Deskripsi Persyaratan Ruang dan Kriteria Ruang

44 Pengunjung Mengambil makanan Melakukan tranksasi pembayaran Duduk-makan Cuci tangan Karyawan Membuat minuman kopi Menyajikan makanan ringan Melakukan tranksasi pembayaran Pengelola coffe shop Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang Coffe shop Pengunjung Memesan kopi Melakukan tranksasi pembayaran Meminum kopi dan makan R.counter Dapur R.minummakan R.pengelola Shop Toilet Loading dock Karyawan Menata buku Melakukan tranksasi pembayaran Menyimpan buku Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang Art bookstore Pengunjung Melihat-lihat Melakukan tranksasi pembayaran R.display Kasir Area tempat duduk Gudang R.administrasi Toilet Loading dock Karyawan Menata barang Melakukan tranksasi pembayaran Menyimpan buku Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang Art center shop Pengunjung Melihat-lihat Melakukan tranksasi pembayaran R.display Kasir Area tempat duduk Gudang R.administrasi Toilet karyawan Loading dock

2.4.3. Deskripsi Persyaratan Ruang dan Kriteria Ruang

Fasilitas utama Medan visual and performing arts center adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas Galeri khas Kerajinan Aceh

Adalah suatu fasilitas berisi ruang pamer yang mengkomunikasikan karya-karya visual arts atau seni visual dan kerajinan Aceh. Salah satu faktor penting dalam fasilitas galeri adalah membangkitkan suasana dan ritme yang baik. Berdasarkan studi banding hal tersebut dapat dicapai melalui perbedaan luasan ruang. Tabel 2.8. deskirpsi kebutuhan ruang Universitas Sumatera Utara 45 Faktor-faktor dalam mengkomunikasi karya-karya visual arts yang berhubungan langsung dengan manusia harus memperhatikan: i. Tinggi rata-rata manusia Indonesia sehingga pandangan mata dapat mencakup obyek yang dilihat dalam posisi nyaman. Tinggi rata-rata Pandangan mata Pria 165 cm 160 cm Wanita 155 cm 150 cm Anak-anak 115 cm 100 cm ii. Ke ma mp uan gerak anatomi leher pengujung manusia, yaitu sekitar 30º ke atas dan 40º ke bawahke samping sehingga dalam mengapresiasikan suatu karya selalu dalam posisi badanleher yang nyaman. Gbr. 2.8.Contoh Galeri Gbr. 2.9.Jarak Lukisan Gbr. 2.10.Sudut Pandang Lukisan Tabel 2.9. tinggi rata-rata manusia Universitas Sumatera Utara 46 iii. Pencahayaan yang dapat membangkitka emosi pengunjung dan meningkatkan kualitas presentasi suatu karya visual arts yang diterima oleh pengunjung. Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya visual arts yang berhubungan langsung dengan karya itu sendiri harus memperhatikan environtment control kontrol terhadap lingkungan galeri yaitu dengan kunci-kunci komponen environment control sebagai berikut: a. Climate Control Adalah meliputi pemeliharaan atmosfir lingkungan yang stabil, yaitu dengan kontrol terhadap temperatur dan kelembapan ruang, kualitas udara dan vibrasi ruang. Implementasi climate control ini meminimalkan resiko kerusakan terhadap karya-karya seni yang ada dan meningkatkan kenyamanan pengunjung dan pengguna bangunan. b. Temperature And Relative Humidity Fluktuasi dalam temperatur dan kelembapan dapat merusak karya-karya seni yang ada, dengan faktor yang paling kritis adalah kelembapan. Perubahan kelembapan ruanglingkungan dapat mengakibatkan pengerutan dan penyusutan dimana kondisi ligkungan sangat kering, sedangkan dalam kondisi sebaliknya dapat mengakibatkan karya-karya seni yang ada mengembung dan menjamur. Standart temperatur dan kelembapan pada daerah tropis adalah sebagai berikut: Temperatur 21ºC ± 1ºC, kelembapan 55 ± 5 Gbr. 2.11.kemampuan gerak anatomi manusia Universitas Sumatera Utara 47 c. Air Filtration Udara yang tidak terfilter mengandung polusi, berupa gas dan partikel dimana dapat merusak karya-karya seni dan yang paling penting adalah ketidaknyamanan pengunjung dan pengguna bangunan. Penyaringan udara kotor ini dapat dikontrol melalui suatu sistem ducting dan standart efisiensi penyaringan tersebut 80 sampai 98. d. Light Pencahayaan adalah faktor paling penting dalam sebuah galeri