Tabel 19 .
Linearitas hubungan variabel avoidant attachment terhadap ayah dengan kecerdasan emosi pada remaja laki-laki
3. Hasil Analisa Data
a. Deskripsi data penelitian
Analisis data penelitian dapat dilakukan dengan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi
bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
1 Gambaran Skor attachment terhadap ayah
Data penelitian tentang kategori attachment terhadap ayah seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 20. Deskripsi Data Penelitian attachment terhadap ayah
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD
Attachment terhadap
ayah 66
123 94.97
12.297 46
184 115
23
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Kecerdasan Emosi
avoidant attachment
Between Groups
Combined 8556.438
32 267.389
2.563 .002
Linearity 2750.801
1 2750.801
26.367 .000
Deviation from
Linearity 5805.637
31 187.279
1.795 .034
Within Groups 4903.450
47 104.329
Total 13459.887
79
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 20 diperoleh mean empirik untuk skala attachment terhadap ayah sebesar
94,7
dengan SD empirik sebesar
12,297
, sedangkan untuk mean hipotetiknya
sebesar 115 dengan SD hipotetiknya sebesar 23. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan
bahwa mean empirik lebih kecil dari mean hipotetik.
Hasil ini menunjukkan bahwa
attachment terhadap ayah
yang dimiliki subjek penelitian lebih rendah daripada rata-
rata
attachment terhadap ayah
yang dimiliki populasi umumnya.
Berdasarkan kategorisasi subjek penelitian secara empirik, data dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut
norma tertentu. Subjek dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan rumus Azwar, 2000:
Tinggi
= Mean + 1 SD ≤ X
Sedang
= Mean – 1 SD ≤ X Mean + 1 SD
Rendah
= X Mean – 1 SD Untuk kriteria variabel attachment terhadap ayah dengan jumlah frekuensi
dan persentase dapat dilihat pada tabel 21berikut: Tabel 21
. Kategorisasi Data Empirik attachment terhadap ayah
pada remaja laki-laki
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Attachment terhadap
ayah 107,267
≤ X Tinggi
9 11,25
82,673 ≤ X 107,267
Sedang 60
75 X 82,673
Rendah 11
13,75
Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 21 menunjukkan bahwa 9 orang 11,25 termasuk dalam attachment terhadap ayah tinggi, 60 orang 75
termasuk dalam attachment terhadap ayah sedang, dan 11 orang 13,75 termasuk berada pada kategori rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian
Universitas Sumatera Utara
besar attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki pada subjek berada dalam kategori sedang.
a Gambaran Skor secure attachment terhadap ayah
Data penelitian tentang kategori secure attachment terhadap ayah seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 22. Deskripsi Data Penelitian secure attachment terhadap ayah
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD
Secure Attachment
terhadap ayah 21
38 28.93
3,345 10
40 25
5
Berdasarkan tabel 22 diatas, diperoleh mean empirik untuk skala secure attachment terhadap ayah sebesar 28,93 dengan SD empirik sebesar 3,345,
sedangkan untuk mean hipotetiknya sebesar 25 dengan SD hipotetiknya sebesar 5. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik
menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik.
Hasil ini menunjukkan bahwa
secure attachment terhadap ayah
yang dimiliki subjek
penelitian lebih tinggi daripada rata-rata
secure attachment terhadap ayah
yang dimiliki
populasi umumnya.
Untuk kriteria variabel secure attachment terhadap ayah pada remaja laki- laki dengan jumlah frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 23 berikut:
Tabel 23 .
Kategorisasi Data Empirik secure attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
secure attachment
terhadap ayah
32,275 ≤ X
Tinggi 15
18,75 25,585
≤ X 32,275 Sedang
57 71,25
X 25,585 Rendah
8 10
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 23 menunjukkan bahwa 15orang 18,75 termasuk dalam secure attachment terhadap ayah yang tinggi, 57 orang
71,25 termasuk dalam secure attachment terhadap ayah sedang, dan 8 orang 10 termasuk berada pada kategori rendah yang berarti secure attachment
terhadap ayah rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian besar secure attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki berada dalam kategori sedang
b Gambaran Skor anxious attachment terhadap ayah
Data penelitian tentang kategori anxious attachment terhadap ayah seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 24. Deskripsi Data Penelitian anxious attachment terhadap ayah
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD
anxious attachment
terhadap ayah 12
32 21,14
4,328 11
44 27,5
5,5
Berdasarkan tabel 24 diatas, diperoleh mean empirik untuk skala anxious attachment terhadap ayah sebesar 21,14 dengan SD empirik sebesar 4,328,
sedangkan untuk mean hipotetiknya sebesar 27,5 dengan SD hipotetiknya sebesar 5,5. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik
menunjukkan bahwa mean empirik lebih kecil dari mean hipotetik.
