Gejala klinik Klasifikasi akne

protease, lesitinase, dan neuramidase, memegang peranan penting pada proses peradangan. Faktor kemotaktik yang berberat molekul rendah tidak memerlukan komplemen untuk bekerja aktif, bila keluar dari folikel, dapat menarik lekosit nukleus polimorfi dan limfosit. Bila masuk ke dalam folikel, nukleus polimorfi dapat mencerna Corynebacterium acnes dan mengeluarkan enzim hidrolitik yang bisa menyebabkan kerusakan dari folikel pilosebasea. Limfosit dapat merupakan pencetus terbentuknya sitokin. Bahan keratin yang sukar larut, yang terdapat di dalam sel tanduk, serta lemak dari kelenjar palit dapat menyebabkan reaksi non spesifik, yang disertai oleh makrofag dan sel-sel raksasa. Pada fase permulaan peradangan yang ditimbulkan Corynebacterium acnes, juga terjadi aktivasi jalur komplemen klasik dan alternatif classical and alternative complement pathways. Respon pejamu terhadap mediator juga amat penting. Selain itu antibodi terhadap Corynebacterium acnes juga meningkat pada penderita akne hebat.

2.2.5. Gejala klinik

Bentuk lesi akne vulgaris adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Apabila terjadi peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista. Saat sembuh lesi meninggalkan eritem, hiperpigmentasi, dan sikatrik Widjaja, 2013. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Pengertian atau karakteristik gejala-gejala pada akne Siregar, 2005 No Pengertian 1 Komedo = black head, merupakan ruam kulit berupa bintik- bintik hitam yang timbul akibat proses oksidasi udara terhasap sekresi kelenjar sebasea di permukaan kulit. 2 Papula Penonjolan padat di atas permukaan kulit, berbatas tegas, berukuran kurang dari 1 cm. 3 Pustula Vesikel gelembung berisi cairan serosa berdiameter kurang dari 1 cm yang berisi nanah . 4 Nodul Sama seperti papula tetapi berdiameter lebih dari 1 cm. 5 Kista Penonjolan diatas permukaan kulit berupa kantong yang berisi cairan serosa atau padat atau setengah padat. 6 Eritema Makulaperubahan warna kulit tanpa perubahan bentuk yang berwarna merah. 7 Hiperpigmentasi Penimbunan pigmen berlebih sehingga kulit tampak lebi hitam dai sekitarnya 8 Sikatrik = parut, merupakan jaringan kulit yang menggantikan epidermis yang sudah hilang. Jaringan ikat ini dapat lebih cekung dari kulit sekitarnya, dapat lebih menonjol, dan dapat normal. Sikatrik tampak licin, garis kulit dan kelenjar hilang.

2.2.6. Klasifikasi akne

Sampai saat ini belum ada keseragaman klasifikasi akne yang memuaskan. Klasifikasi secara klinik dapat berdasarkan :metode Pillsbury, Shelly, Universitas Sumatera Utara Kligman, Witkowski, Simons, Cook, dan berdasarkan American of Dermatology Concensus Conference on Acne Clasification Widjaja, 2013. Gradasi akne ada pula yang berdasarkan klasifikasi Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUIRSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai berikut : Tabel 2.2 Gradasi akne vulgaris Wasitaatmadja, 2002 Derajat Keterangan Catatan Ringan a. Terdapat 5-10 lesi tidak beradang pada satu predileksi. b. Terdapat 5 lesi tidak beradang di beberapa tempat. c. Terdapat 5 lesi beradang pada satu predileksi. Lesi tidak beradang : -komedo -papul. Lesi beradang : -pustul -nodul -kista. Sedang a. Terdapat 10 lesi tidak beradang pada satu predileksi. b. Terdapat 5-10 lesi tidak beradang di beberapa tempat. c. Terdapat 5-10 lesi beradang pada satu predileksi. d. Terdapat 5 lesi beradang pada lebih dari satu predileksi. Berat a. Terdapat 10 lesi tidak beradang pada lebih dari satu predileksi. b. Terdapat 10 lesi beradang pada satu atau lebih predileksi.

2.2.7. Diagnosis