sebab sangat mempengaruhi pengalaman pengunjung dalam memapresiasikan karya-karya seni yang ada dan penciptaan suatu suasanaatmosfir ruang. Dengan kata lai melalui pencahayaan dapat mengakibatkan emosi pengunjung. Cahaya buatan maupun alami dapat mengakibatkan kerusakan jika tidak diperhatikan intensitasnya. Untuk cahaya buatan, intensitas cahaya tergantung dari bahanmaterial dari karya-karya seni tersebut. Karya dengan bahan kertas : 50 lux Karya lukisan di atas kanvas 150-200 lux Metal, keramik, glass dan batu : 300 lux Tingkat intensitas cahaya diatas adalah berdasarkan survei galeri-galeri seni profesional di australia. Untuk cahaya alami, penyinaran tidak boleh langsung jatuh pada karya-karya seni yang ada. Caranya adalah dengan penggunaan cahaya alami dari atas lighting from above dan penggunaan cahaya alamidari samping lateral lighting. Dalam memamerkan karya-karya visual arts di Medan Visual and Performing Arts Center, yaitu: a Pameran TunggalBersama Pameran tunggal berarti materi yang dipamerkan berasal dari karya seorang seniman saja. Sedangkan pameran bersama berarti gabungan koleksi dari lebih dari seorang pelukis. Biaya penyelenggaraan pameran pola ini ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyelenggara seniman. Peminjaman gedung dilakukan dengan cara pemohon mengajukan proposal kepada pengelola dan selanjutnya akan diberikan pertimbangan oleh dewan kurator. Universitas Sumatera Utara 48 Posisi pihak pengelola hanya membantu menyediakan fasilitas pameran berupa panel, lampu, bantuan teknis tata pameran dan keamanan. Dalam sutu tahun dapat dilaksanakan sekitar 15 kali pameran berlangsung antara 1 minggu sampai 3 minggu. b Pameran Kerjasama Pameran ini dilaksanakan berdasarkan kerja sama antara pengelola dengan pihak lain seperti lembagaorganisasi. Biaya penyelengaraan ditanggung bersama pihak pengelola. Dalam satu tahun dilaksanakan kurang lebih sepuluh kali pameran kerja dan setiap pameran berlangsung antara 2 minggu sampai 1 bulan. c Pameran Khusus Pameran khusus adalah pameran yang penyelenggaranya dibiyai sepenuhnya oleh pengelola. Tema pameran dipilih berdasarkan pertimbangan dewan kurator. Koleksi yang dipamerkan adalah koleksi milik pengelola atau koleksi milik seniman atau kurator. Dalam satu tahun diprogramkan 2-3 kali pameran khusus. Adapun tugas kuratorial adalah untuk: Mengamati dan meneliti perkembangan visual arts Indonesia dan dunia Memberikan pertimbangan dan menentukan arah, jenis dan kualitas pameran. Menentukan kebijakan dan kriteria pengadaan koleksi, siatem pendokumentasian dan perawatan koleksi. Menentukan arah pengkajian, pendidikan pemahaman dan penyebaran apresiasi visual arts. Dengan tim pengelola harian galeri bertugas melaksanakan pengelolaan program dan kegiatan serta administrasi berupa: Pameran-pameran yang telah disetujui kurator. Inventarisasi dan dokumentasi karya-karya visual arts. Perawatan kegiatan koleksi visual arts berupa konservasi dan restorasi Universitas Sumatera Utara 49 Kegiatan-kegiatan pengkajian, pendidikan dan pengembangan apresiasi. Perawatan gedung dan lingkungan Koordinasi keamanan Dalam rangka memelihara dan merawat koleksi maka kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a Penyimpanan Koleksi disimpan di dalam sebuah fasilitas ruang penyimpanan disesuaikan semaksimal mungkin mengikuti persyaratan penyimpanan karya seni, anatara lain : AC, panel geser dan panel kayu, dan untuk pengamanan dibantu dengan alarm sistem. b Pendokumentasian Disamping dicatat dan difoto, koleksi-koleksi tersebut juga didokumentasikan dalam bentuk katalog. c Konservasi dan Restorasi Perawatankonservasi yang dilaksanakan bersifat cepatringan yaitu pembersihan karya seni dari debu atau kotoran dengan peralatan sederhana sedangkan perbaikan yang dilaksanakan berupa perbaikan ringan yaitu perbaikan karya seni berupa penggantian pigura dan spanram lukisan. Kalau koleksi tersebut sudah tergolong tua maka diperlukan konservasi yang profesional oleh tenaga ahli konservator.

