24
pencapaian ke lokasi. Peruntukan lahan
3 Untuk memperoleh intergritas antara
bangunan dengan kawasan disekitarnya. Kemudahan
dalam pencapaian terhadap fasilitas
pendukung 2
Kemudahan dalam pencapaian terhadap fasilitas- fasilitas pendukung seperti
bangunan budaya yang lainnya.
Karakter sosial masyarakat 3
Sebagai faktor utama yang merupakan sasaran keberadaan Art Development
Center.
Ket Nilai : - 3. Sangat Baik Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan site - 2. Baik
Sumber : Analisis - 1. Kurang Baik
Tabel 2.7 analisis pemilihan lokasi
2.4.2 Kriteria Pemilihan Lokasi
Sebagai sebuah bangunan publik, entertainment – edukatif untuk semua lapisan masyarakat, hal pertama yang harus dilakukan ialah memilih lokasi yang
mendukung keberadaan Art Development Center beserta fasilitas pendukungnya
tersebut, yaitu : Lokasi merupakan daerah wilayah pengembangan.
Berada di kawasan Cagar Budaya. Berada di pusat kota.
Dapat dicapai dengan mudah dari berbagai tempat diseputaran kota Banda Aceh, dan transportasi menuju ke lokasi lancar.
Lokasi dekat dengan fasilitas pendukung seperti , taman Sari, Pekuburan Belanda, taman Putroe Phang, Gunongan, Museum Rumoh Aceh, Taman
Budaya, Museum Budaya, sebagai bangunan dan tempat bersejarah lainnya. Dekat dengan kawasan urban dan kawasan wisata kota sebagai acuan untuk
sasaran pengunjung yang diperkirakan akan menjadi pengunjung utama untuk bangunan ini.
Universitas Sumatera Utara
25
Tidak berada pada kawasan perindustrian
1 Tinjauan Terhadap Peraturan Pengembangan Kota Madya Banda Aceh
Dalam pemilihan lokasi untuk Art Development Center perlu pula diperhatikan RTRW
Rencana Tata Ruang Wilayah: Penentuan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah terhadap Peraturan
Pengembanngan Kota Madya Banda Aceh sesuai Dengan RTRW, wilayah Kotamadya Banda Aceh meliputi:
Undang-undang Pemerintahan Aceh No.11 Tahun 2006, No. 1 – 4 : 1.
Perencanaan pembangunan Acehkabupatenkota disusun secara komprehensif sebagai bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a. nilai-nilai Islam;
b. sosial budaya; c. berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;
d. keadilan dan pemerataan; dan e. kebutuhan.
2. Perlunya peran serta masyarakat dalam perencanaan, pemanfaatan, serta
pengawasan tata ruang serta pengelolaan lingkungan hidup. 3.
Pelaksanaan pembangunan di Aceh dan kabupatenkota dilakukan dengan mengacu pada rencana pembangunan dan tata ruang nasional yang berpedoman
pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pelestarian fungsi lingkungan hidup, kemanfaatan, dan keadilan.
4. Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota berkewajiban melakukan
pengelolaan lingkungan hidup secara terpadu dengan memperhatikan tata ruang, melindungi sumber daya alam hayati, sumber daya alam nonhayati, sumber daya
buatan, konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, cagar budaya, dan keanekaragaman hayati dengan memperhatikan hak-hak masyarakat adat dan
untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan penduduk.
Universitas Sumatera Utara
26
2.4.3 Kebijakan Penataan Ruang - Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional RTRWN Revisi 2004.