Hasil ini menunjukkan bahwa
anxious attachment terhadap ayah
yang dimiliki subjek
penelitian lebih rendah daripada rata-rata
anxious attachment terhadap ayah
yang dimiliki
populasi umumnya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk kriteria variabel anxious attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki dengan jumlah frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 25
berikut: Tabel 25
. Kategorisasi Data Empirik anxious attachment terhadap ayah pada
remaja laki-laki
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
anxious attachment
terhadap ayah
25,468 ≤ X
Tinggi 15
18,75 16,812
≤ X 25,468 Sedang
54 67,5
X 16,812 Rendah
11 13,75
Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 25 menunjukkan bahwa 15 orang 18,75 termasuk dalam anxious attachment terhadap ayah pada remaja
laki-laki tinggi, 54 orang 67,5 termasuk dalam anxious attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki sedang, dan 11 orang 13,75 termasuk berada pada
kategori rendah yang berarti anxious attachment terhadap ayah pada remaja laki- laki rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian besar anxious attachment
terhadap ayah pada remaja laki-laki berada dalam kategori sedang.
c Gambaran Skor avoidant attachment terhadap ayah
Data penelitian tentang kategori avoidant attachment terhadap ayah seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 26. Deskripsi Data Penelitian anxious attachment terhadap ayah
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD
avoidant attachment
terhadap ayah 25
71 45,31
10,442 25
100 62,5
12,5
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 26 diatas, diperoleh mean empirik untuk skala avoidant attachment terhadap ayah sebesar 45,31 dengan SD empirik sebesar 10,442,
sedangkan untuk mean hipotetiknya sebesar 62,5 dengan SD hipotetiknya sebesar 12,5. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik
menunjukkan bahwa mean empirik lebih kecil dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa secara umum avoidant attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki
yang diteliti memiliki tingkat avoidant attachment terhadap ayah rendah. Hal ini
berarti bahwa avoidant attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki yang dimiliki subjek penelitian lebih rendah dibandingkan rata-rata avoidant
attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki yang dimiliki populasi Untuk kriteria variabel avoidant attachment terhadap ayah pada remaja
laki-laki dengan jumlah frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 27 berikut:
Tabel 27. Kategorisasi Data Empirik avoidant attachment terhadap ayah pada
remaja laki-laki
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
avoidant attachment
terhadap ayah
55, 752 ≤ X
Tinggi 13
16,25 34,868
≤ X 55, 752 Sedang
57 71,25
X 34,868 Rendah
10 12,5
Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 27 menunjukkan bahwa 13 orang 16,25 termasuk dalam avoidant attachment terhadap ayah yang tinggi,
57 orang 71,25 termasuk dalam avoidant attachment terhadap ayah sedang, dan 10 orang 12,5 termasuk berada pada kategori rendah yang berarti avoidant
attachment terhadap ayah rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian besar
Universitas Sumatera Utara
avoidant attachment terhadap ayah pada remaja laki-laki berada dalam kategori
sedang.
2 Gambaran Skor kecerdasan emosi
Data penelitian tentang kategori kecerdasan emosi seperti tertera pada tabel berikut :
Tabel 28. Deskripsi Data Penelitian kecerdasan emosi
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD Kecerdasan
Emosi
94 160
134.66 13.053
44 176
110 22
Berdasarkan tabel 28 diatas, diperoleh mean empirik untuk skala kecerdasan emosi sebesar 134,66 dengan SD empirik sebesar 13,053, sedangkan
untuk mean hipotetiknya sebesar 110 dengan SD hipotetiknya sebesar 22. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan
bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa kecerdasan emosi remaja laki-laki yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi
dibandingkan rata-rata kecerdasan emosi yang dimiliki populasi Berdasarkan kategorisasi subjek penelitian secara empirik, data
dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut norma tertentu. Subjek dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan rumus
Azwar, 2000:
Tinggi = Mean + 1 SD
≤ X
Sedang = Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD
Rendah = X Mean – 1 SD
Universitas Sumatera Utara
Untuk kriteria variabel kecerdasan emosi remaja laki-laki dengan jumlah frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 29 berikut:
Tabel 29. Kategorisasi Data Empirik kecerdasan emosi remaja laki-laki Variabel
Rentang Nilai Kategori
Frekuensi Persentase
Kecerdasan emosi
remaja laki- laki
147,713 ≤ X
Tinggi 12
15 121,607
≤ X 147,713 Sedang
55 68,75
X 121,607 Rendah
13 16,25
Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 29 menunjukkan bahwa 12 orang 15 termasuk dalam kecerdasan emosi remaja laki-laki yang tinggi, 55 orang
68,75 termasuk dalam kecerdasan emosi remaja laki-laki sedang, dan 13 orang 16,25 termasuk berada pada kategori rendah yang berarti Kecerdasan emosi
remaja laki-laki rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa sebahagian besar
Kecerdasan emosi remaja laki-laki berada dalam kategori sedang
b. Hasil Perhitungan Korelasi Antar variabel