2. Fasilitas Theater

Adalah suatu fasilitas untuk mengkomunikasikan segala jenis performing arts. Komponen utama pada sebuah theater. Auditoriumstage Ruang publik Backstage Universitas Sumatera Utara 50 Dari ketiga komponen tersebut yang paling berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu performing arts adalah auditoriumstage. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam auditoriumstage ini adalah: a. Garis pandangan sight lines Garis pandangan ini adalah untuk mendapatkan pemandangan penonoton yang jelas, bebas dari halangan dan terbuka Keterangan : P : titik pandang terendah dan berdekatan pada panggung yang dapat dilihat jelas oleh penonton. Jika panggung dapat dinaikan 600-1100 mm dari lantai terendah auditorium maka P adalah setting line dari pertunjukan. Setting line pertunjukan tidak boleh lebih dari 600 mm dari lantai panggung. Jika terdapat orchestra pit maka P adalah kepala konduktor orkestra. Gbr. 2.12.Theater Gbr. 2.13.Garis Pandang Penonton Universitas Sumatera Utara 51 HD : jarak horizontal antar mata penonton tepat dibelakangnya, dimana berhubung dengan ruang antar baris kursi 760-1150. EH : tinggi mata normal 1120 mm diatas lantai dibawahnya, titik mata ini akan tergantung pada dimensi kursi. E : jarak antara pertengahan mata dengan kepala bagian atas, diambil 100 m. Untuk kepastian pemandangan yang jelas terbuka min 125 mm D : jarak antara penonton di baris depan dengan P. Lebih dekatnya baris pertama dengan stage mengakibatkan rendahnya posisi lantai penonton. b. Pengaturan kursi auditorium Pengaturan kursi ini adalah untuk memberikan kenyamanan penonton pada suatu pertunjukan. Dimensi kursi o Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm o Tinggi kursi dan kemiringan : 430-450 mm dan sudut horizontal 7-9º o Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai dapat ditinggikan untuk alasan akustik dan sudut belakang 15-20º o Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-500 mm o Sandaran lengan : lebar min.50 mm, tinggi 600 mm diatas lantai. Jumlah kursi dalam satu baris: Universitas Sumatera Utara 52 o Jika terdapat 2 gangways pada tiap sisi baris : 22 kursi. o Jika hanya terdapat 1 gangways di dalam satu sisi baris : 11 kursi Ruang antar baris kursi: o Ruang lewat clearway : min 300-500 mm o Dimensi jarak antar baris : min 850 mm Gangways o Lebar min 1100 mm o Kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda. o Landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga biasa. c. Akustik Hasil akustik suatu pertunjukan meliputi kualitas suara, baik berupa musik maupun dialog, yang didengarkan oleh penonton dan juga para pelaku pentas diatas panggung. Akustik tidak terlepas dari penggunaan bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang dipakai sebagai pengendali Gbr. 2.14.posisi kursi Gbr. 2.15.jarak kursi Universitas Sumatera Utara 53 bunyi dalam ruang, diantaranya bahan berpori, penyerap panelselaput, karpet dan kain. Selain itu dapat dibantu dengan penggunaan komputer atau alat seperti sound reflecting disk yang dapat mengatur waktu untuk merefleksikan suara berdasarkan jenis pertunjukan yang sedang berlangsung.

3. Fasilitas Concert Hall

Deskripsi persyaratan ruang dan kriteria ruang pada fasilitas concert hall hampir sama dengan persyaratan dan kriteria ruang teater. Yang membedakannya hanya kapasitas penonton di concert hall lebih besar dari kapasitas penonton teater.

