunjukan korelasi. Perhitungan koefisien korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 32. Korelasi Antara anxious attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi remaja laki-laki ke anxious ke Pearson Correlation 1 -.429 Sig. 1-tailed . .000 N 80 80 anxious Pearson Correlation -.429 1 Sig. 1-tailed .000 . N 80 80 Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Universitas Sumatera Utara c Korelasi Antara avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi remaja laki-laki Hipotesis nol Ho mengandung pengertian bahwa tidak ada hubungan avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki- laki. Hipotesis alternatif Ha mengandung pengertian bahwa ada hubungan avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki- laki Hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Correlation dan dengan bantuan komputer program SPSS 17.0 for Windows, diperoleh korelasi yang menunjukan bahwa avoidant attachment dan kecerdasan emosi secara signifikan dengan n= 80, r = -0,452 dan p=0,000. pengujian ini memiliki nilap p0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya hipotesa yang diungkap dalam penelitian ini diterima yaitu, ada hubungan antara avoidant attachment dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. Semakin rendah avoidant attachment terhadap ayah, maka semakin tinggi kecerdasan emosi pada remaja laki-laki. Nilai r sebesar -0,452 menunjukan korelasi. Perhitungan koefisien korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 33. Korelasi Antara avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi remaja laki-laki ke avoidant ke Pearson Correlation 1 -.452 Sig. 1-tailed . .000 N 80 80 avoidant Pearson Correlation -.452 1 Sig. 1-tailed .000 . N 80 80 Universitas Sumatera Utara

c. Hasil tambahan 1 Deskripsi variabel kecerdasan emosi berdasarkan usia