b. perilaku terbuka, apabila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa
tindakan atau praktik.
2.3.2. Perilaku kesehatan
Sejalan dengan perilaku menurut Skiner tersebut maka perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sehat-sakit,
penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit. Dengan kata lain perilaku kesehatan dapat diartikan sebagai kegiatan atau aktivitas baik yang
dapat diamati ataupun tidak dapat diamati yang berkaitan dengan pemeliharaan, peningkatan kesehatan Notoatmodjo, 2010.
Becker 1979 dalam Notoatmodjo 2010 membedakannya perilaku kesehatan menjadi tiga yakni:
a. perilaku sehat
: yaitu perilaku atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan atau meningkatkan
kesehatan. b.
perilaku sakit : berkaitan dengan tindakan atau kegiatan
seseorang yang sakit untuk mencari penyembuhan. Ada beberapa tindakan atau perilaku yang muncul yaitu: didiamkan saja, mengobati
sendiri, atau mencari penyembuhan. c.
perilaku peran sakit : perilaku ini mencakup hak-hak contoh:
hak untuk memperoleh kesembuhan dan kewajiban sebagai orang sakit contoh: kewajiban mematuhi nasihat-nasihat dari dokter.
2.3.3. Perilaku pencarian penangananpenyembuhan
Notoatmodjo 2010 menyebutkan, perilaku pencarian penyembuhan adalah perilaku orang atau masyarakat yang sedang mengalami sakit atau
masalah kesehatan, untuk memperoleh pengobatan sehingga sembuh atau
teratasi masalah kesehatannya.
Apabila seseorang sakit atau mengalami gangguan kesehatan, biasanya keputusan yang diambil adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. tidak melakukan tindakan apa-apa
b. melakukan pengobatan sendiri
c. mencari pengobatan baik tradisional maupun modern.
Penelitian mengenai perilaku atau tindakan masyarakat pada waktu sakit secara komprehensif, baik tidak berbuat apa-apa, mengobatai sendiri, atau
mencari pertolongan baik tradisional ataupun modern, belum ada. Dalam profil kesehatan Indonesia tahun 2007 dalam Notoatmodjo,2010,
disajikan pola perilaku pengobatan sendiri dan perilaku pencarian penyembuhan baik ke fasilitas pengobatan tradisional maupun modern
sebagai berikut :
Tabel 2.3. Persentase pola perilaku masyarakat pada waktu sakit, 2006 Perilaku
penyembuhan Perkotaan
Pedesaan Perkotaan dan
pedesaan Mengobati
sendiri 63,58
66,03 65,01
Mencari pengobatan
45,93 43,08
44,14
Tabel 2.4.Persentase perilaku penduduk yang mengobati sendiri, pedesaan dan perkotaan, tahun 2006
Jenis obat yang digunakan
Perkotaan Pedesaan
Perkotaan dan pedesaan
Modern 87,87
87,72 88,59
Tradisional 22,82
31,73 28,12
Lainnya 7,58
8,82 8,32
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5. Persentase perilaku pencarian pengobatan perkotaan dan pedesaan, 2007
2.3.4. Sumber informasi