4. Fasilitas Edukasi

a. Edukasi Seni Informal Edukasi seni informal yang diselenggarakan Medan Visual and Performing Arts Center, yaitu: Seni lukis, yaitu proses mengaplikasikan material yang dapat melekat dengan metode tertentu ke permukaan suatu media. Ruang studio : Seni patung, yaitu seni memahat, mencetak, membuat model, mengolah material menjadi bentuk 3 dimensi Kriya keramik, yaitu seni dalam membuat obyek tanah liat yang dibakar. Kriya kayu, yaitu seni dalam mengolah bahan kayu menjadi obyek yag bersifat dekoratif maupun fungsional. Fotografi, yaitu seni atau proses memproduksi image pada suatu permukaan yang photosensitive. Seni Tari adalah gerakan-gerakan yang ritme dan lama kelamaan nampak mengarah kepada bentuk-bentuk tertentu. Ruang latihan tari : - Lantainya merupakan permukaan yang rata dan halus Universitas Sumatera Utara 54 - Pada bagian dindingnya dipasangi cermin-cermin yang berguna untuk mengoreksi gerakan sendiri. - Ruangan dilenkapi sistem akustik yang baik. Seni Dramateater, cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan aktingseni peran di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur gerak tubuh, mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain. Ruang latihan teater : - Ruangan dilengkapi dengan kamera, agar para pemain dapat menyaksikan aktingnya sendiri guna introfeksi terhadap kesalahan-kesalahan aktingnya. - Pada bagian dindingnya dipasangi cermin-cermin yang berguna untuk mengoreksi gerakan sendiri. - Ruangan dilenkapi sistem akustik yang baik. Seni Musik, sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu , dan keharmonisan . Musik Merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi . Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan . Ruang latihan musik : Dilengkapi dengan alat musik modern dan akustik ruang yang baik. Bahasa , terdapat dua jenis bahasa yang di masukkan sebagai pusat edukasi yaitu bahasa Inggris dan Jepang. Sebagai penambah wawasan terhadap para penggunan bangunan Fotografi dan komputerisasi, pengguna juga di lengkapi dengan sarana pembelajaran ilmu fotografi yaitu ilmu membuat foto. Bertujuan agar masyarakat tidak gagap tenologi dan mampu meng apresiasikan diri dengan keindahan alam dan sistem teknologinya dan mampu menghasilkan karya yang dapat di tampilkan di khalayak ramai seperti di pamerkan pada galeri yang tersedia. Universitas Sumatera Utara 55 2.5.4 KAJIAN FOKUS SENI Fokus seni yang di aplikasikan terhadap Bangunan. Tabel . Peta Seni Konteks Budaya Universitas Sumatera Utara 56

1. Seni Musik

Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan mnotasi musik merupakan wujud sarana yang di ajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik Nusantara tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdari dari seruling, gambang kromong, gamelan , angklung, rebana, kecapidan kolintang serta arumba. Jenis alat musik Barat antara lai terdiri dari piano, gitar, flute, ddrum, musik elektronik, sentiserr, seksopon, dan terompet. Kompetensi dasar yang harus di capai dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi, dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang memungkinkan seseorang dapat baradaptasi engan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat notasi, kemampuan meng aransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyaka alat atau instrumen secara terampil , serta kemmpuan memahami dan membuata multi media. Seni musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki prorporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harfiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik , ekspresionis , eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik ,melalui bunyi – bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh kembang sejak zaman Renaissance hingga abad millenium. Secara pogresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki intonasi, interval, dan harmoni secara varian. Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi kedalam penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer penata musik ke Universitas Sumatera Utara 57 penonton. Oleh sebab itu, di butuhkan pemaknaan artikulasi pentaan musik terhadap cara penyempaian makana musik untuk dapat di mengerti oleh penonton. Dengan demikian makan penataan musik semakin mudah di pahami, di mengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya.

2. Seni Tari

Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ubah oleh imjenasi dan di beri bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolsasinya sebaga ungkapan si pencipta Haukins: 1990,2. Masalah ungkapan tari sebagai ekspresi subjektif juga di kemukakan oleh La Meri, di sini ungkapannya di maksud lebih di ubah proporsinya menjadi bentuk objjektif. Soedarsono, Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan melalui gerak ritmis. Apabila di kaji secara menyeluruh , dapat di simpulkan tari adalah gerak ritmis yang indah yang di iringi musik dan membentuk kesatuan maksud yang dapat di gunakan untuk menjelaskan makana yang menyusunnya. Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang di perhalus dan di beri unsur estetis. Gerak dalam tari berfunngsi sebagai media intuk mengkomunikasikan maksus – maksud tertentu dari koreografer, peraga, dan penikmat atau penonton. Kemampuan memahami dan berkarya tari koreografi adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi , di sisi lain di harapkan memiliki kepekaan memahami dan membuat perangkat multi media hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumberdaya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi.Beraneka ragam tari – tarian yang di warisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membentu sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh – kembang hingga akhir zaman. Universitas Sumatera Utara 58 Unsur – Unsur Tari: a.Gerak Unsur utama tari adalah Gerak. Gerak pada dasarnya merupakan fungsionalisme dari tubuh manusia anggota gerak bagian kepala, badan, tangan, dan kaki. Ruang secara umum ruang gerak yang terdiri dari level, jarak, atau, cakupan gerak, waktu sebagai jeda berhubungan dengan durasi gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan , tenaga untuk menghayati erak kualitas gerak berhubungan dengan kuat , lemah, elastis, dan kaku dan personifikasi gerakan. Gerak sebagai unsur penting suatu tarian akan selalu berhubungan dengan ruang , waktu, dan tenaga. Tabel . Peta Konsep Tradisional Universitas Sumatera Utara 59 Gerakan tubuh manusia secara umum terbagi menjadi tiga wilayah gerak. Menurut Evelyn Pearch gerakan berpusat pada wilayah gerak bagina atas caput anggota gerak bagian tengah thorax , dan anggota gerak bagian bawah ladix pedix. Masing – masing anggota gerak dapat bergerak secara koordinatif . Pembagian wilayah gerak dapat di lihat pada uraian di bawah ini sebagai berikut. Anggota gerak bagian tengah thorax0 memiliki cakupan karakterisik gerak kurang fleksibel. Hal ini lebih di tujukan sebagai penopang dan pembentuk sikap anggota gerak bagian atas dan bawah. Kedudukan anggota gerak bagian atas dana bawah. Kedudukan anggota gerak bagian tengah terkesan statis , nmun memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan sikap dan kedududkan anggota gerak lainnya. Anggota gerak bagian bawah ladix memilii suatu karakteristik gerk yang dinamis dan fleksibe. Dinamisasi dan fleksibilitasnya di gunakan sebagai alat gerak perpindahan yang lebih banyak, sebagai tumpuhan tubuh , dan juga menjadi alat gerak yang potensial terutama bgi manusia yang normal tidak cacat. Kapabilitas gerak lebih di tujukan sebagai penopang dan pembentuk sikap anggota gerak bagian atas dan tengah. Kedudukan Gambar: Tengkorak Anggota Geak Bagian Atas Manusia berfungsi sebagai pusat kendali dan penyeimbang tubuh Gambar: Anggota Gerak Bagian Tengah thorak tubuh Manuia sebagai kerangka yang mewadahi alat dalam manusia sebagai sarana kerja kehidupan kita. Gambar: Anggota Gerak Bagian Bawah Kaki Manusia memiliki kemampuan bernjak yang begitu ceat , luas, dan dinamis. Universitas Sumatera Utara 60 Penari Saman membutuhkan ruang gerak untuk adaptasi gerak kepala , ke dua tangan sebatas ruang duduk penari yang saling merapat. anggota gerak bagian bawah mampu beradaptasi scara sinergis dengan anggota gerak tubuh lainnya. b. Ruang Ruang adalah suatu yang harus di isi, ruang dalam tari mencakup aspek gerak yang di unkapkan oleh seorang penari yang membentuk perpindahan gerak tubuh, posisi tepat, dan ruang gerak penari itu sendiri. Ruang tari bersentuhan langsung dengan penari. Ruang gerak penari merupakan batas paling jauh yang dapat di jangkau penari. Rung juga menjadi salah satu bentuk dari imajinasi penari dalam mengolah ruang gerak menjadi bagian yang di gunakan untuk berpindah tempat, posisi dan kedudukan. Contoh penari yang membentuk ruang tari ke sebelah kanan. Ruang gerak penari tercipta melalui desain. Desain adalah gambaran yang jelas dan masuk akal tentang bentuk wujud ruang secara utuh. Bentuk ruang gerak penri di gambarkan secara bermakna ke dalam atas desain atas dan desain lantai La Mery: 1979: 12 . Ruang gerak tari di beri makna melalui garis lintasan penari dalam ruang yang di lewati penari. Kebutuhan ruang gerak penari berbeda – beda. Jangkauan gerak yang di miliki ]oleh setiap gerakan sesunggyhnya juga dapat membedakan janngkauan gerak penari secara jelas. Bentuk dan ruang gerak yang di miliki oleh penari yang membutuhkan jangkauan gerak berhubungan denngan kebutuhan dan kesanggupan penari dalam melakukan gerakan. Dengan demikian penari dalam melakukan gerakan sesuai pengarahan koreografer. Koreografer dalam mendesain ruang gerak penari di tentukan oleh kesesuaian bagaimana penari bergerak dan tercapainya desain yang sesuai dengan kebutuhan gerakan tersebut dilakukan oleh penari. Dengan demikian Sumber: Koleksi Departemen Arsitektur USU Universitas Sumatera Utara 61 penari sangat membutuhkan sensitivitas rangsang gerak sebagai bentuk ekspresi keindahan gerak yang di lakukan. NO ANGGOTA GERAK KOMPETENSI GERAK URAIAN TEKNIK GERAK KETERANGA N 1. Anggota Gerak Bagian Atas .Kepala Caput Gerakan supinasi ayunan anggukan, berputar Bentuk dan sikap duduk tari Saman atau kedua kaki level tinggi , sedang, rendah, pada tari seudati dan garapan lain. 2. Anggota Gerak Bagian Tengah Badan thorak Gerakan relaksasi dan supinasi anggota tubuh secara periodik dan temporer. Bentuk dan sikap kedua kaki rapat level tinggi , sedang, rendah, terbuka dan sikap tertentu seperti Tanjak – tancep , Rapal , ade – adeg, kuda – kuda. Gerakan Tari Topeng Cirebon dan topeng Klono. 3. Anggota Gerak Bagian Bawah Kaki ladix Gerakan supinasi slip Bentuk dan sikap ke dua Universitas Sumatera Utara 62 step langkah, lenso, straidel jungkir balik. kaki rapat level tinggi , sedang, rendah terbuka dan sikap tertentu seperti Tanjak – tancep, Rapal, kuda – kuda. c. Waktu Dinamika tari terwujud melalui cepat lambat gerakan yang di lakukan oleh penari. Penari bergerak menggunakan bagian anggota tubuh dengan cara berpindah tempat , berubah posisi, dan merubah kedudukan tubuh membutuhkan waktu. Kebutuhan waktu yang di perlukan untuk perpindahan , perubahan posisi dan prubahan gerak , perpindahan tempat dan penempatan kedudukan sikap tubuh ekuivalen dengan kebutuhann waktu yang dapat di jelaskan melalui cepat lambat, panjang – pendek dan banyak sedikit gerakan y ang di lakukan butuh di dalam proses yang terkjadi. Dengan demikian waktu menjadi bagian integral dari gerakan yang di lakukan. Tempo gerakan merupakan panjang – pendek , cepat – lama gerakan di lakukan . Waktu dalam tari dimensi dari tempo gerak. Tempo gerak dapat membangun imaji tari secara keseluruhan dalam bentuk garapan tari atau koreografi tari. Gambar: peragaan membawa beban sambil berpindah tempat instruktur dan peraga tunggal sedang memberikan contoh bergerak di area stage secara integral dapat mengakomodatif kebutuhan gerak yang banyak motif dan ruang gerak luas , uang pentas yang luas dan runag gerak bervariasi, dan waktu yang cukup memakan banyak tenaga dan waktu lama , perhatikan , gambar Tabel : pembagian anggota gerak tubuh ketika menari Universitas Sumatera Utara 63

d. Tenaga